Maumere, Ekorantt.com – Sudah jatuh tertimpa tangga. Demikian ungkapan yang cocok untuk melukiskan nasib Emanuel Manda, warga lingkar luar, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Bagaimana tidak, Eman, demikian dirinya disapa, telah menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh Satgas Covid-19 pada 6 Juli 2021. Akibat aksi keji itu, Eman mengalami luka robek di pelipis kanan dan lebam di area mata kanannya.
Seminggu setelah kejadian, Eman belum bisa beraktivitas. Bahkan, luka lebam di matanya belum pulih. Istri korban, Nova Piterson menuturkan, pihak medis menganjurkan untuk pemeriksaan mata secara lengkap.
Nova menuturkan, sang suami sudah tidak bekerja selama seminggu. Diketahui, Eman memiliki usaha bengkel sendiri yang mulai dirintis setahun lalu.
Tamatan STFK Ledalero ini menafkahi hidup keluarga dari usaha bengkelnya itu. Sementara Nova menyokongnya dengan usaha kios sembako.
“Suami saya buka usaha bengkel. Dari situ kami hidup. Saya juga dukung dengan buka kios di satu atap yang sama,” tutur Nova.
Mirisnya, saat ia sedang berjuang dengan pemulihan kesehatan, kini Eman dihadapkan dengan masalah hukum. Ia dilaporkan ke Polres Sikka atas dugaan menghalang-halangi kerja tim Satgas Covid-19. Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Tim Hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Komnas PHD dan HAM NTT, Senopati Idara.
“Iya betul. Kemarin tanggal 12 Juli 2021, klien kami menerima surat panggilan dari pihak kepolisian untuk memberikan keterangan terhadap laporan polisi atas dugaan tindak pidana dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah atau melanggar protokol kesehatan atau melawan petugas Tim Gabungan Covid-19 Kabupaten Sikka,” jelas penasihat hukum Eman ini kepada media, Selasa (13/07/2021).
Senopati mengatakan, kliennya menerima surat panggilan untuk dimintai keterangan atas Laporan Polisi Nomor: LP-B/155/VII/2021/NTT/Res. Sikka, Tanggal 06 Juli 2021.
Tidak hanya Eman, sang istri Nova dan seorang asisten bengkel motor bernama Dino dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
“Rencananya hari ini ketiga saksi yang mau dipanggil ini tidak sempat hadir karena ada halangan, maka kita akan mengkonfirmasi ke Polres agar bisa diagendakan pada hari Kamis nanti,” jelasnya.