Maumere, Ekorantt.com – Local Youth Advisory Sikka melakukan upaya konservasi mata air Wair Puan di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka dengan menanam 15 anakan pohon beringin pada Senin, 30 Desember 2024.
Local Youth Advisory merupakan kelompok orang muda usia 15-24 tahun dampingan Yayasan FREN dan mitranya ChildFund International di Indonesia yang bergerak sebagai dewan penasihat muda dan sebagai wadah bagi orang muda untuk memecahkan isu-isu yang terjadi di lingkungan masyarakat melalui pengembangan dan penyaluran pendapat dan suara orang muda.
Ketua Local Youth Advisory Sikka Theresia Rivanti mengatakan, upaya komunitasnya mengonservasi mata air Wair Puan menjadi kado akhir tahun untuk mata air yang menjadi pemasok utama untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat di kota Maumere tersebut.
“Lokasi mata air Wair Puan ini membutuhkan pohon baru untuk menggantikan pohon beringin yang telah tumbang akibat pelapukan. Informasi ini kami peroleh dari salah satu penjaga mata air dari PDAM Nita kepada salah satu anggota kami yang menyampaikan bahwa adanya pohon yang tumbang dan membutuhkan penanaman kembali,” kata Rivanti.
Berdasarkan informasi yang mereka dapatkan sebelumnya, kata dia, pohon beringin yang menjadi salah satu penopang bagi mata air tersebut telah tumbang sejak dua bulan yang lalu dan belum ada pihak yang berinisiatif untuk menanam kembali penggantinya.
“Inisiatif kami hari ini menjadi hadiah untuk bumi agar dapat menjaga mata air di sini,” ujarnya sambil menjelaskan aksi mereka mengusung tema Gift For Our Future.
“Dengan harapan agar setiap orang dapat menjaga kebersihan dan kelestarian area mata air agar dapat dinikmati oleh anak dan cucu di masa depan.”
Rivanti dan kawan-kawan menggandeng Komunitas Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Unipa Maumere serta Komunitas Youth Voice Now Sikka.
Pendamping Local Youth Advisory dari Yayasan FREN Anna Maria Selviana mengatakan aksi yang dilakukan anak-anak dampingannya menjadi bentuk “inisiatif anak muda dalam mencegah terjadinya kerusakan hutan hingga menurunnya debit air yang menjadi sumber kehidupan sebagian besar masyarakat di Kota Maumere.”
Yayasan FREN, kata dia, mendukung kegiatan Local Youth Advisory dalam hal merespon isu yang disampaikan masyarakat untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih besar.
Selvi menegaskan, kerja baik untuk bumi melalui konservasi semestinya menjadi kesadaran bersama semua masyarakat dan bukan hanya menjadi gerakan segelintir orang. Sebab “menjaga bumi merupakan tanggung jawab bersama, karena baik dan buruknya keadaan bumi tidak hanya untuk segelintir orang saja.”
“Harapannya aksi yang dilakukan ini dapat dimonitoring bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk masyarakat. Juga ke depannya masyarakat dapat tergerak untuk konservasi mata air serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk merawat bumi,” pungkasnya.
Penulis: Risto Jomang