Kunjungan Ke Flotim, Bupati Lembata: Kelamaholotan Tetap Satu Meski Berbeda Pemerintahan

Larantuka, Ekorantt.com – Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday menyebut Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata mempunyai satu rahim yang sama yakni, rahim kelamoholotan.

Menurut Thomas, pembentukan Kabupaten Lembata yang memisahkan diri dari Kabupaten Flores Timur merupakan perjuangan bersama untuk memajukan pembangunan di kedua kabupaten tersebut.

Lebih jauh, kata Bupati Thomas Ola, kehadiran mereka untuk melaksanakan ritual adat perutusan di Kabupaten Flores Timur dan meminta restu Leluhur Lamaholot guna membangun masyarakat Lamoholot yang ada di Kabupaten Lembata.

“Pemerintahan itu boleh berbeda, tapi adat lewotanah tidak bisa dipisahkan. Kami menyadari kekuatan ini, dan sepantasnya kami hadir untuk meminta restu (hode gelete geluor) leluhur lewotanah, supaya yang ada di lewotanah Lembata, juga sama yang ada di lewotanah Flores Timur,” katanya usai kegiatan seremonial adat perutusan di Istana Raja Larantuka, Flores Timur, Kamis (12/05/2022).

Dikatakannya, dengan adanya ritual yang telah dilaksanakan ini, diharapkan Kabupaten Lembata sebagai adik kandung dari Kabupaten Flores Timur dapat hidup damai, sejahtera dalam melayani ribu ratu Lamaholot.

iklan

“Tujuan kita satu, yaitu kami datang meminta restu, memohon berkat, menerima bensa dari bapa raja, dari bapa uskup, dan dari pou suku lema, untuk kemudian kami kembali gelekat lewo gewayan tana, agar ribu ratu di tanah Lembata hidupnya lebih baik ke depan, karena dasarnya itu adalah adat dan budaya,” ungkapnya.

Di akhir jabatannya yang hanya 9 bulan, Bupati Thomas Ola menambahkan, sangat diperlukan membangun Kabupaten Lembata yang berlandaskan nilai-nilai adat budaya dan agama, selain aturan-aturan pemerintah yang terus berubah.

Begitu juga yang disampaikan oleh pewaris Kerajaan Larantuka, Don Martinus DVG mengatakan, setiap anak tanah Lamaholot telah diwariskan leluhur memiliki kemurnian hidup dan melaluinya, tercipta tempat berpikir, berbicara, bertingkah laku.

“Kita tidak dituntut harus menghormati yang lebih besar. Jangankan manusianya, flora dan fauna pun harus kita hormati. Sehingga ada beberapa seremonial adat yang dilakukan oleh anak Lamaholot untuk diperhatikan, seperti dalam buka kebun, melaut, karena kita Lamaholot adalah satu,” ungkapnya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA