Pintu Air Cabang Lokaria Komit Dorong Anggota untuk Berwirausaha

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria yang baru diresmikan pada Senin (19/9/2022) berkomitmen untuk mendorong anggota agar sukses dalam berwirausaha.

Ketua Komite KSP Kopdit pintu Air Cabang Lokaria, Hendrikus Endi mengatakan komitmen tersebut kepada peserta yang menghadiri acara peresmian.

Dikatakannya, seiring perubahan status kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang, Pintu Air Cabang Lokaria menggerakkan pelayanan kepada anggota agar mampu menumbuhkan ekonomi anggota.

Menurut Hendrikus, KCP Lokaria merupakan “anak” dari Kantor Cabang Maumere sejak 1 Oktober 2020.

Peningkatan status itu terjadi karena telah memenuhi persyaratan pokok yang meliputi; jumlah anggota minimal 1000 orang, jumlah simpanan anggota Rp1 miliar, dan jumlah pinjaman Rp2 miliar.

Sebagai buah dari kerja keras tim, sampai Agustus 2011, jumlah aset Kantor Cabang Lokaria mencapai Rp82 miliar lebih. Sedangkan jumlah pinjaman beredar mencapai Rp33 miliar lebih, simpanan saham Rp12 miliar lebih, dan simpanan non saham Rp33 miliar lebih.

“Sedangkan jumlah anggota dari tahun ke tahun terus meningkat dan sampai posisi bulan Agustus jumlah anggota menjadi 4.151 orang, yang tersebar di dua wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kangae dan Kecamatan Alok Timur,” katanya.

Menurut Hendrikus, tujuan pemekaran kantor cabang, antara lain mendekatkan diri dengan anggota agar ekonomi anggota lebih cepat pulih dan anggota bangkit lebih kuat dalam berwirausaha.

Ia menambahkan, hal ini mengajarkan kepada masyarakat tentang cara hidup berkoperasi yakni dengan budaya menabung dan hidup hemat.

Hendrikus mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung agar menjadi investor lokal dalam pengembangan ekonomi kerakyatan, terutama di wilayah Kecamatan Kangae dan Alok Timur.

Cabang Lokaria juga berkomitmen untuk bekerja sesuai program dari kantor pusat yang menjadi target jangka panjang yakni pada tahun 2025 sukses merekrut anggota sebanyak 1 juta orang.

“Kami dari Cabang Lokaria siap turun ke lapangan mengunjungi masyarakat di mana saja, sesuai moto Pintu Air, menjangkau yang tidak terlayani dan melayani yang tidak terjangkau, untuk bergabung dengan koperasi Pintu Air Cabang Lokaria,” tutur Hendrikus disambut gemuruh tepuk tangan peserta.

Hendrikus menilai, tantangan yang dihadapi adalah pola hidup masyarakat yang tidak konsisten dengan hidup hemat serta menabung.

Di samping itu, aktivitas pesta pora yang berlebihan serta kurangnya pemahaman mengatur ekonomi rumah tangga dan rendahnya sumber daya manusia membuat sebagian masyarakat terjebak dalam pinjaman online.

Hendrikus berharap, peresmian Kantor Cabang Lokaria menjadi sejarah kebersamaan untuk memajukan KSP Kopdit Pintu Air umumnya dan Cabang Lokaria, khususnya.

Rakor Pendataan Awal Regsosek 2022 di Sikka, Pembangunan Mesti Berbasis Data

0

Maumere, Ekorantt. com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 di Hotel Sylvia Maumere, Selasa, 20 September 2022.

Rapat koordinasi ini mengusung tema “Kolaborasi Merah Putih, Mewujudkan Satu Data Untuk Sikka Bahagia”.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka, Kristanto Setyo Utomo mengatakan Rapat Koordinasi Pendataan Awal Regsosek tahun 2022 bertjuan untuk menguatkan koordinasi dan konsolidasi eksternal dan internal dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pendataan Awal Regsosek.

Rakor ini juga menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan Pendataan Awal Regsosek di Kabupaten Sikka.

Selain itu, disusun pula strategi dan manajemen lapangan pelaksanaan kegiatan Pendataan Awal Regsosek di Kabupaten Sikka dan menyusun Strategi Persiapan Penyelesaian administrasi kegiatan Pendataan Awal Regsosek.

Sementara Kepala Badan Perencanaaan, Penelitian Dan Pengembangan Kabupaten Sikka, Margaretha Movaldes da Maga Bapa dalam kesempatan itu memberikan penjelasan tentang Penguatan Data Statistik Sektoral Menuju Sikka Satu Data.

