Ende, Ekorantt.com – Pasar Mbongawani atau yang lazim disebut Pasar Ende mulai dibangun.
Pembangunan pasar ini diharapkan dapat menjawab kegalauan pedagang yang telah dievakuasi sebelumnya. Pasalnya, sejak awal, terjadi polemik pengklaiman tanah sebagaimana pemberitaan Ekora NTT sebelumnya.
Pembangunan pasar rakyat berlantai II ini menjadi pasar rakyat megah di Kabupaten Ende dan menelan dana 15 miliar.
Pembangunannya akan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT. Wae Laku Abadi.
Pantauan wartawan pada Selasa (9/7/2019) pagi, pihak kontraktor pelaksana telah melakukan aktivitas pekerjaan.
Sebuah unit eksavator telah dikerahkan untuk merobohkan seluruh bangunan tidak layak pakai.
Meskipun begitu, informasi yang diperoleh Ekora NTT, pekerjaan ini rupanya molor selama kurang lebih 20 hari dari masa kontrak karena faktor pengklaiman hak atas milik tanah tadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Subhan Wanda, mengatakan, pembangunan pasar tetap dilanjutkan karena pihak rekanan telah menandatangani kontrak kerja pada Jumat, 5 Juli 2019.
Menurutnya, pekerjaan telah dimulai pada Senin (8/7) dengan pembongkaran awal secara manual dan hari berikutnya baru dengan alat berat.
Ke depan, sudah melakukan pekerjaan fisik dan persiapan peletakan batu, demikian Subhan Wanda sampaikan.
“Kita berharap tidak ada masalah lagi. Dengan pemilik tanah kita sudah lakukan pembicaraan dan juga somasi. Kita ingin agar hal ini terus kita komunikasikan tetapi tidak menghambat pembangunan. Karena nanti akan merugikan para pedagang yang saat ini berdesak-desakkan di pasar dengan kondisi kurang layak,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kadis Subhan Wanda mengimbau agar semua pihak, baik pedagang maupun warga yang melakukan aktivitas jual beli di pasar Ende, untuk ikut mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan pasar termaktub.
Pihaknya juga meminta kontraktor pelaksana untuk mengerjakan proyek ini tepat waktu dan tetap menjaga kualitas.