Kreativitas Anak Muda di Ndora, Mengolah Bahan Alami untuk Kesehatan Rambut

Mbay, Ekorantt.com – Orang Muda Katolik (OMK) Fataleke, Paroki Santo Petrus Martir Ndora, Desa Bidoa, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo mulai mengembangkan potensi lokal secara ekonomis.

Mereka mengolah komoditi kemiri menjadi minyak untuk kesehatan rambut. Minyak kemiri itu diberi nama Minyak Bofata, akronim dari kampung Boatue, Fataleke, dan Aebue.

Ketua OMK Stasi St. Paulus Fataleke, Alexandryan Nazu Were (24) mengatakan kemiri ialah salah satu bahan alami yang memiliki khasiat untuk mengatasi masalah rambut. Baik menghitamkan rambut, membuat rambut menjadi kilau maupun hingga mengatasi masalah rambut rontok.

Alexandryan menuturkan, wilayah itu memiliki potensi kemiri yang banyak. Sejauh ini, hasil kebun petani itu hanya dipasarkan ke para tengkulak.

“Iya, kalau dijual satu kilo (kemiri) dengan harga di bawah 20 ribu. Jadi diolah seperti ini (minyak kemiri), satu kilo bisa menghasilkan 140 ribu,” ujar Alexandryan di Boatue, Sabtu (4/6/2022) sore.

iklan

Usaha minyak kemiri itu baru pertama dibuat oleh orang muda setempat. Hal itu dilakukan berkat dukungan dari para tokoh dan pengurus di stasi itu serta dibantu oleh pendamping CIJ Levent Youth Camp yang terus mendorong usaha produk lokal.

Adapun minyak kemiri dihasilkan dengan pengolahan secara manual. Lalu diisi di dalam kemasan berukuran 100 mili liter dan dijual dengan harga 35 ribu.

“Baru pertama usaha minyak kemiri. Kami promosi lewat media sosial dan lebih kepada orang-orang terdekat,” ujar dia dengan harapan agar adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan minyak kemiri Bofata selanjutnya.

Ketua Rumpun Pembinaan Stasi Fataleke, Yeremias Sia (54) menyatakan kegiatan itu menjawabi program rumpun pembinaan dengan melihat potensi yang ada di wilayah Desa Bidoa.

Senada dengan itu juga disampaikan Penasehat Stasi Fataleke Joni Kasa (58). Ia berharap selain minyak kemiri, wadah orang muda juga bisa mengembangkan produk lain untuk meningkatkan ekonomi orang muda.

Bagi Joni, orang muda sebagai generasi penerus yang harus disiapkan mental untuk meningkatkan ekonomi sejak dini kelak nanti menjadi keluarga baru.

Pendamping pelatihan pembuatan minyak kemiri dari CIJ Levent Youth Camp Irminus Deni juga menegaskan bahwa orang muda harus diberi ruang untuk mengembangkan ekonomi-ekonomi kreatif sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah.

“Jadi tidak hanya beri materi tapi harus ada praktik. Mereka membuat dengan alat sederhana, jadi ini untuk membuka mata pemerintah agar bisa membuka akses pasar terhadap produk lokal ini,” kata Irminus.

Target dalam usaha itu, ujar dia, ialah akan mendirikan satu gerai minyak kemiri di Fataleke. Hal itu menyusul karena banyak orang muda setempat mempunyai minat yang tinggi terhadap usaha pembuatan minyak kemiri.

“Kami sebagai pendamping meminta pemerintah untuk memperhatikan usaha ini. Kalau pemerintah mendukung maka akan dibangun rumah produksi minyak kemiri,” kata Irminus.

TERKINI
BACA JUGA