Maumere, Ekorantt.com – Mobil bor air yang terparkir di halaman Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sikka belum beroperasi sejak diadakan pada 2022 lalu. Dana untuk pengadaannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai 1,9 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Juvensius Gajon mengatakan, sejak dibeli, mobil bor tersebut tidak beroperasi karena ketiadaan biaya operasional.
“Salah satu faktor, karena tidak ada biaya untuk operasional, termasuk biaya untuk operator yang mengoperasikannya,” ujar Juvensius kepada wartawan di Maumere pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurut Juvensius, anggaran untuk biaya operasional mobil bor sebenarnya sudah direncanakan. Namun, karena ada kasus, hal itu urung terlaksana.
“Mobil bor sementara kami amankan di gudang kantor PUPR karena barang mahal, dan kelengkapannya bukan hanya mobilnya saja, tapi termasuk aksesoris pipa dan lainnya sambil menunggu progres penyelidikan dari Polres Sikka,” ujar Juvensius.
Pengadaan mobil bor air, Juvensius melanjutkan, tengah diselidiki Polres Sikka. Polisi sudah mendatangkan tim teknis dari Politeknik Negeri Kupang untuk menguji kelayakan mobil bor tersebut.
“Hasil pemeriksaan uji kelayakan dari tim teknis seperti apa, saya juga belum tahu,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Sikka, Ipda Leonardus Tungga mengatakan, polisi sedang menyelidiki pengadaan mobil Bor di Dinas PUPR Kabupaten Sikka.
“Kalau tidak ada halangan, dalam bulan ini (Oktober) akan dilakukan gelar perkara penyelidikan di Polda NTT karena ada atensi-atensi khusus,” kata Leonardus.
Gelar perkara penyelidikan dilakukan untuk menentukan perkara yang diselidiki memenuhi unsur-unsur pidana atau tidak.
Saat ini, penyidik Polres Sikka sedang mengumpulkan alat bukti berupa keterangan ahli, saksi, dan lainnya untuk menentukan perkara ini masuk dalam ranah pidana atau tidak.
