Produk Garam Pintar Asia dan PCRI Rotat Mulai Menguasai Kios Sembako Milik Warga

Maumere, Ekorantt.com – Produk Garam Pintu Air dan Pintar Care Rotat Indonesia (PCRI) kini mulai mendapatkan tempat tersendiri bagi sejumlah kios sembako di kabupaten Sikka.

Sejumlah kios sembako milik warga di Desa Magepanda, Kecamatan Magepanda menjajakan produk garam Pintar dan produk PCRI.

“Kami ditawarkan produk milik Kopdit Pintu Air. Kami coba dan bagus sekali kualitasnya,” jelas Erlinda Kuki, pemilik kios Roda Jaya di Desa Magepanda.

Erlinda mengaku telah menggunakan produk sabun cuci piring dan kualitas cucian bersih dan banyak busa.

“Saya coba cuci piring dan hasilnya bersih, busanya banyak sekali,” ujar Erlinda.

Ia lalu menginformasikan soal kualitas dari sabun cuci piring produk PCRI kepada tetangga sekitar yang biasa berbelanja ke kiosnya.

Kini produk garam Pintar dan sabun cuci piring selalu ludes dibeli. Erlinda pun mengaku setia menunggu distribusi produk garam Pintar dan PCRI ke kiosnya.

Agnes Sina, pemilik kios sembako juga mengaku produk PCRI berupa sabun cuci piring selalu jadi salah satu barang yang paling laris di kios miliknya.

“Saya awalnya tak yakin juga ini produk lokal di kabupaten Sikka kualitasnya lebih bagus dari produk-produk yang didatangkan dari Jawa,” ucap Agnes.

Vincensia salah satu pembeli mengaku kini ia berpindah ke produk PCRI berupa sabun cuci piring.

“Saya sudah coba dan kini untuk kebutuhan cuci piring di rumah kami sudah gunakan produk PCRI,” katanya.

Sementara Ketua KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano mengemukakan produk garam Pintar dan PCRI adalah bagian dari sektor riil yang digarap dalam konsep spin off.

Masih menurut Jano, garam Pintar dan PCRI adalah produk perbekalan rumah tangga yang layak digunakan warga.

Kumpul Kope di Manggarai

0

Oleh Riko Raden*

Salah satu tradisi Manggarai di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sering dilakukan masyarakat setempat hingga saat ini adalah kumpul kope. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk solidaritas antara keluarga kerabat patrilineal, kerabat tetangga, dan juga kerabat kenalan dekat dalam penyelesaian biaya belis.

Dengan adanya tradisi kumpul kope, secara tidak langsung menyatukan dan memperat hubungan antara keluarga dan kerabat serta meringankan beban keluarga laki-laki dalam menyelesaikan biaya belis.

Dalam hal ini seorang laki-laki yang hendak menikah mempunyai tanggung jawab atau utang laki-laki, karena ia sudah dibantu oleh orang lain dan jika orang lain meminta bantuannya untuk hal yang sama, ia harus siap dan wajib membantu. Jika tidak, orang tidak akan datang dan orang tersebut dianggap sombong, kikir, dan pelit.

Kumpul  Kope

Kumpul kope (kumpul: kumpul, berkumpul, menghimpun; kope: parang). Arti kata kumpul kope ialah mengumpulkan parang-parang. Penekanan utama kumpul kope adalah kata kope (parang). Kope yang berarti parang ialah kiasan jenis kelamin laki-laki atau pria, atau pengumpulan dana. Kumpul kope adalah persatuan laki-laki untuk mengumpulkan dana dalam rangka persiapan perkawinan anak laki-laki (Adi M. Nggoro, 2006:86).

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka dapat disimpulkan, kumpul kope adalah pengumpulan dana atas dasar persatuan keluarga kerabat laki-laki, keluarga kerabat tetangga, keluarga kerabat dan kenalan dekat dalam rangka persiapan perkawinan anak laki-laki atau calon mempelai laki-laki, dan tempat pelaksanan kumpul kope ini di rumah keluarga calon mempelai laki-laki atau di rumah adat.

Pada saat kumpul tak ada topik pembicaraan yang baru lagi menyangkut kumpul kope, peserta atau anggota keluarga yang datang hanya memberikan uang, makan bersama, bercanda ria, dengan penuh rileks, santai, penuh persaudaraan dan kekeluargaan. Hanya mungkin yang perlu disampaikan oleh keluarga calon mempelai laki-laki atau yang mewakili pada saat itu kepada anggota keluarga yang hadir adalah tentang waktu pelaksanaan perkawinan. Maksud pemberitahuan itu, supaya mereka juga hadir bersama-sama pada hari pelaksanannya.

Oleh karena itu, kumpul kope harus dilandasi oleh rasa persatuan, persaudaraan, kekeluargaan, sikap saling membantu, dan perlu tata bahasa yang baik dan sopan. Nilai-nilai seperti ini merupakan komitmen moral, sebagai ungkapan rasa tanggung jawab, mata rantai keluarga kerabat atau hubungan kekerabatan yang perlu terbina secara terus-menerus (Ibid., hlm. 91).

Merenda Komunikasi dalam Kumpul Kope

Komunikasi menjadi salah satu kebutuhan penting manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi dapat dipahami sebagai interaksi antarpribadi melalui pertukaran simbol-simbol linguistik yaitu simbol verbal dan nonverbal.

Harold D. Laswell mendefinisikan komunikasi sebagai hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya.  Manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya melalui komunikasi. Komunikasi membuat manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi, manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.

Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ia diperlukan untuk mengatur pergaulan antar manusia untuk menyampaikan keinginannya, mengetahui hasrat orang lain, memahami lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.

Kumpul kope adalah salah satu media tradisional yang dapat digunakan oleh masyarakat Manggarai untuk berkomunikasi dengan orang lain. Aspek komunikasi yang dibangun dalam budaya kumpul kope yaitu persudaraan lintas batas yang ditandai dengan tidak adanya perbedaan pandangan masyarakat Manggarai tentang orang yang hadir pada saat acara kumpul kope.

Maksudnya tidak ada perilaku yang istimewa antara yang satu dengan yang lain. Dalam tradisi kumpul kope persamaan tidak lagi menjadi dasar persahabatan dan persaudaraan. Karena persamaan itu bukan berarti sahabat, saudara atau keluarga. Jika kehadiran orang lain (hae reba) didasarkan karena adanya persamaan, di sana tidak ada nilai kekeluargaan.

Persaudaraan dalam tradisi kumpul kope ini tidak didasari oleh adanya kesamaan tertentu sebab dapat mengusung sikap fundamentalisme. Persaudaraan semacam ini mereduksi arti persahabatan sejauh sama. Konsekuensinya yang sama tidak didekati sebagai sahabat, melainkan sebagai lawan atau musuh dan relasi tidak dilandasi oleh rasa cinta. Mereka sembunyi di balik kata persaudaraan, dimanteli oleh afirmasi persaudaraan. Padahal ada tujuan tersembunyi di balik semuanya itu.

Dalam tradisi kumpul kope, kita akan menemukan persahabatan yang dibicarakan oleh Aristoteles. Dia mengatakan persaudaraan itu mengatasi keutamaan keadilan, sebab dalam persahabatan atau persaudaraan pasti ada sikap saling memberi, memperhatikan dan menghormati. Afirmasi Aristoteles ini juga terdapat dalam tradisi kumpul kope Manggarai. Kiranya pandangan yang dikemukan oleh Aristoteles membantu masyarakat Manggarai untuk melihat universalitas persaudaraan dalam tradisi kumpul kope di Manggarai.

Tradisi kumpul kope merupakan suatu tradisi yang sangat menekankan akan keterlibatan orang lain. Keterlibatan di sini lebih pada kehadiran yang mencintai. Misalnya, ada kumpulan para pemuda yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan kala sahabat mereka siap menikah. Melalui acara kumpul kope ini, masyarakat Manggarai memperluas jaringan kebersamaan, kekeluargaan, karena yang hadir dalam acara kumpul kope itu sendiri bukan hanya keluarga kandung melainkan sahabat, kenalan, dan lain sebagainya.

Dampak Sosial

Komunikasi yang efektif dalam budaya kumpul kope telah menjadi media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana berkomunikasi yang mempunyai dampak sosial karena berupa bahasa verbal maupun nonverbal, berupa ucapan, tulisan, bahasa tubuh, dan lain sebagainya.

