Ratusan Petani Desa Compang Longgo Desak Pemkab Mabar Segera Perbaiki Bendungan Wae Cebong

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Ratusan petani dari Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo, mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) untuk segera memperbaiki bendungan Wae Cebong yang rusak akibat penambangan pasir oleh Perusahan Handel Berseri. Desakan itu mereka sampaikan saat aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Mabar pada Selasa (17/5/2022).

“Kami minta Pemerintah Manggarai Barat segera memperbaiki bendungan Wae Cebong,” kata Leonardus Suhardiman, salah satu petani asal Compang Longgo.

Bendungan Wae Cebong di Kali Wae Mese mengalirkan air ke lokasi persawahan Satar Walang. Persawahan seluas 582 hektar ini milik masyarakat tiga desa yakni Desa Compang Longgo, Desa Macang Tanggar, dan Desa Golo Bilas.

Menurut Leonardus, tanggul bendungan tersebut jebol pada April 2021 atau setahun setelah Perusahan Handel Berseri mengeruk material pasir dan batu di sekitarnya.

“Air tidak lagi mengalir ke selokan. Menciptakan DAS baru, setelah pada 2021 galian mendekati bendungan dan di samping bendungan. Begitu ada banjir kecil pada April 2021, tanggul bendungan jebol kurang lebih 50 meter,” katanya.

iklan

Dampaknya, lanjut Leonardus, para petani di persawahan Satar Walang belum bisa menanam padi pada musim tanam dua (MT2) tahun ini.

“Biasanya selesai tanam pada MT2 itu sejak awal bulan Mei. Tetapi, tahun ini, kami belum bisa tanam hingga pertengahan Mei karena tidak ada air,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, para petani mendesak pemerintah Manggarai Barat untuk segera melakukan perbaikan secepatnya terhadap Bendungan Wae Cebong agar mereka bisa menanam padi pada Mei ini.

Mereka juga mendesak Pemerintah Manggarai Barat untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar membangun secara permanen  bendungan tersebut.

Tanggapan Pemkab Mabar

Bupati Endi mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penanganan darurat terhadap kerusakan bendungan Wae Cebong tersebut.

“Penanganan darurat segera kita lakukan dalam minggu ini, supaya MT2 berjalan,” katanya.

Ia juga berjanji untuk segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat terkait permintaan petani agar membangun secara permanen bendungan tersebut.

Pantauan Ekora NTT, dalam aksi unjuk rasa tersebut, ratusan petani asal Desa Compang Longgo didampingi oleh puluhan aktivis PMKRI Cabang Ruteng dan Kota Jajakan Labuan Bajo.

Selain di Kantor Bupati, mereka juga menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD dan Polres Mabar.

Mereka mendesak Polres Mabar untuk menindak tegas Perusahaan Handel Berseri yang telah melakukan pengrusakan lingkungan di sekitar bendungan Wae Cebong.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA