Kondisi TK Negeri Bhakti Ibu Maumere Memprihatinkan

Maumere, Ekorantt.com – TK Bhakti Ibu Maumere berdiri sejak tahun 1978. Pada tanggal 9 Februari 2018, TK yang berada di jantung Kota Maumere beralih status menjadi TK Negeri Bhakti Ibu Maumere.

Mirisnya, walau sudah beralih status, TK tersebut dianggap belum layak karena masih minim perabot kelas seperti meja, kursi, dan sarana permainan edukatif luar kelas.

Kepala TK Negeri Bhakti Ibu Maumere Rosdimiaty Laitisia da Jawa (58) didampingi salah satu guru Yohana Tekla yang ditemui Ekora NTT di ruang kerjanya, Senin (24/01/2022) mengakui jumlah perabot kelas seperti meja dan kursi bagi murid TK ini masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah murid sebanyak 67 orang.

Selain itu, kata Rosdimiaty, sarana permainan seperti alat permainan edukatif (APE) luar masih jauh dari standar sebuah TK Negeri.

Ia merincikan, ayunan hanya 1 buah. Putaran sebanyak 2 buah namun yang berfungsi hanya satu buah sedangkan yang lainnya rusak. Jungkitan hanya ada dua buah. “Yang belum ada sama sekali adalah luncuran dan bak pasir,” kata Rosdimiaty.

Menyangkut rombongan belajar (rombel), sebut Rosdimiaty, terdapat 4 rombel, dan 3 ruangan kelas. Sementara dapur belum ada dan gudang bersifat darurat.

“Kalau sebelumnya diberlakukan shift tidak ada persoalan. Tapi ketika sekolah berjalan normal kami kewalahan. Ada murid tidak kebagian meja dan kursi. Barusan satu murid menangis minta pulang karena tidak dapat meja dan kursi,”ujar salah seorang guru, Yohana Tekla.

Yohana mengatakan jika kegiatan melantai, tidak bisa karena lantai ruangan kelas tidak berkeramik. Hanya yang berkeramik barusan ruangan kepala sekolah.

Pada bagian lain, Rosdimiaty kembali menuturkan bahwa pihaknya tidak pernah tinggal diam terhadap keadaan. “Saya sudah laporkan kepada bagian Sarana dan Prasarana Dinas PKO Sikka,”katanya.

Selain itu, kendala lain ialah lokasi TK Negeri sempit sehingga sulit pengembangannya jika mendapatkan sarana permainan.

“Lokasi sempit seperti ini jika mendapatkan bantuan alat permainan edukatif luar mau ditempatkan dimana,” tutur dia.

Terhadap kondisi itu, Kabid Pembinaan Paud dan Pendidikan Non Formal  Dinas PKO Sikka Rudolf M. Cherubim Newar mengatakan akan menjadi perhatian.

Dikatakan, saat ini pemerintah tidak bisa berharap dari dana APBD-2 khususnya anggaran sarana dan prasarana.

“Sekarang ini hanya bisa dapat bantuan dari pusat lewat DAK. Oleh karena itu pihak TK harus selalu rajin mengupdate Dapodik,” ujar Chery.

Seperti yang disaksikan Ekora NTT, TK Negeri Bhakti Ibu berada di tengah kota dan pagar sekeliling sekolah hanya menggunakan bahan lokal bambu. TK itu dilengkapi 5 guru, 1 pegawai tata usaha dan 1 orang yang bertugas sebagai cleaning service.

Yuven Fernandez  

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA