Kupang, Ekorantt.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp591,2 miliar untuk pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2025.
Dana ini akan digunakan untuk preservasi jalan dan jembatan, pelebaran ruas, penanganan longsor, serta kegiatan dukungan teknis dan pengawasan.
Kepala BPJN NTT, Agustinus Junianto menyatakan, dari total anggaran tersebut, sebanyak 28 paket pekerjaan fisik senilai lebih dari Rp300 miliar telah dikontrakkan. Selain itu, ada 10 paket nonfisik yang juga telah memasuki tahap kontrak.
“Paket-paket yang sudah berkontrak untuk fisik ada 28, dan nonfisik 10 paket,” ujarnya, Rabu, 18 Juni 2025.
Seluruh proses lelang dilakukan melalui sistem e-katalog. Hingga pertengahan Juni, progres fisik pembangunan telah mencapai 28,4 persen, sedangkan progres keuangan berada di angka 23,87 persen.
Pekerjaan jalan nasional tahun ini mencakup total ruas sepanjang 2.153 kilometer yang tersebar di berbagai wilayah di NTT.
Rinciannya, PJN 1 menangani lebih dari 400 kilometer, PJN 2 mencakup 704 kilometer di daratan Timor, PJN 3 menangani ruas di daratan Flores, dan PJN 5 meliputi wilayah Flores hingga Lembata sepanjang 543 kilometer.
Agustinus juga menyinggung mengenai dana Instruksi Presiden (Inpres) untuk jalan daerah atau IJD.
Ia menyebut pihaknya masih menunggu hasil pembahasan terkait dana tersebut.
“Tadi malam kami dapat informasi bahwa akan dibahas hari ini jam 11 pagi. Tetapi bukan Inpres Jalan Daerah lagi, sekarang berganti menjadi Inpres Infrastruktur Daerah,” ujarnya.
Ia berharap pembahasan dana tersebut dapat membawa dampak positif terhadap pembangunan infrastruktur di NTT, mengingat banyak wilayah masih membutuhkan sentuhan pembangunan.
Secara terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin mengapresiasi alokasi anggaran tersebut dan berharap agar dana Rp591,2 miliar itu digunakan sesuai dengan peruntukannya.
“Semoga ada pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh NTT,” katanya.
Ana juga berharap sebagian dana tersebut dapat dialokasikan untuk pembangunan jalan di Kabupaten Flores Timur, khususnya untuk mendukung kawasan wisata religius Semana Santa yang menjadi salah satu agenda pariwisata tahunan di wilayah itu.