Maumere, Ekorantt.com – Para peserta Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopdit Pintu Air tahun buku 2023, baik online maupun offline antusias mengikuti seminar, Kamis, 23 Mei 2024.
Seminar ini mengangkat lima topik utama, yakni, pertama, topik tentang ‘Quo Vadis Koperasi Indonesia, Antara Peluang dan Tantangan’ yang dibawakan oleh Irsyad Muchtar.
Kedua, materi tentang ‘Manfaat Transformasi Digital bagi Partisipasi Anggota dan Good Corporate Governance Manajemen Koperasi’, dengan Asdep Bidang Pembaharuan koperasi Kemenkop RI sebagai pembicara kunci.
Keempat, ‘Meningkatkan Kesadaran Diri Pengelola dalam Panggilan Pengabdian Melayani Anggota Koperasi’. Materi ini akan dibawakan oleh penggerak koperasi kredit Indonesia, Romanus Woga.
Terakhir, materi tentang ‘New Daperma’ yang disajikan secara oleh pimpinan PT. Pandai.
Para peserta RAT dari kantor cabang dan cabang pembantu tampak serius mengikuti kegiatan seminar sejak pagi.
Puluhan anggota Cabang Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur misalnya, sejak Kamis pagi mulai berdatangan dari berbagai kelompok dan titik kumpul untuk mendengarkan materi seminar secara daring.
Dihubungi melalui teleponnya, Wakil ketua komite Cabang Sangatta Mayolus Tepa Tiro menilai, kegiatan RAT yang didahului seminar sangat baik untuk menambah pengetahuan, serta strategi kerja baik sebagai komite maupun manajemen.
Meski demikian, Mayolus menyesal karena suara para pemateri terpatah-patah lantaran sinyal yang kurang memadai.
“Saya menghargai keputusan pengurus bahwa yang boleh datang mengikuti secara langsung di kantor pusat hanyalah cabang-cabang berprestasi,” katanya.
Mayolus pun berjanji untuk bekerja lebih giat lagi dalam mendampingi anggota agar semua komponen penilaian prestasi dapat dicapai.
Berharap pada RAT tahun buku 2024 kelak utusan dari Cabang Sangatta dapat hadir di kantor pusat yang berlokasi di Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.
Hal ini bukan tidak mungkin, sebab untuk kondisi Januari sampai April 2024, Sangatta termasuk dalam kelompok cabang berprestasi dengan menyumbang sisa hasil usaha (SHU). Cabang itu pun masuk kelompok lima besar.
Cabang Pembantu Palu justru berbeda. Manajer Cabang Pembatu Palu Yani mengaku kegiatan RAT hari pertama ini tidak mengalami kendala. Koneksi online sangat aman.
Senada, Wakil Ketua Komite Cabang Dompu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Nur Laely mengaku, koneksi internet saat seminar sangat bagus dan tidak ada gangguan.
“Peserta juga sangat antusias, bahkan ada yang memberikan komentar jauh lebih bagus lagi bila dapat ikut langsung di kantor pusat,” kata Nur.
Manajer Cabang Palangkaraya, Yoseph Oktovianus mengaku sangat senang dapat mengikuti kegiatan seminar meskipun secara online.
“Mereka mengakui kegiatan seminar dengan topik yang sangat menarik dapat memberikan maaf bagi anggota,” ujar Yoseph.
