Maumere, Ekorantt.com – Setelah melewati masa pemeliharaan selama 2,5 bulan, Pemuda Komtel memanen ikan lele yang dikembangkan menggunakan sistem bioflok. Usaha yang berlokasi di di Kelurahan Nangalimang, Kecamatan Alok, Kabuapten Sikka ini merupakan hasil aspirasi anggota DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat.
Kelompok Pemuda Komtel, Renaldo Rembo mengatakan bahwa semula pihaknya mengajukan proposal, lalu Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok melakukan survei pada 27 Juni 2021.
Sebulan kemudian, Pemuda Komtel ditetapkan sebagai penerima bantuan. Mereka kemudian menyiapkan kolam.
“Pada 16 November tim BPBL kembali untuk survei kelayakan kolam dan bangunan. Kemudian esoknya sebanyak 18 ribu bibit ikan lele ditebar pada enam kolam dengan masing-masing kolam berjumlah 3.000 ekor,” tutur Renaldo di sela-sela acara panen perdana ikan lele pada Rabu (26/1/2022).
Dalam melakukan budi daya lele, kata Renaldo, Pemuda Komtel menggunakan sistem bioflok. Prinsip dasar dari sistem bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok.
Dalam penerapannya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. Nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sikka, Paulus Hilarius Bangkur mengatakan bantuan budi daya ikan lele tersebut merupakan hasil kerja sama Kementerian Perikanan dan Kelautan bersama Julie Laiskodat selaku anggota DPR RI dari Partai Nasdem.
“Proposal yang masuk ke dinas perikanan cukup banyak. Yang dialokasikan satu paket untuk Kabupaten Sikka,” kata Bangkur.
Sementara pada tahun 2020, bantuan yang sama diberikan kepada Seminari Tinggi Ritapiret dan Ledalero.
“Tahun 2022, ada juga bantuan yang sama bagi Keuskupan Maumere, masih melalui aspirasi Ibu Julie Laiskodat, sudah dilakukan survei. Tinggal menunggu langkah selanjutnya,” jelas Bangkur.
Menurut Bangkur, sistem perikanan tangkap masih sangat dominan di Kabupaten Sikka. Harapannya, budi daya ikan air tawar bisa lebih banyak lagi dan memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.
“Satu kali panen peternak bisa mendapatkan 60-70 juta per 3 bulan. Ini hanya stimulus bagi kelompok, maka diharapakan ke depannya bisa mandiri,” tandas Bangkur.
“Kami sebagai pemerintah akan melakukan penyuluhan, pembinaan sebagaimana Tupoksi kami,” sambungnya.
Dia menambahkan, tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Sikka kurang lebih 63 kilogram perkapita/tahun, jauh di atas standar nasional.
Untuk diketahui, panen perdana ikan lele ini dilakukan secara simbolis oleh Ketua DPD Partai Nasdem, Romanus Woga.
Romanus pun berpesan agar orang muda, khususnya yang tergabung dalam kelompok Pemuda Komtel selalu semangat dan segera bergabung bersama koperasi.
Cucun Suryana