Labuan Bajo, Ekorantt.com – Ketua Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL), Monica Tanuhandaru menyerahkan sepuluh unit sepeda bambu Spedagi Rodacilik 02 kepada Direktur Fasilitas Diplomatik Kementerian Luar Negeri Indonesia, Sayu Oka Widani, di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kamis, 10 Mei 2023.
10 sepeda ini merupakan cendera mata yang disiapkan bagi para kepala negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.
Monica mengatakan, cendera mata ini disiapkan secara gotong royong oleh Pertamina, YBLL, Spedagi, Pemkab Manggarai Barat, dan Pemprov NTT.
“Selain untuk menunjukkan kreativitas anak bangsa serta potensi bambu di Flores, hadiah ini juga untuk menggarisbawahi komitmen kita bersama untuk mempercepat terwujudnya green economy, green energy, serta green mobility,” kata Monica.
Monica berujar, bambu akan menjadi faktor penting dalam kampanye tersebut, sehingga Flores, yang memiliki potensi 5 juta rumpun bambu, termasuk Labuan Bajo, menjadi aktor utama.
Spedagi Rodacilik 02 memiliki berat 13 kilogram, menggunakan rem disc–brake hidraulik dan berat maksimum pengendara 95 kilogram.
Sepeda tersebut dibuat di workshop Spedagi di Temanggung, Jawa Tengah, dengan menggunakan bahan bambu kualitas tinggi dari tujuh kabupaten di Flores.
Bambu bahan baku untuk Spedagi Rodacilik 02 diperoleh dari desa-desa yang menjadi dampingan YBLL.
Sejak 2020, YBLL mendampingi 388 Mama Bambu di 21 desa di Flores untuk melakukan pembibitan dan penanaman bambu. Mereka sukses menghasilkan 2,5 juta bibit dan menanam 1,3 juta bambu.
Didanai oleh Pemprov NTT, program tersebut bertujuan menyiapkan suplai bambu yang memadai untuk program ekologis, seperti memulihkan lahan rusak dan melindungi sumber air, serta program bernilai ekonomis, seperti industri kerajinan dan konstruksi bambu berbasis desa.
Ketangguhan sepeda bambu Spedagi sudah tidak perlu diragukan lagi. Sepeda ini sudah pernah melalap rute sejauh 1,200 km di Paris-Brest-Paris Randonneur (2019), 1,500 kilometer Bentang Jawa (2021), Journey from Zero, Banda Aceh-Denpasar (2022), dan 2,400 kilometer Gowes Lestari, Jakarta-Turetogo (2023).
Selain itu, sepeda bambu Spedagi juga telah memenangkan penghargaan Good Design Award di Jepang (2018).
