OMK Paroki Waioti Bawakan Tablo Kisah Sengsara Yesus

Maumere, Ekorantt.com – Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Gabriel Waioti Maumere membawakan tablo jalan salib pada Jumat, 7 April 2023.

Prosesi jalan salib ini dilakukan untuk mengenang kisah sengsara Yesus.
Ratusan umat pun mengikuti jalan salib yang dimulai dari Gereja Stasi Santo Stefanus Jalan Brai dan berakhir di gereja Paroki Santo Gabriel Waioti.

Ketua Panitia Tablo Paroki Santo Gabriel Maumere, Yoseph Fernandes Don Bosko mengatakan tablo jalan salib berusaha untuk merenungkan kembali penderitaan Yesus. Melaluinya manusia belajar arti pengorbanan dalam hidup.

“Karena hidup itu tidak semudah yang kita bayangkan. Namun masih ada Tuhan Yesus yang masih mencintai dan rela mengorbankan hidup-Nya untuk kita sampai wafat di kayu salib,” ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada pastor paroki, dewan paroki dan stasi, panitia, dan Orang Muda Katolik yang telah menyukseskan acara tablo ini.

iklan

Antonius Jango, yang berperan sebagai Yesus, mengaku sangat bersyukur karena diberikan kepercayaan untuk berperan menjadi Yesus dalam acara tablo.

“Saya sendiri baru pertama kali ikut tablo dan menjadi tokoh Yesus. Saya merasa sedih dan gembira karena mendapat peran Yesus, ini akan selalu saya ingat dalam hidup saya,” ujar Anton yang adalah tukang pangkas rambut ini.
Anton berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depan, mengikuti teladan Yesus Kristus.

Ketua Stasi Paroki Santo Gabriel Waioti, Rafael Raga mengapresiasi OMK yang telah menginisiasi kegiatan tablo.

Baginya, ini merupakan bagian dari pembinaan rohani dan mental orang muda, sebuah kebiasaan yang harus ditanam sekaligus sebagai kader pelayan pastoral di lingkungan, KBG, instansi bahkan di paroki.

“Kami dewan paroki dan stasi sangat mendukung,” ujarnya.

Ia berharap, tablo menjadi agenda rutin tahunan setiap hari raya Paskah dan temanya disesuaikan. Tema paskah tahun 2023 adalah merawat alam dan lingkungan.

Tablo jalan salib, kata Rafael, jangan hanya sekadar dramatisasi biasa, tapi lebih dari itu memberikan perubahan dan pembinaan bagi mental orang muda.

“Tidak hanya sebatas dramatisasi tapi bisa ditularkan dari waktu ke waktu untuk dirinya lingkungan, keluarga dan lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA