Danau Tiwusora, Magnet Wisata di Pedalaman Ende yang Belum Terjamah

Ende, Ekorantt.com – Sebuah paket wisata tersembunyi ternyata datang dari Desa Tiwusora, Kecamatan Lepembusu, Kelisoke, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Di wilayah tersebut, terdapat panorama alam yang asri dengan pemandangan pegunungan dan padang savana yang luas. Di sela bebukitan, terdapat bentangan Danau Tiwusora yang elok dipandang mata.

Wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan padang savana ditambah puluhan ternak kuda milik warga. Selain itu, suasana perkampungan tradisional akan membuat para wisatawan ingin berlama-lama tinggal di Desa Tiwusora.

Mirisnya, akses ke Danau Tiwusora masih terisolir. Tidak heran bila para pengunjung kesulitan untuk menjangkau spot wisata tersebut.

Bahkan, masyarakat desa setempat masih dilayani oleh Pemerintah Kecamatan Kota Baru, walaupun secara administrasi pemerintahan, Desa Tiwusora masuk wilayah Kecamatan Lepembusu Kelisoke.

Hal ini karena akses menuju Tiwusora lebih dekat dengan Kantor Camat Kota Baru. Jarak dari Kota Baru menuju Desa Tiwusora diperkirakan 20 kilometer jauhnya. Jika menggunakan kendaraan roda dua dapat memakan waktu 2 jam perjalanan.

Lamanya waktu tempuh perjalanan disebabkan akses jalan menuju Tiwusora dan beberapa wilayah lain seperti Desa Hangalande dan Liselande sangat buruk. Meski beberapa kilometer sudah diaspal, volume jalan tanah terlihat masih cukup panjang.

Alhasil, meski menyimpan pesona wisata yang menjanjikan, Danau Tiwusora belum digandrungi para wisatawan mancanegara dan belum dikenal luas oleh publik.

Padang savana di Desa Tiwusora

Camat Kota Baru, Agustinus Sanggu saat dikonfirmasi Ekora NTT pada Kamis (24/2/2022) mengakui jika Tiwusora memiliki potensi besar baik di bidang pariwisata, pertanian, dan perkebunan.

Agustinus mengatakan, jika akses jalan diperbaiki maka Tiwusora akan ramai dikunjungi wisatawan karena memiliki potensi Danau Tiwusora yang sangat indah.

“Danau Tiwusora sangat indah. Selain itu pemandangan pegunungan dan padang savana sangat asri. Kendalanya ada di akses jalan. Ojek saja bisa bayar 150 ribu ke atas,” ujar Agustinus.

Agus menambahkan lagi bahwa untuk membuka akses ke wilayah pedalaman Kota Baru tersebut, pihaknya selalu menempatkan usulan peningkatan jalan Kota Baru-Tiwusora sebagai prioritas.

“Kami selalu usul setiap tahun. Hanya memang dana terbatas. Apalagi di saat Covid, banyak anggaran terpotong. Sebagai camat, saya selalu komunikasikan ke bapak bupati dan bapak- bapak dewan. Kita pastikan kalau akses jalannya bagus, maka pertumbuhan ekonomi di wilayah ini akan meningkat,” tutup camat Agus.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA