Raih Predikat WTP, Kopdit Pintu Air Bertekad Terus Berikan Pelayanan Terbaik

General Manajer Kopdit Pintu Air Gabriel Pito Sorowutun dalam laporannya mengungkapkan, raihan predikat WTP menjadi kebanggaan bagi pengelola dan anggota.

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terkait laporan keuangannya yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Rudiana Fibriani. Hal ini tentu memacu pengelola untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota.

Opini WTP disampaikan dalam forum Pra-Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2023  di aula sumur Yakob lantai 3 gedung kantor pusat Kopdit Pintu Air, Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT pada Senin, 6 Mei 2024.

General Manajer Kopdit Pintu Air Gabriel Pito Sorowutun dalam laporannya mengungkapkan, raihan predikat WTP menjadi kebanggaan bagi pengelola dan anggota.

Meski demikian, manajemen dituntut untuk bekerja lebih giat lagi dengan memberikan pelayanan terbaik kepada anggota.

Menurut Gabriel, opini WTP diraih setelah auditor melakukan audit atas laporan keuangan Kopdit Pintu Air.

Audit, jelas dia, mulai dari laporan neraca pada posisi 31 Desember tahun 2023, laporan sisa hasil usaha, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas pada posisi akhir tahun buku 2023.

“Inilah hasil maksimal yang telah diraih selama tahun buku 2023, meski belum ditunjang dengan pertumbuhan simpanan yang belum optimal,” ujar Gabriel.

Ia mengatakan, simpanan saham yang diraih sebesar 20 persen dari target 30 persen. Sementara simpanan non saham melampaui target.

Menurut Gabriel, budaya menabung anggota yang masih kurang menjadi salah satu faktor yang menghambat proses pencapaian target yang diinginkan.

“Sosialisasi kepada anggota agar gemar menabung serta menumbuhkan budaya hidup hemat perlu terus dilakukan pada setiap momen,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengawas Barnabas Hening dalam pemaparan laporan pengawas lebih menyoroti tentang keaktifan anggota.

Sebab, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ditemukan anggota pasif masih sangat banyak.

Hal lain yang juga disoroti adalah yang berkaitan dengan pinjaman Jempola serta layanan Daperma. Keduanya menjadi penyumbang risiko kredit.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA