Ruteng, Ekorantt.com – Survei independen Universitas Udayana menunjukkan bahwa total Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Manggarai mencapai 95,61 persen. Rinciannya 55,31 persen RE Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan 37 persen RE non PLN.
Hal ini disampaikan Supervisor Transaksi Energi PLN ULP Ruteng, Aji Wirawan dalam kegiatan Penyalaan Listrik Desa (LISSA) dan one day service dalam Program Nera Manggarai Raya yang digagas PT PLN ULP Ruteng di Paroki Ri’i, Desa Wae Mantang, Kecamatan Cibal, Kamis (27/2/2020).
Wirawan menjelaskan, Rasio Elektrifikasi (RE) adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga berlistrik dan seluruh rumah tangga.
“Sedangkan, untuk rasio elektrifikasi desa berlistrik adalah sebesar 92,98 persen dari 172 desa,” ujar Wirawan.
Pihak PLN juga mengimbau masyarakat untuk tidak menebang pohon yang jaraknya dekat dengan kabel listrik, mengingat 80 persen gangguan listrik terjadi akibat pohon tumbang yang mengenai jaringan listrik.
Selain itu, mereka juga meminta kerelaan masyarakat agar pihak PLN menebang pohon di dekat jaringan listrik karena berpotensi mengganggu jaringan listrik.
Bupati Manggarai, Deno Kamelus yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan, listrik merupakan fasilitas yang fundamental dan berdampak luas.
“Ini (listrik) dampaknya luas. Oleh karena itu kita siapkan dulu fasilitas yang sifatnya umum. Dari situ diharapkan akan berkembang ke pribadi-pribadi,” tuturnya.
Tidak berhenti di situ saja, lanjut Bupati Deno, pihaknya akan memprioritaskan pengentasan kemiskinan pada tahun 2021.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Deno meresmikan penyalaan listik secara simbolis di Paroki Ri’i, Desa Wae Mantang, Kecamatan Cibal. Hal ini menandai masuknya jaringan listrik PLN di Bea Mese dan delapan desa sekitarnya, yakni: Desa Barang, Desa Pinggang, Desa Golo, Desa Ladur, Desa Langkas, Desa Lando, dan Desa Perak.
Sementara, pelayanan one day service adalah upaya PLN dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanannya.
Adeputra Moses