Bagi Beras Rusak, DPRD NTT ke PT Flobamor: Kalau Masih Terjadi, Kita Langsung PHK

0

Kupang, Ekorantt.com – Komisi III DPRD NTT memanggil manajemen PT Flobamor untuk mempertanggungjawabkan pembagian beras rusak ke ASN lingkup Pemprov NTT.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD NTT, Jonas Salean, Wakil Ketua, Viktor Mado Watun, Leo Lelo, Sekretaris, Naky Uly, dan anggota, Fredy Mui, Paulus Nuwa Weto, Hugo Rehi Kalembu, Lily Adu, Yohanes Halut.

Komisi III DPRD NTT merekomendasikan PT Flobamor untuk tidak kembali membagi beras rusak.

“Untuk tidak berpolemik, kita kasi kesempatan 1 atau 2 bulan ke depan. Kalau masih terjadi, kita tidak perlu rapat lagi. Kita langsung PHK,” ujar Ketua Komisi III DPRD NTT, Jonas Salean.

Kesempatan diberikan kepada PT Flobamor, kata Jonas, karena adanya jaminan dari PT Flobamor yang bersedia menyediakan beras premium bagi ASN Pemprov NTT.

“Karena ada jaminan kualitas dan ketepatan waktu bisa terpenuhi maka kesempatan diberikan. Jaminan ini yang kita pegang,” kata Jonas.

Menanggapi rekomendasi Komisi III DPRD NTT, Direktur Utama (Dirut) PT Flobamor, Ian Bokotei mengatakan pihaknya bersedia menjalankan rekomendasi yang telah diberikan Komisi III DPRD NTT.

“Kami masih bersedia dan yakin penyaluran beras akan stabil dilakukan pada bulan Maret 2023 karena di beberapa tempat akan dilakukan panen raya,” ujarnya.

Sementara Direktur Operasional PT Flobamor, Run Ataupah mengatakan bahwa pihaknya bersedia mengganti beras yang telah disalurkan ke beberapa ASN lingkup Pemprov NTT.

“Boleh. Tidak masalah kalau ditukar, walaupun mereka sudah tanda tangan berita acara penyerahan,” ujar Ataupah.

Meski demikian, kata Run, pihaknya sudah bersurat ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD), agar ke depan harus terlebih dahulu memeriksa kondisi beras, sebelum menandatangani berita acara.

“Kalau sekarang tidak masalah untuk diganti. Tetapi ke depan tolong diperiksa. Karena berikutnya tidak ada lagi seperti ini (ganti beras),” jelasnya.

“Jadi kita minta semua OPD kalau bisa harus melakukan pemeriksaan saat beras diturunkan di gudang masing-masing agar tidak ada saling tuduh. Jangan sudah tanda tangan berita acara, dan selang satu minggu atau satu bulan baru ada keluhanbahwa beras rusak,” jelas Run menambahkan.

Karena, kata dia, permasalahan itu akan berdampak pada nama baik PT. Flobamor. Selain itu juga nanti terjadi saling tuduh.

“Padahal kita ini partner. Jadi penyelesaiannya adalah tolong kita periksa sama-sama agar tidak ada saling tuduh,” ungkapnya.

Dia menerangkan, tahun lalu Dinas Perdagangan pernah mengembalikan beberapa karung beras yang dinilai rusak. Namun pengembalian dilakukan sebelum menandatangani berita acara penyerahan.

“Karena mereka tahu jelas bahwa jika sudah menandatangani berita acara, maka sudah menjadi tanggung jawab mereka. Jadi mau rusak juga itu urusan mereka,” tandasnya.

Atap Ruang Kelas Bocor, Siswa SD di Nagekeo Belajar di Rumah Guru

0

Mbay, Ekorantt.com – Sebanyak 79 siswa SDI Kajusopi, Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, belajar di bawah atap sekolah yang bocor.

“Saat hujan, kegiatan belajar mengajar sangat terganggu. Atap di semua kelas bocor dan air tergenang di ruangan,” ujar Kepala SDI Kajusopi Florida Guyu kepada Ekora NTT, Rabu, 8 Maret 2023.

Kerusakan parah terjadi di ruang kelas 1, 2 dan 3. Bila musim hujan, siswa kelas 1 dan 2 harus bergabung di ruang kantor untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sedangkan siswa kelas 3 harus dipindahkan ke rumah guru.

“Kalau untuk tiga ruang kelas tinggi terdapat beberapa bagian atap bocor. Saat hujan guru dan siswa harus cari tempat yang aman,” katanya.

“Tapi kegiatan belajar mengajar tidak berjalan efektif selama musim hujan,” kata Florida menambahkan.

Florida mengatakan, pihak sekolah sudah sering mengusulkan pembangunan ruang kelas baru di sekolah itu. Bahkan kondisi sekolah yang memprihatinkan tersebut sudah terinput pada aplikasi data pokok pendidikan (Dapodik).

“Tapi belum terealisasi sampai sekarang. Mudah-mudahan bisa akomodir tahun ini,” kata Florida.

Selain kondisi atap, sarana ruang kelas juga dinilai tidak layak. Florida menyatakan banyak kursi dan meja siswa lapuk sehingga mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di kelas.

“Mebeler juga sudah tidak layak juga, sudah lama dan lapuk,” katanya.

Atap gedung SDI Kajusopi rusak

Ketua Komite SDI Kajusopi, Stanislaus Mite berharap perhatian pemerintah terhadap sarana dan prasarana sekolah itu.

Pihaknya bersama lembaga sekolah telah berkali-kali menyampaikan kondisi tersebut ke Pemkab Nagekeo, namun belum terealisasi.

“Selain bangunan sekolah, lima rumah guru juga tidak layak. Ini penting untuk diperhatikan,” kata Stanislaus.

Pemkab Ngada Batal Merumahkan 2.740 Tenaga Honorer

0

Bajawa, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ngada resmi mengambil kebijakan untuk tidak merumahkan 2.740 tenaga honorer yang bekerja di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kabupaten itu.

Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan kebijakan tesebut sudah diputuskan oleh pemerintah sejak Januari 2023.

Menurutnya, jam kerja para honorer juga akan diatur oleh OPD di mana akan diatur secara shift. Dengan begitu ada keseimbangan antara beban kerja dan pendapatan.

“Jadi mereka tidak keberatan, namun prinsip mereka tidak diberhentikan,” ujarnya kepada awak media di Bajawa, Senin, 6 Maret 2023.

Ia mengatakan kebijakan tersebut diambil agar para honorer bisa punya kesempatan untuk mengikuti tes P3K dan CPNS, di mana salah satu persyaratannya adalah kontrak tidak boleh terputus.

“Jumlah kerja mereka akan kita sesuaikan sehingga bisa ada keseimbangan dengan pendapatan mereka,” ujarnya.

Dikatakannya, jadwal masuk kantor para honorer akan diatur oleh OPD tempat mereka bekerja.

“Surat keputusan (SK) sedang disiapkan OPD, bulan ini sudah selesai,” tandas Andreas.

Calon Pelanggan Perumda Tirta Kelimutu Bisa Akses Kredit Tanpa Bunga Bank NTT

0

Ende, Ekorantt.com – Perumda Tirta Kelimutu terus berinovasi dalam pelayanan. Salah satu terobosan baru yang dilakukan yakni bekerja sama dengan Bank NTT terkait pembiayaan meteran bagi pelanggan baru.

Bank NTT Cabang Ende akan memberikan kredit mikro merdeka (kredit tanpa bunga) kepada pelanggan baru Perumda Tirta Kelimutu. Dana ini dipakai untuk pemasangan meteran air.

Direktur Perumda Tirta Kelimutu, Yustinus Sani mengatakan, kredit tanpa bunga akan menyasar 1.000 pelanggan baru Perumda Tirta Kelimutu pada tahun 2023.

“Kita akan menggandeng Bank NTT membantu calon pelanggan baru yang terkendala biaya,” jelas Yustinus saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 7 Maret 2023.

Biaya pemasangan sambungan baru, kata Yustinus, sebesar Rp1.850.000.

Yustinus mengatakan bahwa pihaknya sedang membahas rencana kerja sama tersebut dengan manajemen Bank NTT Cabang Ende. Rencananya, pemasangan perdana berlangsung pada pertengahan tahun 2023.

“Kita sudah bicarakan, tinggal kesepakatan bersama saja. Target kita bulan April atau Mei kita realisasikan pemasangan perdana,” kata Yustinus.

Hal-hal teknis akan diselesaikan terlebih dahulu sehingga tidak menimbulkan persoalan baru, sebut Yustinus.

“Pada intinya, ini sebagai upaya memberikan pemerataan pelayanan bagi masyarakat.”

Menurutnya, pola kemitraan ini adalah bagian dari upaya memberikan kemudahan dan peningkatan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi warga Kabupaten Ende.

“Bagi masyarakat atau calon pelanggan baru yang ingin mendapatkan layanan air bersih dan mengakses bantuan kredit tanpa bunga dari Bank NTT dapat mendaftar di Kantor Perumda Trita Kelimutu pada setiap hari kerja,” tandas Yustinus.

Membaca Harus Jadi Kultur Sekolah

Larantuka, Ekorantt.com – Pelaksanaan gerakan wajib membaca sebelum jam pelajaran yang digalakkan di SMAN 1 Larantuka mulai membuahkan hasil. Membaca perlahan-lahan menjadi kultur sekolah.

Menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Larantuka, Yakobus Milan Betan, para peserta didik dan para guru di sekolahnya kini mengakui membaca tidak hanya sebuah program gerakan literasi nasional tapi lebih dari itu telah menjadi kultur sekolah.

“Kami di SMAN 1 Larantuka kini menghidupi gerakan wajib membaca tidak semata karena program tapi lebih sebagai kultur yang harus terus-menerus dihidupkan di sekolah,” ujar Kepsek Yakobus kepada Ekora NTT, Selasa, 7 Maret 2023.

Yakobus menjelaskan, kegiatan wajib membaca sebelum jam pelajaran telah berjalan sejak tahun 2014.

Kepala Sekolah SMAN 1 Larantuka, Yakobus Milan Betan

Buku bacaan yang dibaca bervariasi, mulai dari buku-buku untuk mata pelajaran, buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan karakter dan aneka buku bacaan sastra.

“Sejauh pengamatan kami memberikan efek yang positif dalam diri para peserta didik. Mereka wajib menuliskan hasil bacaan dalam jurnal harian mereka dan mensharingkan bacaan itu,” lanjut Yakobus lagi.

Silvester Witin selaku Koordinator Literasi SMAN 1 Larantuka menambahkan, perpustakaan sekolah jadi tempat yang senantiasa dianjurkan untuk dikunjungi para peserta didik.

Menurut Silvester, pihak sekolah terus mendata koleksi buku bacaan yang ada di perpustakaan. Ia mengakui beberapa koleksi buku sastra masih belum banyak ada di perpustakaan.

“Saat ini yang banyak itu buku-buku pelajaran dan buku pengetahuan umum populer sedangkan buku-buku seperti roman, novel, kumpulan cerpen dan puisi itu masih kami usahakan pengadaannya untuk perpustakaan,” ucap Sil.

Sil mengakui, padatnya jam pelajaran dan tugas dari guru kadang-kadang membuat peserta didik lupa membaca buku-buku pengetahuan populer dan buku sastra.

Namun, ia percaya bahwa budaya membaca akan terus tumbuh di SMAN 1 Larantuka mengingat ada ratusan kunjungan ke perpustakaan setiap minggu.

Sil bilang, gerakan membaca itu memberikan dampak positif. SMAN 1 Larantuka telah menerbitkan tiga karya buku yang dihasilkan guru dan peserta didik yang telah diterbitkan. Judul dari masing-masing buku itu adalah Edumorfosis, Menanam Pelukan, dan Tole et Lege.

Kini pihaknya berupaya membangun kesadaran kepada para peserta didik dan para guru untuk terus menjadikan waktu kunjungan ke perpustakaan untuk membaca jadi kultur di sekolah.

Karya Tulis Ilmiah Jadi Program Unggulan SMAS Bhaktyarsa Maumere

0

Maumere, Ekorantt.com – Kepala Sekolah SMAS Bhaktyarsa Maumere, Suster Marcelina Lidi, SSpS mengatakan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan program unggulan yang dikembangkan sejak Suster Margaretha memimpin SMAS Bhaktyarsa.

Menurutnya, program tersebut dapat meningkatkan kualitas serta karakter peserta didik. Siswa akan mampu berinovasi dan menganalisis hasil karya dan berkompetisi di semua level, juga sebagai bekal pengetahuan saat masuk kuliah.

“Karya tulis ilmiah yang sudah ditulis oleh peserta didik selama sepuluh tahun sudah ribuan dan membuahkan hasil positif. Sehingga program unggulan ini akan kami lanjutkan sampai kami menutup mata,” ujarnya saat penyelenggaraan ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Aula BSC Bhaktyarsa, Senin 6 Maret 2023.

Suster Marcelina mengaku bangga, sebab di hari pertama ujian para siswa begitu semangat mempresentasikan hasil karya ilmiah. Apalagi di hadapan para penguji dari Universitas Muhammadiyah Maumere, pendidik SMAS Bhaktyarsa serta pengawas SMA, dan orang tua.

Suster Marcelina juga menyampaikan terima kasih kepada penguji, pengawas, tenaga pendidik, orangtua siswa dan semua pihak yang telah menyukseskan pelaksanaan ujian tersebut.

Diketahui, sebanyak 116 peserta didik semester VI SMA Swasta Bhaktyarsa mengikuti ujian KTI yang dilaksanakan selama enam hari, 6-11 Maret 2023.

Pelaksanaan ujian dilakukan secara terbuka di hadapan para siswa, dewan guru, dan para penguji, serta pengawas SMA/SMK Kabupaten Sikka. Orang tua siswa juga ikut menyaksikan ujian tersebut melalui live streaming Facebook sekolah.

Ketua Panitia Penyelenggara, Estakia Mensiana Nona Esti menjelaskan, ujian KTI sebagai salah satu syarat kelulusan serta menguji kemampuan siswa dalam menulis karya ilmiah.

“Pada ujian pembuka diwakili oleh satu kelompok dari kelas XII MIPA A2 yang terpilih untuk diujikan hasil karya ilmiahnya ke penguji, dewan guru, pengawas sekolah, para siswa dan orang tua siswa. Sementara peserta ujian KTI lainnya dijadwalkan per kelas, setelah proses kegiatan belajar mengajar,” jelasnya.

Esti menuturkan, pengerjaan KTI dilakukan selama tiga tahun sejak kelas 1 melalui mata pelajaran metodologi.

Awalnya peserta didik membentuk kelompok, selanjutnya mengajukan judul ke pembimbing. Setelah disetujui, siswa mulai melakukan penelitian dengan metode wawancara, observasi, survei, dan kepustakaan.

Istimewa

Apresiasi

Salah satu penguji yang juga Dosen Muhammadiyah Maumere, Maria Klarentina Naro mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Menurutnya para peserta didik tampil luar biasa dan menjawab berbagai pertanyaan dengan baik.

“Satu hal yang luar biasa lagi adalah peserta bisa menekan rasa canggung atau rasa gugup di hadapan orang banyak dan mereka bisa tampil dengan baik,” ujarnya.

Kondisi ini, kata Maria, karena peserta didik sudah terbiasa dengan budaya literasi dan juga dukungan dari sekolah.

Ia berharap program unggulan yang ada lebih ditingkatkan dan dipertahankan. Apalagi skor angka literasi SMA Swasta Katolik Bhaktyarsa Maumere cukup tinggi dengan angka 2,97.

“Ke depan penguji bisa ditambah mungkin dari luar profesi guru agar peserta didik bisa terpacu dan lebih tertantang lagi,” ujarnya.

Wisata Tambak Dalo Diduga Jadi Tempat Pungli, Kadis: Kita Akan Panggil Pegawai

0

Ruteng, Ekorantt.com – Tempat wisata Tambak Dalo, Desa Compang Dalo, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga jadi sarang pungutan liar (Pungli).

Seorang pengunjung, Rian mengaku aneh, sebab setiap kali memancing ikan di Tambak Dalo, ia harus membayar senilai Rp50 ribu.

Padahal sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2011 pengunjung wajib membayar retribusi Rp5 ribu, sementara ikan hasil pancingan ditimbang terlebih dahulu, dengan harga Rp50 ribu per kilogram.

“Saya ini hobi mancing, dan selama ini saya mancing di Tambak Dalo dan bayar ke petugas Rp50 ribu selain karcis masuk sebesar Rp5 ribu. Dapat tidak dapat ikan, tetap kami bayar Rp50 ribu,” kata Rian kepada wartawan di Ruteng, Senin, 6 Maret 2023.

Rian mempertanyakan penerapan aturan biaya karcis bagi pengunjung. Pasalnya petugas memungut biaya Rp50 ribu hanya untuk orang-orang tertentu. Bahkan beberapa pengunjung masuk ke Tambak Dalo secara liar.

“Saya heran, setiap kali saya di sana banyak juga orang yang ikut mancing, tetapi secara liar tanpa membayar retribusi. Yang menjadi pertanyaan saya, apakah itu aturan hanya berlaku bagi orang-orang tertentu?” ujarnya.

Seorang petugas Tambak Dalo, Wilianus Hasan mengaku, selama ini mereka memungut biaya karcis masuk bagi pengunjung senilai Rp5 ribu.

“Pengunjung dan warga yang mau pancing di tambak harus membayar karcis masuk Rp5 ribu,” ucapnya.

Ia melanjutkan, ikan hasil pancingan harus ditimbang dengan harga Rp50 ribu per kilogram. Namun aturan itu tidak lagi diberlakukan, pengunjung yang pancing wajib membayar sebesar Rp50 ribu per orang. Ia juga mengaku sering mendapat tekanan dari pihak dinas.

“Dapat atau tidak dapat ikan tetap bayar Rp50 ribu. Saya selaku penjaga di sini selalu mendapat tekanan dari pihak dinas. Mereka pun selalu pantau kegiatan pengunjung di sini lewat postingan media sosial, tetapi kenyataan di lokasi banyak pengunjung yang foto di luar tambak,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manggarai, Hendrikus Sukur menjelaskan, pemberlakuan karcis masuk senilai Rp5 ribu untuk setiap pengunjung telah diatur dalam Perda Nomor 17 Tahun 2017 tentang retribusi.

“Memang untuk karcis tetap (Rp5 ribu) sesuai Perda (khusus) dan untuk mancing itu sistemnya ditimbang per kilogram ikan, misalnya saya dapat lebih dari satu kilo tetap timbang,” ujar Sukur.

Namun jika petugas meminta uang retribusi Rp50 ribu kepada pengunjung sangat keliru. Apalagi aturan tentang biaya hasil tangkapan senilai Rp50 ribu belum diberlakukan.

“Apakah dia bawa sendiri atau jual itu urusan mereka. Jadi, mungkin keliru itu saya punya pegawai di sana, misalnya mereka minta Rp50 ribu untuk mancing sebenarnya sudah keliru. Tetapi, aturannya kami kalau dia dapat ikannya baru ditimbang lalu dibayar per kilogram,” jelasnya.

Hendrik berjanji akan memanggil petugas jaga untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.

“Dan, kami juga belum buka secara resmi untuk mancing. Dan nanti akan kami panggil pegawainya,” tutupnya.

Sandiaga Sebut Pajoreja Terkenal dengan Rempah

0

Mbay, Ekorantt.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan penetapan lokasi Rapat Koordinasi Desa Wisata Flores, Alor, Lembata, dan Bima (Floratama) 2023 di Pajoreja, Desa Wisata Ululoga, Nagekeo, bukan tanpa alasan.

“Desa itu terkenal dengan rempah dan berlokasi di bawah gunung api Ebulobo,” kata Menparekraf Sandiaga melalui video acara pembukaan Rakor Desa Wisata Floratama di Mbay, Senin (6/3/2023) malam.

Sandiaga mengatakan Kampung Wisata Pajoreja sangat layak dan dilengkapi dengan segala aspek tematik Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yakni homestay dan sumber daya manusia yang siap.

Kekuatan itu membuat Pajoreja terpilih sebagai pusat Rakor Desa Wisata Floratama 2023.

Sandiaga mengapresiasi kesiapan Pajoreja atas kolaborasi Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam kegiatan itu.

Dia pun memberikan semangat kepada para peserta agar siap mengikuti rapat koordinasi tersebut.

“Mari bersama kita dorong pariwisata Indonesia lebih mendunia lewat desa wisata,” ujar Sandiaga.

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf lewat BPOLBF atas pemilihan Pajoreja di Nagekeo sebagai tuan rumah kegiatan Floratama ini.

Menurutnya, Pajoreja memiliki potensi keindahan alam, kekayaan rempah serta wisata sejarah keagamaan yang menjadi sebuah atraksi wisata menarik bagi pengunjung.

Bupati Don berharap kegiatan selama tiga hari nanti dapat memberikan masukan yang baik bagi pengembangan desa wisata di Nagekeo dan dapat membantu desa-desa wisata lain untuk tumbuh bersama.

