9 Anak Kurang Gizi di Desa Ulupulu 1 Terima PMT

Mbay, Ekorantt.com – Penjabat Kepala Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Hilarius Ceme, memantau pemberian makanan tambahan (PMT) kepada 9 anak kurang gizi pada Kamis (20/7/2023) siang.

“Tujuan PMT untuk anak dari status gizi kurang ke gizi normal. Hari Kamis pekan depan mulai diukur perkembangan,” kata Hilarius.

Berdasarkan petunjuk teknis, makanan tambahan akan diberi selama 90 hari. “Ini hari pertama pemberian PMT dari program Kementerian Kesehatan,” ujar Hilarius.

Ia menyatakan, pemerintah desa mendukung penuh program itu melalui pemantauan perkembangan kesehatan 9 anak setelah pemberian PMT.

Pada setiap proses penimbangan, setiap anak akan diukur perkembangan berat badan dan tinggi badan sesuai umur.

iklan

“Apabila saat pengukuran, ditemukan anak masuk kriteria gizi normal makan PMT dihentikan,” kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo, drg Emirentiana Reni Wahjuningsih, menerangkan sasaran PMT ialah balita dengan berat badan tidak naik, balita dengan berat badan kurang, balita gizi kurang, dan ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energy Kronis (KEK).

“Sebelum diberikan PMT ada verifikasi status gizi,” ucap Emirentiana.

Ia menjelaskan setelah diberikan PMT, petugas akan melakukan pemantauan kesehatan anak sekali dalam satu minggu.

Selama proses itu, apabila gizi anak normal maka pemberian makanan tambahan akan dihentikan.

Emirentiana menambahkan kegiatan PMT berbahan lokal diharapkan dapat membentuk kemandirian keluarga dalam menyediakan makanan yang berkualitas bagi ibu hamil dan balita.

“Jadi para orang tua harus mengambil pembelajaran tata cara penyediaan makanan sehingga anak-anak mau makan,” katanya.

Selanjutnya, ia berharap pemerintah desa terus memotivasi dan memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk keberlangsungan ketersediaan makanan dalam rumah.

Setiap keluarga dipacu memiliki kebun, kolam, dan kandang sehingga tidak hanya bergantung terus pada PMT.

“Kepada para tenaga kesehatan dalam berkegiatan PMT bersumber dana DAK Non Fisik terus berproses dalam kerja sama yang baik dengan para kader, para relawan kesehatan, dan berkoordinasi secara sinergis dengan pimpinan wilayah lokal. Serta mengedepankan unsur pelibatan dan pemberdayaan para kader karena masalah gizi anak adalah kerja-kerja bersama,” kata Emirentiana menandaskan.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA