Bajawa, Ekorantt.com – Sebanyak 12 lembaga SMA di Kabupaten Ngada dan Nagekeo akan mengikuti kompetisi debat tentang lingkungan saat Festival Ekologi Flores (FEF) pada 13-15 Oktober di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze, Ngada.
Ketua Panitia FEF Emanuel Djomba kepada Ekora NTT menjelaskan kompetisi debat yang diselenggarakan Yayasan Puge Figo (YPF) tersebut sebagai strategis untuk membentuk karakter siswa agar lebih peka dan cinta lingkungan.
Para siswa akan memaparkan mosi seputar isu-isu aktual ekologi global maupun lokal, kata Emanuel.
“Para siswa juga dilatih berpikir kritis, berwawasan luas, persuasif dan argumentatif,” ujar dia di Bajawa, Senin (10/10/2022)
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyelenggarakan lomba melukis dengan tema “Peduli Alam Kita” untuk tingkat sekolah dasar, dan lomba eksperimen ekologi untuk tingkat SMP.
Dengan itu, FEF diharapkan menjadi wahana dalam memberi edukasi kepada anak usia dini, remaja dan pemuda serta publik dewasa agar hidup selaras alam di tengah kerusakan lingkungan dewasa ini.
“Mau menyadarkan semua pihak bahwa saat ini bumi tidak sedang baik-baik saja,” katanya.
Pihaknya masih memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah yang akan mendaftar hingga jelang digelarnya kompetisi debat ekologi pertama kali itu.
“Khusus sekolah-sekolah yang sudah diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini, baik dari Ngada maupun Nagekeo,” kata Emanuel.
Pembina Siswa SMAN Mauponggo-Nagekeo Lodofikus Raga Muja mengatakan kompetisi ini bergengsi karena diikuti para pendebat dari sekolah-sekolah dua kabupaten. Selain itu, kegiatan informal tersebut sebagai wahana membentuk siswanya menjadi calon pemimpin masa depan.
“Ini juga sejalan dengan program kerja sekolahnya untuk meningkatkan kompetensi siswa dari semua aspek baik akademik maupun non akademik, mengembangkan kemampuan public speaking, life skils dan spiritualitas,” kata Lodofikus.