Peserta PKM Prodi PBSI Undana Angkat Nilai Budaya Lewat Musikalisasi Puisi

Kupang, Ekorantt.com — Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam dunia pendidikan pada masa pandemi Covid-19 ini tengah menghadapi tantangan yang berat. Penetapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring oleh pemerintah sejak Maret 2020 silam membawa dampak dalam tumbuh kembang peserta didik baik kemampuan koginitif maupun afektif siswa.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Yayasan Mitra Dian Peradaban Negeri, salah satu lembaga yang bergerak di dunia pendidikan yang berpusat di Kota Kupang mengungkapkan beberapa dampak sebagai akibat dari pembelajaran daring adalah terhambatnya pemenuhan keterampilan anak-anak peserta didik. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring lebih menuntut penyelesaian pengetahuan daripada keterampilan.

Tak hanya itu, persoalan lain yang dihadapi adalah ketidakcukupan modal untuk menyediakan gawai dan alat-alat untuk belajar lainnya di rumah dan ketidakmampuan menyediakan paket data dengan biaya yang tentu saja tidak kecil juga menjadi beban dan tantangan dalam dunia pendidikan pada masa pendemi ini.

“Dikarenakan tidak semua anak-anak memiliki smartphone dan jika ada, anak-anak tidak dapat membeli pulsa paket akibat keterbatasan orang tua di masa pendemi Covid-19. Akibatnya kegiatan belajar yang seharusnya tetap dijalankan secara online, diberhentikan sementara,” ungkap Carles Budiman, Ketua Yayasan Mitra Dian Peradaban Negeri, kepada Ekorantt.com, pada Senin, (14/02/2022) siang.

Musikalisasi Puisi Angkat Nilai Budaya

iklan

Fakta yang dihadapi oleh dunia pendidikan pada masa Pandemi Covid-19 ini, menggerakkan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan memberikan edukasi belajar bagi anak-anak dengan belajar musikalisasi puisi di sekolah yang terdampak pandemi Covid-19.

Sekolah terdampak pandemi Covid-19 yang menjadi lokasi PKM Prodi PBSI Undana ini adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 6,  Desa Penfui Timur, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Kegiatan PKM Prodi PBSI Undana ini dilaksanakan selama kuang lebih 1 bulan dari 20 Januari hingga 12 Februari 2022.

Mahasiswa PBSI berpose bersama dengan para dosen dan guru-guru SMPN 6 Kupang (Foto: Sutomo Hurint/Ekora NTT)

Ketua Panitia Pelaksana PKM Ernesta Pradawati Tulasti menjelaskan kegiatan pendampingan musikalisasi puisi terhadap siswa SMP di Desa Penfui Timur ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan siswa terutama pada bidang seni yang selama ini tidak efektif dijalankan karena adanya pandemi Covid-19.

Menurut Erna pada masa pandemi Covid-19 ini, peserta didik di SMPN 6 mengalami kendala dalam kegiatan belajar musikalisasi puisi sebab adanya keterbatasan fasilitas dan tidak adanya pelatihan secara khusus online.

“Jadi, bersama mitra kami memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada untuk kegiatan musikalisasi puisi. Disini, mahasiswa yang telah dibekali dengan mata kuliah menulis, membaca dan pengkajian puisi yang telah dipelajari di Prodi PBSI, secara langsung terlibat melakukan pendampingan terhadap murid untuk menghasilkan satu buah karya puisi dan melatih peserta didik untuk mementaskan sebuah musikalisasi puisi dengan baik,” jelas Erna.

Dijelaskan Erna, musikalisasi puisi ini mengangkat nilai-nilai budaya NTT. Menurutnya, musikalisasi puisi yang bertemakan nilai-nilai budaya NTT dianggap cocok untuk meningkatkan kecerdasan afektif siswa yang cenderung terabaikan karena pembelajaran daring.

“Musikalisasi puisi bertemakan budaya ini adalah salah satu metode strategis mengenalkan nilai-nilai budaya NTT kepada peserta didik. Puisi hasil karya anak-anak semisal Nekaf Mese-ansaf Mese dan Pulau Seribu Motif, membangun minat, sikap, konsep diri, nilai, dan membangun karakter peserta didik untuk lebih mencintai budaya leluhurnya orang NTT,” tutup Erna.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA