Mbay, Ekorantt.com – Vinsensius Abu (60) dari Dusun Waemburung, Desa Ngolonio, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo mengatakan KSP Kopdit Pintu Air tak hanya layani pinjaman kepada anggota tapi juga setia memberikan pendampingan usaha. Hal ini disampaikan Vinsen berdasarkan pengalamannya sebagai seorang peternak.
“Saya sebelumya kurang aktif tapi perjumpaan dengan Bapak Emanuel selaku ketua komite membangkitkan niat saya untuk mau serius lagi berkoperasi,” sebut Vinsensius.
Bergabung Kopdit Pintu Air juga mengingatkan getir dialami Vinsen belasan tahun lalu. Vinsen tak ingat persis waktu kejadiannya.
Saat itu, ayah satu anak ini didatangi oleh petugas dari salah satu lembaga keuangan. Petugas yang masih terikat hubungan keluarga dengannya itu menawarkan produk layanan keuangan tertentu.
Vinsen yang belum lama kembali dari perantauan di Malaysia tak sungkan menyerahkan uang Rp1,5 juta. Jumlah yang lumayan besar pada masa itu. Ternyata uangnya hilang tak berbekas sampai sekarang. Vinsen pun kapok.
Penjelasan Emanuel Sargosa Loke selaku ketua komite Kopdit Pintu Air Cabang Mbay membuka jalan baginya menekuni lebih serius menekuni papalele ternak kambing, babi, anjing, dan ayam. Niat menggebu terhambat modal usaha.
Sejak Januari hingga April 2023, kambing-kambing tersebut diparon di kebun belakang rumahnya. Sebagian kecil dari luas lahan 3 hektar miliknya dipagari keliling. Dia kemudian mendirikan pondok sederhana, melepas kambing di dalam pagar.
Rumput hijau yang tumbuh subur menjadi santapan bagi kambing milik Vinsen.
Saban Sabtu, ia menjual kambing di Pasar Danga. Hal itu memberinya keuntungan. Kewajiban bulanan membayar cicilan pun dilakukan tepat waktu dan tepat jumlah. Lantas, tawaran pinjaman kedua diterimanya lagi dari Kopdit Pintu Air.
Ia juga mengelola keuangannya secara baik. Sebagian keuntungan disisihkan dan yang lain digunakan untuk kebutuhan hidup sehari bersama istri.
“Kebutuhan makan, minum, kesehatan, dan macam-macam urusan kami di kampung, saya bisa atasi dari usaha papalele kambing,” kisah Vinsen.
Vinsen mengakui pelayanan kredit Kopdit Pintu Air melebarkan usahanya dari papalele kambing hingga jual beli ayam.
“Saya ini sekolah kurang hanya kelas III SD. Pintu Air (Kopdit) ini yang telah banyak membantu saya. Usaha saya jadi baik karena modal pinjaman dari Pintu Air. Mereka bukan hanya kasih pinjaman. Kalau saya kesulitan, mereka beri jalan. Mana ada yang lain begitu,” tutup Vinsen.