Maumere, Ekorantt.com – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Cabang Maumere sukses menangani ekspor perdana hasil bumi berupa kelapa kupas 26 ton ke Malaysia pada Senin, 3 Februari 2025.
Ekspor ini menjadi langkah penting bagi Pelindo Maumere sebagai pelabuhan asal pengiriman, dengan tujuan akhir di Pasir Gudang, Malaysia.
Kelapa kupas sebanyak 26 ton tersebut diangkut menggunakan peti kemas 40 kaki melalui kapal MV Red Resourse, yang sebelumnya transit di Surabaya sebelum melanjutkan perjalanan ke Malaysia.
Untuk memastikan kelancaran proses ekspor, Pelindo Maumere telah bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk KSOP Pelabuhan Lorens Say Maumere, PT Meratus sebagai operator pelayaran, Bea Cukai, serta instansi lainnya. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan pengiriman berjalan lancar dan tepat waktu.
General Manager (GM) Pelindo Maumere, Angga Adi Prebawa berkomitmen memastikan kesiapan pelabuhan dalam mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya di Kabupaten Sikka dan sekitarnya.
Menurutnya, ekspor perdana ini merupakan langkah yang baik bagi para pelaku ekonomi untuk memperkenalkan komoditas hasil bumi unggulan Indonesia ke pasar internasional.
Angga berharap agar semakin banyak komoditas hasil bumi yang dapat diekspor, baik ke luar negeri maupun ke dalam negeri.
“Kami terus bersemangat untuk memberikan pelayanan terbaik demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan memberikan dampak positif bagi Kabupaten Sikka,” ujar Angga.
Ekspor kelapa kupas perdana ke Malaysia, kata Angga, dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama petani kelapa, serta mendorong peningkatan produksi komoditas kelapa dan hasil bumi lainnya.
Ia berharap pula agar kegiatan ekspor terus berkembang, tumbuh, dan semakin meningkat. Semua pihak diminta untuk terus menjaga semangat dan mendukung pertumbuhan pelaku usaha baru yang dapat mendorong perekonomian daerah.
Pelindo Maumere, jelas Angga, memastikan kesiapan untuk memberikan informasi dan layanan terkait penanganan komoditas yang akan diekspor melalui pelabuhan, sebagai bentuk dukungan terhadap perkembangan ekonomi lokal.
