Maumere, Ekorantt.com – Calon Bupati Sikka, Suitbertus Amandus tampil garang dalam kampanye akbar di Lapangan Kota Baru, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Rabu, 20 November 2024.
Dalam orasi politik, dia bicara lantang hingga belasan menit seakan mematahkan fitnahan dan remehan orang-orang yang menyebutnya tidak bisa omong di hadapan publik.
Fitnahan itu, kata Amandus, mulai bermunculan ketika namanya digadang-gadang menjadi bakal calon bupati Sikka oleh dua politisi senior asal Kabupaten Sikka, Haji Nasarudin Qalid dan Romanus Woga.
“Ketika muncul nama kami (Amandus dan Robertus Ray) orang-orang mulai menghina dan fitnah. Amandus disebut tidak layak dan tidak pantas. Orangtuanya miskin. Dan, memang benar orangtua saya miskin,” tandas Amandus berapi-api disambut sorakan puluhan ribu massa pendukung yang mendengarkan orasi politiknya itu.
Dia mengaku difitnah meminta-minta uang kepada para kontraktor untuk membiayai keikutsertaannya di Pilkada Sikka. Padahal selama ini dia mengandalkan dana sendiri.
Amandus berlatarbelakang pengusaha lokal sukses sejak lama dikenal dermawan kepada banyak kalangan dari berbagai latar belakang. Bila direstui warga Sikka, Amandus berjanji akan memberikan pengabdian yang terbaik. Sebab selama ini dia mengaku hanya dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk mendapatkan keuntungan dan kepentingan pribadi.
“Saya dimanfaatkan untuk labu sako (Bahasa Sikka, artinya masuk saku baju),” beber Amandus disambut sorakan pendukung.
Dia menegaskan, niatnya dan Robertus Ray mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil bupati Sikka, bukan menggarong uang negara dan memperkaya diri.
Amandus mengakui dirinya diremehkan dari sisi intelektualitas karena hanya menamatkan pendidikan Sekolah Menang Atas (SMA) di Kota Maumere. Namun baginya pengalaman dijalani selama ini adalah guru terbaik.
Amandus menegaskan, banyak program dan kegiatan kelak dilakukannya bila mereka terpilih. Alokasi terbanyak anggaran diplot untuk kebutuhan petani, peternakan, nelayan dan pekerja serabutan, merupakan jumlah yang mendominasi populasi penduduk Kabupaten Sikka. Selain sektor kesehatan dan pendidikan.
“Percayalah para petani, peternak dan nelayan, karena saya juga lahir dari sana,” tegas Amandus.
Ia bertanya kepada massa, apakah dia boleh melanjutkan orasinya, menyampaikan rencana dan kegiatannya, karena banyak orang menyudutkanya sebagai calon bupati yang tidak bisa omong kepada publik, namun massa kembali teriak histeris memintanya melanjutkan orasi kampanye.
Anggota DPRD Sikka periode 2004-2009 meminta aparatur sipil negara (ASN) tidak perlu takut memilih Paket SARR, sebab mereka akan memperlakukan ASN secara profesional. ASN bekerja baik dan profesional akan diberi penghargaan.
“Percaya saya tidak ada jual beli jabatan untuk ASN dan jual beli proyek. Kontraktor jangan takut. Jangan bawa uang untuk saya. Jangan bawa uang untuk bupati. Kalau (kontraktor) punya rezeki lebih, berilah kepada mereka yang sangat membutuhkannya,” tandas Amandus.
Kampanye rapat umum itu dijejali ribuan massa yang berasal dari segala penjuru wilayah Kabupaten Sikka.
Pilkada Sikka diikuti empat pasangan calon yakni Suitbertus Amandus-Robert Ray (Paket SAR), Fransiskus Roberto Diogo-Martinus Wodon (Paket Romantis), Juventus Prima Kago-Simon Subandi (Paket Joss), dan pasangan independen Flori Mekeng-Malanus Alfridus Aeng (Paket Florida).
Penulis: Eginus Moa