“Dari diskusi, membangun jejaring, mereka saling bantu, saling mengembangkan,” katanya.

Ruang Tunggu Pelabuhan Larantuka Disulap Jadi Pojok Baca Digital

0

Larantuka, Ekorantt.com – Pelabuhan Laut Larantuka semakin ramai dikunjungi banyak orang dari Pulau Adonara, Solor dan Lembata. Selain orang lokal, ada juga orang dari luar pulau yang melakukan perjalanan melalui Kabupaten Flores Timur.

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang keluar dan masuk, Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Flores Timur menginisiasi Program Nasional Pocadi dengan menyulap ruang tunggu di pelabuhan menjadi pojok baca digital (Pocadi).

Hironimus Miten Bao (58), Kepala Bidang Bina Perpustakaan Flores Timur mengatakan bahwa pojok baca digital (Pocadi) merupakan salah satu Program Nasional dari Perpustakaan Nasional dengan membuka jaringan layanan berbasis digital.

“Jadi kita kerja sama dengan Perpustakaan Nasional untuk mendapatkan layanan digital untuk pojok baca digital. Dan itu disiapkan untuk lokasi-lokasi pelayanan publik. Untuk Flores Timur kita memilih di pelabuhan,” kata Hironimus.

Ia menambahkan, pilihan di pelabuhan sesuai dengan populasi orang di Flores Timur yang sangat ramai.

“Di situ, kita siapkan sarana bacaan buku fisik tetapi juga digital. jadi buku digital itu langsung terkoneksi dengan Perpustakaan Nasional. Di sana ada empat komputer,” bebernya.

Ia berharap agar orang tua mendorong anak-anaknya memanfaatkan sarana tersebut demi pengembangan diri.

“Kita sangat berharap orang tua mendorong anak-anaknya untuk meningkatkan SDM,” pungkasnya.

ASN Pemprov NTT Minta PT Flobamor Ganti Beras

0

Kupang, Ekorantt.com – Beras jatah yang dibagi oleh PT Flobamor menjadi perbincangan antar-ASN.
Bahkan dari pembicaraan tersebut, para ASN menghendaki agar beras tersebut diganti dengan beras yang lebih baik.

“Kami masih berharap ada kebijakan dari PT Flobamor sebagai penyalur untuk mengganti beras yang lebih baik,” ujar salah satu ASN yang enggan namanya disebutkan kepada Ekora NTT, Senin (6/3/2023).

Menurutnya, ASN sebagai penerima beras seharusnya menerima beras yang baik untuk dikonsumsi. Sebab, beras yang jatah tersebut merupakan pemotongan dari gaji mereka.

“Masa kami terima beras yang pecah-pecah, banyak batu dan warnanya sudah pudar. Apa ini layak untuk kami?” tanya ASN tersebut.

Walaupun terkesan tidak menerima, ia tetap menunggu kebijakan dari PT Flobamor. “Kalau pun tidak diganti, kami pasrah. Tidak ada cara yang bisa kami tempuh,” ujarnya pasrah.

Pada pemberitaan sebelumnya, Direktur Operasional PT Flobamor Run Ataupah mengatakan PT Flobamor tidak bertanggungjawab atas beras rusak yang diterima ASN.

Pembagian beras untuk ASN Provinsi NTT, lanjut Run, telah sesuai prosedur SOP PT Flobamor yang mana sebelum penyerahan beras terlebih dahulu dilakukan penandatanganan berita acara serah terima (BAST).

“SOP kami, bisa dikembalikan kalau jelek sebelum tanda tangan berita acara serah terima. Kalau sudah terima, terus tanda tangan BAST tapi masih ngeluh jelek sudah bukan tanggung jawab kami,” tulis Run lewat pesan singkat aplikasi WhatsApp yang diterima media ini, Jumat.

Pihaknya mengizinkan untuk dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh karung beras yang telah dibagi ke OPD atau dinas.

“Kami memperbolehkan untuk karung dibuka satu per satu sebelum tanda tangan BAST. Ada 200 karung yang kami antar dan dibuka 200 karung tersebut sangat boleh. Setelah tidak ada keluhan baru tanda tangan BAST, agar tidak ada saling tuduh kalau kejadian ada beras yang tidak sesuai,” tandas Run.