Di Manggarai, komunikasi yang efektif dapat dilihat apabila mereka berkumpul dalam satu rumah atau kelompok. Di sana setiap orang saling menghargai satu sama lain. Apabila pihak keluarga laki-laki ingin memberikan informasi penting, maka semua orang yang ada di dalam rumah tersebut diam dan mendengarkan pembicarannya.

Selain itu, dalam kumpul kope, ada sikap ramah. Masyarakat Manggarai sangat menjunjung tinggi sikap ramah dengan orang lain. Dalam relasi dengan orang lain, maka yang perlu diperhatikan oleh orang Manggarai adalah bersikap ramah, sopan dan menyenangkan agar selalu muncul rasa nyaman dalam menjalani komunikasi.

Sikap arogan, egois dan temperamen dalam budaya kumpul kope harus dihindari karena dapat membuat orang lain atau sesama menjadi tidak nyaman dan merasa terganggu dalam membangun komunikasi. Dalam budaya kumpul kope juga adanya sikap saling terbuka satu sama lain. Sikap ini sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada hal yang ditutupi sehingga memicu sebuah konflik di antara sesama.

Budaya kumpul kope di Manggarai masih terus dilakukan oleh masyarakat tersebut. Masyarakat Manggarai yakin dan percaya bahwa dengan adanya budaya ini dapat membantu meringkan beban khususnya yang berkaitan dengan finansial. Budaya kumpul kope ini masih efektif sampai saat ini dan tidak akan hilang sampai kapan pun.

Setelah menelusuri aspek-aspek komunikasi yang terkadung dalam budaya kumpul kope di Manggarai, maka budaya ini layak disebut sebagai media komunikasi karena mengandung nilai etika, moral, persaudaraan, kekeluargaan, sikap ramah dan terbuka satu sama lain.

Diharapkan kepada masyarakat Manggarai dapat memelihara kelangsungan tradisi kumpul kope ini karena salah satu fungsinya adalah menjadi media komunikasi tradisional yang dapat mempererat tali persaudaraan di antara sesama.

*Penulis Tinggal di Fransiskus Xaverius Ledalero

Waldetrudis Ubah Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi

0

Bajawa, Ekorantt.com – Berawal dari kecintaan pada lingkungan, Waldetrudis mulai mendapat ide untuk membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam yang sudah tidak digunakan lagi.

Wanita dengan nama lengkap Waldetrudis Lumpang mengatakan karya tangan yang diberi nama Liana Nature Craft itu dirintis sejak Desember 2021.

“Semua menggunakan bahan dari alam yang sudah tidak digunakan lagi,” ujar dia, Kamis (13/10/2022).

Semua karya yang dipamerkan pada Festival Ekologi kali ini merupakan hasil buatan sendiri, salah satunya bingkai foto dan cermin.

Dengan berkreatif Waldetrudis bisa menghasilkan produk-produk dengan nilai tinggi.

“Semua ini saya kerjakan sendiri secara autodidak,” katanya.

“Semua karya ini saya jual sedangkan beberapa saya gunakan untuk dipajang di rumah,” ujar dia lantas menyebutkan dengan karya tersebut dapat memberi edukasi ekologi kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.

“Ada nilai ekologinya dalam usaha ini, misalkan barang-barang yang sudah tidak dimanfaatkan lagi bisa didaur ulang,” kata dia lagi.

Wadeltrudis berharap dengan adanya kegiatan Festival Ekologi tersebut bisa memberi edukasi kepada masyarakat untuk selalu mencintai alam dan hidup selaras dengan alam.

Putra NTT Dilantik Jadi Deputi Pengendalian Otorita IKN

0

Kupang, Ekorantt.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menunjuk Putra NTT, Dr. Thomas Umbu Pati Tena Bololadi sebagai Deputi Pengendalian Pembangunan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN)

Dr. Thomas Umbu Pati Tena Bololadi dilantik bersama 4 orang Pejabat Tinggi Madya Otorita IKN lainnya oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Pria berdarah Sumba ini adalah mantan Staf Protokoler pada Setda Provinsi NTT.

Terakhir, Dr. Thomas menjabat sebagai Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri RI.

Sebelumnya juga, Dr. Thomas adalah Wakil Ketua Bidang Koordinasi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tim Transisi Ibu Kota Nusantara.

Dr. Thomas dilantik bersama rekan lainnya, Achmad Jaka Santos Adiwijaya sebagai Sekretaris Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi sebagai Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN.

Myrna Asnawati Safitri sebagai Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN, dan Ida Bagus Nyoman Wiswantanu sebagai Kepala Unit Hukum dan Kepatuhan Otorita IKN.

Kelima pejabat dilantik berlandaskan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/TPA Tahun 2022 tentang Pengangkatan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Otorita IKN.

Para pejabat yang dilantik, mempunyai tugas membantu Kepala Otorita IKN dalam melaksanakan kewenangannya untuk kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN, kemudian membantu penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus IKN.

Pemcam Wotan Ulumado Gandeng Pintu Air Wujudkan Masyarakat yang Sejahtera

Larantuka, Ekorantt.com – Camat Wotan Ulumado, Sil Kopong menggandeng KSP Kopdit Pintu Air untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maju, mandiri, dan berdaya saing.

“Saya mengapresiasi kehadiran tim dan mengajak Pintu Air untuk berkolaborasi dengan pemerintah guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera, maju, mandiri, dan berdaya saing,” ujarnya ketika menerima kunjungan Tim KSP Kopdit Pintu Air di Kantor Camat Kecamatan Wotan Ulumado, Kamis (13/10/2022).

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Vinsensius Deo selaku Humas dan Promosi Kopdit Pintu Air, Lucius Abong selaku Kepala Bidang Simpanan, Adrianus Ama selaku Ketua Komite Cabang Adonara, Lusia Hayon dan Oktavianus Kilok selaku Staf Manajemen Cabang Adonara.

Menurut Vinsensius Deo, kunjungan ini di luar perencanaan, namun Camat Sil dan para staf tampak sangat luar biasa.

Di sela-sela perbincangan, Camat Sil Kopong mempersilakan Pintu Air untuk masuk ke wilayah Kecamatan Wotan Ulumado, berjumpa dengan masyarakat, dan mendorong mereka untuk mulai membangun perekonomian.

Camat Sil menghendaki agar Pintu Air datang tidak hanya mendidik masyarakat untuk meminjam uang, tetapi lebih dari itu mengajak masyarakat berinvestasi bersama Pintu Air.

“Pintu Air mesti mengalirkan rahmat kesejahteraan bagi masyarakat, agar masyarakat Wotan Ulumado sadar akan hidup berkoperasi, akan manfaat berkoperasi dan boleh ikut menjadi anggota koperasi,” tandasnya.

Camat Sil juga memberi kesempatan kepada Pintu Air untuk memberikan sosialisasi di hadapan para Kepala Desa, BPD, dan masyarakat se-Kecamatan Wotan Ulumado. Pihaknya siap memfasilitasi untuk memperlancar sosialisasi tersebut.

13 Warga Rahong Utara-Manggarai Terjangkit DBD

0

Ruteng, Ekorantt.com – Sebanyak 13 orang warga Desa Dimpong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, drg. Bertolomeus Hermopan menyampaikan hal tersebut kepada Ekora NTT, Selasa (11/10/2022).

“Yang positif 13 orang. Dari 14 orang dengan gejala klinis virus DBD dan telah lakukan pemeriksaan NS1. Di antaranya sebanyak 13 orang terkonfirmasi positif NS1 DBD,” katanya.

Sementara Camat Rahong Utara, Alexius Harimin menyebutkan, kasus serupa juga akan berpotensi muncul di wilayah lain sekitar Rahong Utara.

Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kesehatan, kata dia, kasus DBD yang menyerang 13 warga Dimpong adalah kasus lokal.

“Di Dimpong memang banyak jentik-jentik, bukan transfer dari wilayah lain,” terangnya.

Alexius menilai, kondisi lingkungan di Desa Dimpong yang berada di areal sekitar perkebunan cokelat dan kopi yang berpotensi adanya nyamuk.

Ia pun mengimbau ke dinas terkait agar melakukan foging bukan hanya di Desa Dimpong, tapi juga di desa-desa lain di Rahong Utara.

Camat Leksi bilang, untuk sementara belum ada laporan kasus yang sama dari desa -desa lain di Rahong Utara. Namun, sebagai langkah pencegahan, ke depannya, perlu dilakukan pengasapan di wilayah sekitar Desa Dimpong.

Ia mengimbau masyarakat Rahong Utara untuk memastikan kondisi lingkungan masing-masing bersih dan sehat serentak meminta pihak Puskesmas setempat untuk membagikan kelambu kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan.

Pemkot Kupang Kembali Manfaatkan Kawasan Pantai Kelapa Lima

0

Kupang, Ekorantt.com –  Pemerintah Kota Kupang (Pemkot) kembali memanfaatkan Kawasan Pantai Kelapa Lima yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2022 lalu.

Diketahui, lokasi tersebut sebagai pusat wisata kuliner sekaligus tempat persiapan pelaksanaan event wisata seperti festival etnis budaya hingga lokasi hiburan bagi masyarakat.

Kini, Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh me-launching Kawasan Kelapa Lima tersebut dengan menekan tombol sirene sebagai tanda lokasi tersebut kembali dibuka untuk masyarakat.

Tampak hadir, Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, unsur Forkopimda dan perwakilan dari Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah NTT (BPPW NTT); para anggota DPRD, perwakilan Bank Indonesia Wilayah NTT, perwakilan Bank NTT, tokoh agama, KADIN NTT, HIPMI Kota Kupang, para Staf Ahli Wali Kota, para Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, Camat dan Lurah se-Kota Kupang.

“Semua yang di-launching hari ini, harus terus berjalan. Jika ke depannya ditemui ada kekurangan, akan kita evaluasi bersama untuk penyempurnaan, sebab kalau tidak dimulai (pemanfaatannya), anggaran negara hampir 80 miliar yang telah digelontorkan untuk membangun tempat ini akan sia-sia belaka,” tegasnya.

Lebih lanjut Penjabat George mengatakan, masyarakat Kota Kupang patut bersyukur atas perhatian pemerintah pusat dengan dibangunnya Kawasan Wisata Kelapa Lima tersebut.

George berkomunikasi dengan pelaku kuliner ikan saat launching Kawasan Pantai Kelapa Lima/Ekora NTT

“Ini salah satu bukti perhatian serius Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota Kupang sehingga harus kita jaga dan manfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar George.

Ia meminta kepada jajarannya terutama yang bertanggung jawab mengelola kawasan tersebut untuk meningkatkan kerja kolaborasi terutama dalam menjaga agar kawasan tetap bersih, salah satunya dengan menempatkan tempat sampah setiap radius 200 meter dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata.

George juga berpesan setelah launching, kawasan wisata tersebut harus dimanfaatkan secara baik, terutama dari segi penataan lapak bagi pegiat usaha kuliner ikan.

Ia juga mengatakan akan meminta dukungan dari berbagai stakeholder untuk melatih service dan hospitality para pelaku usaha di tempat tersebut sehingga memenuhi standar pelayanan bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut jika ke depan ada event seni dan budaya.

“Adanya event-event nantinya akan menunjang pertumbuhan perekonomian yang berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat Kota Kupang, sehingga kebersihan, service juga hospitality dari pelaku usaha perlu diperhatikan dan ditingkatkan,” ujarnya.

Ia juga meminta waktu satu minggu untuk bersama BPPW NTT menata kawasan wisata tersebut sehingga para pedagang bisa memulai aktivitas usahanya.

Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I BPPW NTT, Roy Marten, dalam kesempatan tersebut mengatakan, Kawasan Kelapa Lima yang di-launching merupakan satu dari tiga segmen penataan Kota Kupang. Dua segmen lainnya adalah Pantai LLBK dan Koridor Jalan Frans Seda.

Pembangunan dilaksanakan secara multi years sejak tahun 2020 hingga tahun 2021 dengan total pembiayaan 79 miliar 900 juta rupiah.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi Kementerian PUPR dapat membangun ketiga segmen tersebut bagi masyarakat di Kota Kupang,” ungkap Roy.

Terkait tanaman yang telah mati di kawasan tersebut, ia mengatakan dalam beberapa minggu ke depan akan ditanam kembali serta ada penambahan tempat sampah di setiap titik lapak pedagang.

“Tujuannya, supaya sampah-sampah tersebut langsung diangkut dengan mobil sampah milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang,” tutup Roy.

Serahkan Bantuan Rp200 Juta, Bank NTT Minta Akomodir Pelaku UMKM

0

Kupang, Ekorantt.com – Bank NTT melalui Direktur Kredit, Steven Mesakh menyerahkan bantuan berupa uang sebesar Rp200 juta kepada Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja Indonesia Konas XV-FKPKB-PGI 2022.

Bantuan secara simbolis ini diterima Ketua Umum Panitia Kaum Bapa, Emilia Julia Nomleni, di Lantai II Bank NTT, Rabu (12/10/2022).

Dirut Bank NTT, Harry Aleksander Riwu Kaho, diwakili Steven Mesak, Direktur Kredit Bank NTT, mengatakan, bantuan yang diserahkan adalah tanggung jawab Bank NTT untuk menyukseskan pembangunan di NTT, termasuk kegiatan gerejani.

“Jadi momentum ini Bank NTT akan berkontribusi terhadap sejumlah kegiatan di NTT, terutama Konferensi Nasional (Konas) Kaum Bapa Persatuan Gereja Indonesia (PGI),” ujar Steven Mesakh.

Menurut Steven, Bank NTT tidak sedang mencari profit dalam momentum Konferensi Nasional (Konas) yang akan diselenggarakan pada tanggal 20-23 Oktober 2022 mendatang.

“Momen hari ini bukan Bank NTT sekedar mencari profit. Tetapi bagaimana memberikan tanggap sosial kepada berbagai bidang, termasuk keagamaan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan Bank NTT memang bernominal kecil, namun diharapkan bisa memenuhi kebutuhan terhadap kegiatan yang akan diselenggarakan Kaum Bapa seluruh Indonesia.

Akomodir Pelaku UMKM

Steven berharap, kegiatan Konas nanti diharapkan bisa melibatkan atau mengakomodir pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Bank NTT, sehingga dapat menjadi role mode UMKM di NTT.

Selain itu, pihak bank akan diberi kesempatan untuk mesosialisasikan programnya dalam ajang FKPKB-PGI 2022, termasuk mempromosikan program Kredit Merdeka Bank NTT.

Pose bersama dalam nada soliditas dan saling mendukung, khususnya mendukung Bank NTT, bank milik orang NTT/Ekora NTT

“Di kegiatan itu kita bisa lakukan sosialisasi terkait Kredit Merdeka, dengan pinjaman hingga Rp10 juta tanpa agunan dan bunga. Jadi nanti kita siapkan waktu dan tim untuk hadir melakukan sosialisasi,” pungkasnya.

Ketua Umum Panitia Kaum Bapa, Emilia Julia Nomleni yang hadir saat itu menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Bank NTT untuk Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja Indonesia Konas XV – FKPKB – PGI 2022.

Menurut Emi Nomleni, untuk persiapan kegiatan Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja Indonesia Konas XV – FKPKB – PGI 2022 sudah mencapai 70-80 persen.

“Jadi persiapan kita hingga saat ini sudah mencapai 70-80 persen, dan sejauh ini semuanya berjalan dengan baik,” jelasnya.

Senada, Ketua Pengurus Konas Kaum Bapa, Rodialek Pollo juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank NTT karena sudah memberikan kontribusi nyata dalam kegiatan kemasyarakatan, terutama kerohanian.

“Prinsipnya kami sangat senang, juga mendukung Bank NTT, karena salah satu bukti itu kami pengurus Kaum Bapa ini adalah nasabah resmi Bank NTT,” jelasnya.

“Jadi saya rasa kita semua orang NTT harus menjadi nasabah Bank NTT, karena bank ini merupakan bank kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT),” tambahnya.

Ia menjelaskan, Bank NTT tidak saja berada di wilayah Provinsi NTT, sehingga dalam kegiatan Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja Indonesia Konas XV – FKPKB – PGI, Bank NTT harus mempromosikan programnya.

“Karena Bank NTT ini di luar NTT juga ada. Jadi harus mempromosikan programnya, sehingga bisa berkembang lebih baik. Kami juga apresiasi Dirut Bank NTT, Hary Aleksander Riwu Kaho, karena dia anak muda yang hebat,” ungkapnya.

Bantuan dari Bank NTT, kata dia, akan dimanfaatkan untuk kegiatan Forum Komunikasi Pria Kaum Bapak Persekutuan Gereja Indonesia Konas XV – FKPKB – PGI 2022.

(Hoaks) Uji Coba Pesawat Terbang Malam di Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Kepala Bandar Udara Haji Hasan Aroeboesman Ende Indra Triantono membantah peristiwa uji coba penerbangan reguler malam hari di Bandara Aroeboesman Ende, NTT.

Hal ini disampaikan Indra setelah dikonfirmasi video penerbangan malam Wing Air yang sempat viral pada 9 Oktober 2022 lalu.

“Tidak ada penerbangan reguler malam hari di Bandara Ende atau uji coba itu. Saya juga kaget kalau disebut ada uji coba terbang malam,” ungkap Indra.

Indra menerangkan kejadian pada 9 Oktober bukan uji coba penerbangan pesawat malam hari melainkan akibat cuaca buruk di Ende.

Wings Air rute Labuan Bajo-Ende gagal landing di Bandara Aroeboesman sekitar pukul 15.00 WITa.

Selanjutnya pilot sempat dua kali melakukan percobaan landing, namun kondisi tidak dimungkinkan. Pilot kemudian memutuskan untuk mendarat di Bandara El Tari Kupang.

“Saat di Kupang, pihak maskapai melakukan koordinasi terkait cuaca di Ende dan dimungkinkan untuk bisa landing sekitar pukul 17.55 WITa. Selanjutnya lepas landas dari Ende sekitar pukul 18.50 WITa,” terang dia.

Indra menegaskan, jam operasi bandara di Ende berlaku hingga pukul 17.00 WITa. Meski demikian dalam kondisi tertentu dapat dimungkinkan apabila ada permintaan pihak maskapai.

“Itu kondisi tertentu dimungkinkan. Jadi bukan uji coba. Kalau untuk reguler tidak bisa. Kontur bandara kita tidak bisa melayani malam hari dan sistem navigasi belum memenuhi syarat instrumen landing system,” ujar Indra.

Warga Minta Pemkab Ende Segera Relokasi Pasar Moni

0

Ende, Ekorantt.com – Warga Desa Nuamuri, Kecamatan Kelimutu Emanuel Putu yang juga mosalaki (tetua adat) di wilayah itu meminta Pemerintah Kabupaten Ende merelokasi Pasar Moni ke pasar baru di Desa Nuamuri.

Permintaan tersebut menindaklanjuti proses penyerahan tanah dari mosalaki ke pemerintah seluas 1,5 hektare, kemudian membangun pasar.

Bahkan, pasar yang dikerjakan pada 2012 tersebut terkesan mubazir, kata Emanuel.

Senada dengan itu, Siprianus, salah seorang warga setempat kepada Ekora NTT pada Rabu (12/10/2022) mengatakan pihaknya telah berkali-kali mempertanyakan hal tersebut kepada pemerintah kecamatan.

“Besok (kamis) mosalaki dan warga akan bertemu camat untuk kembali mempertanyakan sejauh mana prosesnya. Itu gedung yang sudah dibangun mubazir, kami minta bapak Bupati tuntaskan masalah ini,” ungkap Siprianus.

Siprianus bilang, lokasi Pasar Moni telah over kapasitas sehingga mengganggu arus transportasi jalan negara Ende-Maumere.

Selain itu, aktivitas pasar juga mengganggu jalannya kegiatan belajar siswa yang tepat berada di kawasan itu, termasuk sistem kepariwisataan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende Muhamad Sharir ketika dikonfirmasi Ekora NTT membenarkan jika perpindahan Pasar Moni ke wilayah Nuamuri sedang berproses.

“Itu rencana lama dan kita terus berproses. Kita sudah keluarkan surat untuk rapat. Besok (Kamis) kita rapat dengan pihak kecamatan desa dan stakeholder terkait, kita akan tuntaskan,” terang Kadis Sharir.