Maumere, Ekorantt.com – Ketua Pengurus Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengingatkan anggotanya agar bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Sekadar informasi, kebutuhan merupakan hal-hal dasar yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Sementara itu, keinginan adalah hal-hal tambahan yang mungkin dapat meningkatkan kenyamanan atau kepuasan, namun tidak bersifat krusial.
Menurut Jano, menjadi anggota koperasi bukan sekadar menabung dan meminjam, tetapi harus mampu merencanakan masa depannya.
Ia meminta anggota agar bisa merealiasasikan rencana simpanan secara teratur dari pendapatan tanpa harus menunda. Dan menunda belanja sampai benar-benar butuh.
“Ingat rezekimu pasti cukup untuk hidup, tetap tidak cukup untuk gaya hidupmu,” ujar Jano kepada wartawan akhir 2023 lalu.
Ia pun mengingatkan hal yang perlu diperhatikan dan dijaga oleh anggota adalah; membayar hutang sesuai dengan perjanjian, menjaga diri sebagai orang yang memiliki riwayat hutang yang bersih, hindari menutup hutang dengan tabungan.
“Karena itu artinya kita melepas aset untuk membayar hutang,” kata Jano.
Kemudian, hindari membayar denda dan bunga tertunggak karena akan memberatkan cicilan.
Jano pun mengajak segenap pengurus, pengawas, menejemen dan anggota Kopdit Pintu Air untuk terus bersolidaritas dalam spirit saling menopang untuk bersama-sama mencapai hidup lebih baik.
Ia juga mengajak semua insan KSP Kopdit Pintu Air untuk terus saling berbelarasa menempuh berbagai tantangan yang ada untuk semakin kreatif dalam mendorong maju dan berkembangnya segenap usaha anggota.
Jano juga berkomitmen terus membekali stafnya dengan pendidikan dan pelatihan.
Menurut Jano, pendidikan menjadi kunci sukses dari semua kerja-kerja yang dilakukan oleh staf manajemen guna mengantar anggota yang didampingi menjadi orang-orang sukses.
Mulai tahun 2024 ini, kata dia, staf manajemen akan dibekali dengan pengetahun yang lebih mumpuni. Terutama kemampuan untuk menarasikan langkah-langkah menggunakan uang melalui koperasi.
Selain itu, Jano meminta staf manajemen Kopdit Pintu Air harus menjadi role model atau contoh bagi anggotanya.
“Meski pendidik telah dibekali rasanya itu belum cukup, seorang staf manajemen harus menjadi role model bagi anggota,” jelas Jano.
Artinya, lanjut dia, sikap hidup dalam bermayarakat menunjukkan kesederhanaan, tekun, ulet dan jujur. Hal ini tentu saja menjadi contoh untuk diteladani.
Ia menambahkan, bila staf manajemen bisa menjadi role model, maka tentu saja anggota menjadi orang yang sungguh-sungguh memahami tentang hakikat berkoperasi.