Diduga Ada ‘by Design’ Dibalik Penyerahan Diri Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang

Kupang, Ekorantt.com – Ketua Organisasi Pemuda Katolik Komisariat Daerah [Komda] NTT, Agustinus Payong Boli menduga ada by design dibalik penyerahan diri tersangka Randi [RB] pelaku pembunuhan Astrid Manafe [30] dan bayinya Lael Maccabe [1].

Dugaan ini bukan tanpa sebab. Menurut Agus Boli, rentang waktu penemuan jasad korban dan penahanan tersangka RB sangat lama. Hal ini membuat para pelaku kejahatan keji ini dengan leluasa menyusun skenario cerita baru. Padahal, bukti-bukti yang ditemukan sudah menunjukkan bahwa dua jasad manusia yang ditemukan itu adalah Astrid dan bayinya, Lael.

Sebelumnya, Agus Boli yang merupakan mantan advokat ini dalam analisanya mengatakan berdasarkan kronologi kasus, peristiwa pembunuhan ibu dan anak ini merupakan pembunuhan berencana dan terukur.

Dijelaskannya, hubungan kausalitas hukum dari masalah rumah tangga yang menimbulkan rasa cemburu, dendam, dan lainnya memicu adanya niat untuk membunuh.

“Kasus pembunuhan ini adalah pembunuhan berencana dan melibatkan dua orang atau lebih pelakunya. Semua pengakuan pelaku pasca penetapan dirinya sebagai tersangka sangat diragukan kebenarannya. Kita menduga, penyerahan diri pelaku kepada polisi adalah bagian dari  by design yang telah diskenariokan untuk melindungi aktor dan pelaku lain,” kata Agus Boli, kepada Ekora NTT usai mengunjungi keluarga korban di Walikota, Kota Kupang, Rabu [8/12] malam.

iklan

Agus Boli menuturkan kasus kematian ibu dan bayi ini adalah sebuah kejahatan kemanusiaan berat dan telah mendapatkan perhatian seluruh masyarakat Indonesia termasuk Mabes Polri.

Sebab itu dalam upaya pengungkapan kasus ini Polda NTT sangat diharapkan dengan totalitas penuh mengerahkan sumber daya terbaik yang dimiliki Polri. Salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui Analisis Digital Forensik Cellebritte UFED 4PC terhadap handphone pelaku.

“Dalam proses penyelidikan dan penyidikan Polri dapat melakukan screening terhadap HP pelaku, dalam mengungkapkan kasus pembunuhan berencana yang sangat rapi. Sudah banyak kasus terungkap dengan bantuan teknologi ini,” tegas dia.

“Semoga melalui rekaman data digital forensik dari handphone RB, dapat mengungkap kronologis sebenarnya yang terjadi. Bukan kronologis versi pelaku RB. Kita juga berharap siapa otak atau dalang dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembunuhan AM dan LM ini dapat terungkap demi keadilan dan penegakan HAM di Bumi Flobamora,” tutup Agus Boli yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Flores Timur.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA