PAD Rendah Jadi Penyebab Hilangnya Tunjangan Kinerja ASN di Ngada

Yos mengungkapkan, untuk sementara pencapaian PAD Ngada pada tahun 2024 hanya Rp53 miliar lebih.

Bajawa, Ekorantt.com – Tunjangan kinerja untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah hilang.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Ngada Theodofilus Yosefus Nono, penyebab tunjangan kinerja aparatur ASN hilang karena pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat rendah.

Yos mengungkapkan, untuk sementara pencapaian PAD Ngada pada tahun 2024 hanya Rp53 miliar lebih. Sumber terbesar berasal dari BLUD rumah sakit dengan total pendapatan sebesar Rp20 miliar lebih.

Sebelumnya sebagaimana dikutip dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Ngada tahun 2021-2026, PAD pada tahun 2024 ditargetkan menembus angka Rp121,4 miliar.

iklan

Sedangkan, realisasi PAD Ngada tahun 2023 sebesar Rp51.044.441.209.56 atau mencapai 98,71 persen, dari target Rp52.302.368.000.

Capaian ini berbeda dengan target yang tertera dalam RPJMD Kabupaten Ngada yakni sebesar Rp117 Miliar pada tahun 2023. PAD tersebut diperoleh dari pajak daerah sebesar Rp8.718.977.55, retribusi daerah Rp4.365.048.190.00, hasil kekayaan yang dipisah Rp2.092.317.064.00 dan lain-lain PAD yang sah Rp35.868.098.544.01.

“Ini penyebab kenapa ASN tidak dapat tunjangan kinerja,” ujar Yos saat menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan rapat koordinasi persiapan tahapan pencalonan bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngada, Rabu, 7 Agustus 2024.

Menurut dia, PAD yang rendah di Kabupaten Ngada disebabkan kebijakan pemerintah pusat. Ia mencontohkan, kehadiran uji KIR kendaraan yang menghabiskan dana Rp6 milliar lebih.

Yos mengaku saat selesai pembangunan gedung dan fasilitas tersebut, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan di mana daerah tidak bisa mengambil PAD dari uji KIR.

“Pemda hanya bersifat urusan administrasi. Saya ketua anggaran pemerintah daerah, saya perlu sampaikan dengan kondisi ini, hampir-hampir gaji pegawai tidak cukup,” ungkapnya.

Kondisi sulit ini, lanjut Yos, menyebabkan Pemkab Ngada dan DPRD melakukan pinjaman daerah.

Ia berharap ke depan pemerintah pusat bisa membuat kebijakan baru untuk membantu pemerintah daerah.

Sekadar informasi, capaian PAD seringkali berkaitan dengan tunjangan kinerja di pemerintah daerah. PAD merupakan sumber utama pendapatan yang digunakan untuk membiayai berbagai kebutuhan daerah, termasuk pengeluaran untuk tunjangan kinerja pegawai.

Semakin tinggi capaian PAD, semakin banyak dana yang tersedia untuk membiayai berbagai program dan tunjangan, termasuk tunjangan kinerja. Dengan PAD yang tinggi, daerah memiliki fleksibilitas lebih untuk memberikan tunjangan kinerja yang lebih baik kepada pegawai.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA