Yayasan Ayo Indonesia Beri Pemahaman Kalender Tanam untuk PPL

Ruteng, Ekorantt.com – Yayasan Ayo Indonesia memberikan bekal pemahaman untuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Manggarai dan Manggarai Timur.

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk lokakarya itu berlangsung dari 5 sampai 6 Desember 2023 di Aula Efata Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Ketua Yayasan Ayo Indonesia Tarsis Hurmali mengatakan, lokakarya bertajuk ‘Sekolah Lapangan Iklim’ tersebut bertujuan agar keputusan yang diambil pihak yang berkecimpung dalam dunia pertanian, baik pejabat maupun petani, harus berdasarkan informasi dan prediksi cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Kalau ada keluhan dari masyarakat terkait komoditi gagal karena musim kemarau yang berkepanjangan atau sebaliknya musim hujan yang berkepanjangan, keluhan itu bisa diterima tetapi mestinya datang dari 25 tahun atau 30 tahun yang lalu ketika teknologi kita belum bagus,” jelas Tarsi saat pembukaan lokakarya pada Selasa, 5 Desember 2023.

iklan

Menurut dia, teknologi prediksi cuaca yang dikeluarkan BMKG sudah lebih bagus. Informasinya pun mesti dipakai dalam mengambil keputusan baik petani, nelayan, maupun pejabat.

“Tujuan dari pelatihan ini adalah agar informasi yang dikeluarkan oleh BMKG sampai kepada petani,” kata Tarsi.

Pelatihan ini juga, lanjut dia, merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat para petani dalam menghadapi perubahan iklim.

Hal serupa juga disampaikan Prakirawan iklim BMKG Provinsi NTT Hamdan Nurdin. Ia mengatakan, target utama dari kegiatan lokakarya adalah untuk peningkatan kapasitas PPL.

Kapasitas PPL tentu saja penting agar bisa memahami informasi yang dikeluarkan oleh BMKG baik cuaca, iklim, maupun informasi iklim dan cuaca ekstrem.

“Dan bagaimana cara mendesain kalender tanam supaya itu bisa dijadikan patokan sebagai dasar dari para petani untuk tanam apa pada periode kapan. Itu yang menjadi gol utama dari kegiatan ini,” kata Hamdan.

Kegiatan Sekolah Lapangan Iklim yang diselenggarakan oleh Yayasan Ayo Indonesia, kata Hamdan, sangat bagus. Sebab bertujuan untuk pengembangan kapasitas setiap penyuluh terkait informasi yang dikeluarkan BMKG.

Hamdan menjelaskan, masalah yang terjadi selama ini adalah PPL kurang mendapatkan informasi yang dikeluarkan BMKG. Informasi dikeluarkan saja tanpa ada umpan balik  dari bawah atau grassroot, khususnya para petani.

Menurut Hamdan, kegiatan lokakarya dapat menghubungkan, mengintegrasikan informasi yang dikeluarkan BMKG untuk digunakan PPL di wilayah Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.

“Kemudian bisa mereka terjemahkan kepada para petani yang ada di lapangan,” ujarnya.

Diketahui, penyelenggara kegiatan tersebut
adalah Yayasan Ayo Indonesia di bawah program VICRA, VCA koalisi pangan baik, Yayasan Kehati Jakarta.

Kegiatan dijalankan bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai, Dinas Pertanian Manggarai Timur, BMKG Provinsi NTT, Stasiun Metereologi dan Geofisika Frans Sales Lega Ruteng.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA