Kupang, Ekorantt.com — Kota Kupang memiliki beberapa objek destinasi wisata pantai yang indah. Sebut saja Pantai Kelapa Lima dan Pantai Lasiana. Luas pasir putih yang panjang membentang dan indahnya batu karang yang muncul kalah surut laut tiba, menjadi sungguh memanjakan mata.
Kedua pantai ini tidak kalah cantiknya dengan pantai-pantai yang sudah terkenal lainnya. Bahkan, Pantai Kelapa Lima yang tengah dipugari oleh pemerintah ini telah sering-sering disebut-sebut sebagai Ancol-nya Kota Kupang.
Keindahan alam dan pantai di Kota Kupang, menjadi salah satu perhatian bagi Puteri [16], salah satu peserta kegiatan pameran fotografi anak. Kegiatan itu dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia tahun 2021 yang jatuh pada Sabtu, 20 November yang digelar oleh Lembaga Internasional Unicef Perwakilan NTT dan NTB di Rumah Pohon, pelataran Kantor Gubernur NTT, Kupang.
Dalam kegiatan tersebut, Puteri memajangkan 6 buah foto yang merupakan hasil jepretannya sendiri menggunakan kamera analog yang diberikan oleh Lembaga Unicef. Melalui foto yang dihasilkannya ini, Puteri ingin mengajak pengunjung pameran untuk melihat keindahan alam dan pantai di Kota Kupang melalui foto-foto yang dihasilkannya selama sepekan.
“Pantai Lasiana memiliki panorama yang sangat indah. Ada pasir putih yang sangat panjang. Ada pohon tuak yang bergerak ditiup angin pantai, itu merupakan karya keagungan Tuhan bagi manusia,” tutur Puteri kepada Ekora NTT.
Puteri mengapresiasi langkah pemerintah dalam upaya penataan tempat-temat wisata pantai di Kota Kupang. Namun, Puteri juga mengharapkan pembangunan tersebut tetap memperhatikan keasrian alam yang hijau.
“Saya sangat suka alam yang masih asri. Ada pohon-pohon yang berdaun hijau. Sangat sejuk,” ungkap Puteri.
Pengembangan Kreativitas Anak-Anak
Kegiatan memotret dalam dunia fotografi, tak hanya berfungsi merekam sesuatu yang indah untuk dikenang, namun menurut Yudhistira Yewangoe, Kepala Kantor Lembaga Internasional Unicef Perwakilan NTT dan NTB menyebutkan dunia fotografi memiliki implikasi yang sangat tinggi dalam perkembangan mental dan kreativitas anak-anak remaja. Hal ini merupakan salah satu alasan pihaknya mengadakan pameran fotografi anak dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia tahun 2021.
“Pada Hari Anak Sedunia 2021, kami memberikan anak-anak masa kini sebuah kamera analog sekali pakai. Kolaborasi 17 anak muda di Nusa Tenggara Timur, mewakili jutaan anak lainnya, menceritakan tentang kehidupan kanak-kanak dan menyuarakan isu-isu yang penting bagi mereka dalam media foto. Anak-anak dan orang muda kini terbiasa dengan gawai dan dunia serba digital. Karya seni fotografi ini ditangkap melalui sebuah alat, yang mungkin belum pernah dilihat oleh anak-anak pada masa ini,” tutur Yudhistira kepada Wartawan usai membuka kegiatan Pameran Fotografi Anak pada, Minggu [21/11]sore.
Mengusung tema “Suara dalam Karya”, Pameran Fotografi ini melibatkan 17 anak muda remaja dari 6 wilayah Kabupaten yakni; Kabupaten Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Timor Tengah Selatan, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang.
Pameran ini telah dibuka pada hari Minggu, 21 November 2021, pukul 16.00 WITA dan akan berlangsung selama satu minggu hingga 28 November 2021, terbuka untuk umum dan gratis.
Yudhsitira menjelaskan Hari Anak Sedunia diperingati sebagai bentuk penghargaan terhadap anak. Unicef Kantor Perwakilan NTT, ingin turut meramaikan dan mendukung pelaksanaan Hari Anak Internasional dengan mendorong pelibatan anak untuk bersuara di publik mengenai pengalaman, karya dan isu-isu yang dihadapi anak berdasarkan perspektif anak melalui media foto dengan kamera analog.
“Foto-foto ini merupakan gambaran sebuah optimisme anak-anak dan orang muda. Optimisme, dalam setiap tangkapan gambar yang tidak bisa kita lihat langsung ini, mengungkapkan keinginan anak muda di Indonesia untuk kemajuan yang lebih pesat dalam perubahan iklim, pendidikan, penanggulangan diskriminasi, kerja sama internasional yang lebih luas, dan agar para pemangku keputusan bersedia mendengar suara mereka,” tutup Yudhistira.