Sektor Pertanian di NTT Tumbuh Positif di Tengah Pandemi

Maumere, Ekorantt.com – Ketika sektor-sektor lain lesu, pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan hal yang menjanjikan di tengah pandemi. Sektor pertanian tetap tumbuh positif sekitar 4,26 persen.

Hal ini disampaikan Manajer Fungsi Perumusan KEKDA Provinsi, Greis Dewi Roma Ito Simamora mewakili Kepala Perwakilan BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja di sela-sela kegiatan penandatanganan MoU dan Penanaman Perdana Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura di Kabupaten Sikka, Kamis (2/12/2021).

“Pertanian ini selama pandemi selalu tumbuh positif. Kita ingat pada saat pandemi di 2020, 2021, kita lihat perdagangan negatif, konstruksi itu juga tumbuh negatif, pariwisata apalagi tumbuh negatif,” jelas Greis.

Perdagangan berkurang, kata Greis, karena orang mulai menahan konsumsi akibat berkurangnya pendapatan. Kemudian konstruksi juga sempat terhambat.

“Kenapa? Karena anggaran pemerintah direfokusing sehingga tidak ada pembangunan karena anggaran direalokasi ke tempat lain. Atau pun swasta mau masuk investasi juga kan wait and see karena perekonomian kita,” bebernya lebih lanjut.

iklan

Tidak demikian dengan pertanian, kata Greis. Pertanian malah tumbuh positif. Artinya ketika pertanian tumbuh positif, pertanian tidak terdampak pandemi.

“Sehingga pertanian sangat pas menjadi masa depan kita. Di tengah pandemi orang tetap makan, orang tetap butuh hasil pertanian. Pertanian ini harus tetap jadi topangan kita,” tandasnya.

Sisi lain yang dikatakan Greis bahwa perekonomian NTT sangat bergantung pada petani. Sekitar 29 persen ekonomi NTT ada di pertanian.

“Artinya kalau pertanian kita maju, maka daerah kita akan maju,  ekonomi kita akan maju. Jadi NTT yang tadinya kemiskinannya sangat tinggi itu bisa kita tekan dengan pertanian,” jelas Greis.

“Ekonomi kita kan dibagi dalam 18 lapangan usaha. Lapangan usaha terbesar itu adalah pertanian  29 persen. Setelah itu ada administrasi pemerintahan, kemudian setelah itu ada konstruksi, habis itu ada perdagangan. Artinya usaha ekonomi kita itu paling banyak di pertanian,” tambah.

Greis pun menambahkan, pihaknya sangat peduli dengan pengembangan pertanian di NTT. Khusus di Sikka, BI NTT ikut membantu pengembangan pertanian dengan sistem irigasi tetes yang dikelola oleh Kelompok Muda Tani Farm besutan Yance Maring.

“Kita memberikan bantuan peralatan irigasi tetes sejumlah Rp200. Dan itu sudah disampaikan dan direalisasikan,” tutupnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA