Sisihkan Gaji, Polisi di Sikka Bantu Istri Dirikan Sekolah Gratis

Maumere, Ekorantt.com –  Sungguh mengagumkan sosok Bripka Vinsensius Sugripto, seorang anggota polisi di Polsek Alok, Polres Sikka. Dia rela menyisihkan gajinya untuk membantu sang istri Hildegardis Boleng Mali Dua yang mendirikan sekolah gratis.

Melihat kepedulian Hildegardis pada dunia pendidikan, Bripka Vinsensius ikut termotivasi. Dia membiarkan istrinya itu berkarya demi masa depan anak-anak Nian Tanah.

“Saya sampai termotivasi bantu istri saya mendirikan sekolah gratis ini,” kata Bripka Vinsensius kepada Ekora NTT, Sabtu, 5 Maret 2022.

Lembaga Pendidikan Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngasiang. Demikian nama lembaga pendidikan yang dirintis Hildegardis. PKBM yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Anak Nian Tanah berlokasi di Desa Nelle Wutung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka.

Bripka Vinsensius menuturkan, dirinya mendengar anak-anak putus sekolah karena pergaulan yang tidak baik. Di samping itu “ada anak-anak kita yang berasal latar belakang ekonominya tidak mampu.”

Dia pun mendorong Hildegardis untuk menempuh pendidikan magister dan memberikan pendidikan bagi anak-anak yang putus sekolah. Dengan begitu, anak-anak bisa meraih masa depannya.

“Istri saya sudah pernah memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah sejak saya bertugas di Ende. Setelah pindah ke Sikka juga istri terus mengajar dengan sukarela bagi anak-anak putus sekolah di Kecamatan Magepanda dan Kecamatan Waigete,” tuturnya.

Suatu waktu, handphone Bripka Vinsensius berdering. Sang istri menelepon. Dari ujung telepon terdengar permintaan Hildegardis untuk menjemputnya. Sepeda motornya mogok dalam perjalanan usai mengajar anak-anak putus sekolah di Magepanda.

“Kamu ini benar-benar gila tidak digaji tapi kamu rela jalan jauh sampai motor mogok,” kata Bripka Vinsensius kepada istrinya itu.

Tapi Bripka tak sedikit pun marah dengan perjuangan Hildegardis yang tanpa pamrih. Malah ia terus mendukung.

“Karena saya mendapat informasi kalau di Kabupaten Sikka ini banyak anak-anak yang putus sekolah dengan berbagai latar belakang persoalan,” tandasnya.

Hildegardis sangat merasakan dukungan sang suami. Atas dorongan suami, Magister Pendidikan Bahasa Inggris ini mendirikan PKBM Bisa Ngasiang  pada 12 Januari 2022.

Sebelumnya, Alumnus Universitas Negeri Makassar ini mengaku hatinya tergerak setelah menjadi relawan guru yang mengajar anak-anak putus sekolah di Waigete dan Magepanda.

“Saya membantu mereka sebagai relawan tanpa gaji. Kebetulan waktu itu saya sedang menyelesaikan studi S2. Saya liburan karena korona,” ujarnya.

“Suami mengizinkan saya untuk turun ke kecamatan-kecamatan menggunakan motor sendiri. Akhirnya kita hanya belajar dan tidak menggunakan kurikulum yang jelas kemudian mereka nanti mendapat ijazahnya seperti apa,” sambungnya.

Hildegardis kemudian berkunjung ke Dinas PKO Kabupaten Sikka dan ia mendapatkan saran untuk membuka sekolah sendiri.

“Saya riset satu tahun membuka sekolah alam itu seperti apa. Akhirnya berbagai sumber ternyata ada salah satu nama yang dari kementerian itu adalah pusat kegiatan belajar masyarakat yang dalam kegiatan itu membawahi lembaga non formal bisa membawahi pelatihan, kesetaraan, keaksaraan, taman baca, dan sebagainya,” ujarnya.

Akhir tahun 2021, atas dukungan sang suami, Hildegardis membuka sebuah yayasan bernama Yayasan Anak Nian Tanah.

“Dari yayasan itu kami punya badan lembaga di dalamnya ada PKBM, PAUD dan lembaga pelatihan lainnya. Tapi saat ini yang kami jalankan adalah PKBM karena berdasarkan dari keprihatinan banyak anak-anak putus sekolah,” kata Hildegardis.

Diakuinya, dukungan suami sangat besar. Tidak hanya dukungan moral tapi juga dukungan dana.

“Bahkan setiap lepas piket, suami saya yang menjaga dan menemani saya pada saat sedang mengajar anak-anak,” tuturnya.

“Tidak apa-apa, kami sampai hidup pas-pasan asalkan demi masa depan anak-anak Nian Tanah,” pungkas Hildegardis sembari meneteskan air mata.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA