Maumere, Ekorantt.com – Aparat Polres Sikka menggagalkan keberangkatan 19 tenaga kerja ilegal asal Kabupaten Lembata di Kahat, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka pada Minggu, 19 Mei 2024.
Dalam penelusuran polisi, para tenaga kerja itu ingin berangkat ke Kalimantan Timur secara ilegal alias tanpa memiliki dokumen administrasi yang lengkap.
Kapolres Sikka, AKBP Hardi Dinata melalui Kasi Humas Polres Sikka, AKP Susanto mengatakan, polisi menahan 19 tenaga kerja ilegal yang terdiri dari 14 orang laki-laki, dua orang perempuan, dan tiga orang anak di bawah umur.
Susanto berkata, mereka mau berangkat ke Kalimantan Timur lewat Maumere. Para tenaga kerja diminta untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai syarat dalam proses pembelian tiket pesawat.
Pengakuan salah satu calon tenaga kerja, sebagaimana penjelasan Susanto, mereka ditawari untuk bekerja ke Kalimantan Timur oleh perekrut bernama L.
Menurut rencana, para tenaga kerja ini akan bekerja di perusahaan milik PT. Adindo Hutani Lestari dengan upah borongan sebesar Rp900.000 per hektar. Mereka juga akan menerima tunjangan Sembako berupa kopi, gula, beras, dan susu.
Susanto menambahkan, segala biaya transportasi dan akomodasi sampai dengan tempat tujuan kerja ditanggung oleh PT. Adindo Hutani Lestari.
Sayangnya, kata Susanto, mereka tidak memiliki kelengkapan administrasi dan tidak mengetahui alamat tempat kerja yang dituju karena baru pertama kali berangkat ke Kalimantan Timur.
“Direncanakan mereka akan diberangkatkan melalui Bandar Udara Fransiskus Xaverius Seda Maumere menggunakan Pesawat Lion Air pada Senin, 20 Mei 2024.”
“Untuk sementara ke-19 pekerja non prosedural tersebut diamankan di Polres Sikka untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” pungkasnya.