Femi Bapa, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa sistem perencanaan pembangunan, baik di level nasional maupun level daerah, harus didasarkan pada informasi dan data yang akurat sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

“Jadi segala macam usaha yang dilakukan oleh pemerintah di dalam melakukan pendataan yang baik dan benar, terupdate, dan yang berintegrasi,” ujarnya.

“Transformasi tata kelola pemerintahan daerah yang berkualitas itu dihasilkan ketika kita melaksanakan semua peraturan perundang-udangan,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, dibutuhkan data yang berkualitas agar menopang kualitas pembangunan.

“Jadi kami harapkan masyarakat memiliki responden yang baik, aktif melaporkan data diri, memberikan data apa adanya bukan seadanya,” ungkapnya.

Nofia Rosmalinda Ona

BPS Bangun Kolaborasi dengan Pemkab Sikka Sukseskan Regsosek 2022

0

Maumere, Ekorantt.com – BPS Provinsi NTT membangun kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Sikka dalam menyukseskan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober hingga 14 November 2022.

“Kolaborasi bersama artinya kita semua harus bersama-sama mendukung dan menyukseskan pendataan awal registrasi sosial ekonomi tahun 2022 ini,” kata Kepala BPS Provinsi NTT, Matamira Bengu Kale saat rapat koordinasi di Hotel Sylvia Maumere, Selasa, 20 September 2022.

Rapat koordinasi bertajuk “Kolaborasi Merah Putih Mewujudkan Satu Data Untuk Sikka Bahagia”  ini menghadirkan para camat, lurah, dan kepala desa di wilayah Kabupaten Sikka.

Menurut Matamira, pendataan sangat penting demi menghasilkan satu data dalam pembangunan. Hal ini sejalan dengan pesan Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan 16 Agustus 2022 lalu.

Data yang dihasilkan akan dipakai bersama oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, bahkan sampai level desa.

Pemerintah, kata Matarima, ingin membaharui program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini. Reformasi pertama yang dilakukan adalah basis data.

“Bappenas sudah melakukan Regsosek di 96 desa atau kelurahan, dan hasilnya bahwa intervensi program perlindungan sosial atau pemberdayaan masyarakat itu kalau dilakukan terintegrasi, akan memberikan dampak yang jauh lebih besar jika kita melakukannya secara parsial,” ujarnya.

Setelah intervensi terhadap 96 desa, pemerintah ingin melakukan lagi untuk seluruh desa di Indonesia.

“Dari hasilnya nanti akan menghasilkan satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” katanya.

“Dilakukan selama satu bulan dan dilakukan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi, siapapun itu harus didata, tidak ada yang tidak boleh didata,” tambah Matamira.

Variabel data yang didata yakni data kependudukan dan ketenagakerjaan, perlindungan sosial, perumahan, pendidikan, kesehatan, disabilitas, dan pemberdayaan ekonomi.

Matamira pun meminta semua pihak untuk terus berkolaborasi dengan BPS dalam menghasilkan data yang valid. Tentunya, BPS juga akan mendukung kegiatan-kegiatan lain dengan menyiapkan data yang dimiliki.

“Mari kita bersama-sama bergandeng tangan dari level terendah sampai ke level tertinggi, kita dukung, kita sukseskan pendataan awal registrasi sosial ekonomi ini untuk kita mendapatkan satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat,” tutupnya.

Anggelina Fransiska Djinyeru

Sembilan Bulan Jadi DPO, Terpidana Kasus Uang Palsu Berhasil Diamankan

0

Kupang, Ekorantt.com – Aksi melarikan diri oleh terpidana kasus uang palsu (Upal), Fredik Yupiter Biliu akhirnya terhenti.

Fredik berhasil diamankan pihak Kejaksaan Negeri Kota Kupang dibantu anggota Pospol Oesapa Timur pada Minggu (18/9/2022) sekira 23.00 Wita.

Kasi Penkum dan Humas Kejati NTT, Abdul Hakim yang didampingi Kasi Pidum Kejari Kota Kupang, Agus Deddy kepada wartawan, Selasa (20/09/2022) membenarkan adanya penangkapan terpidana kasus Upal tersebut.

Dijelaskan Abdul, awalnya terpidana Yupiter Fredik Biliu hendak melaporkan kasus kehilangan hand phone (HP) miliknya di Polsek Kelapa Lima, Polres Kupang Kota.

Namun, kata Abdul, salah satu anggota polisi yang bertugas di Polsek Oesapa Timur, mengetahui Yupiter Fredik Biliu adalah terpidana yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejari Kota Kupang.

“Ditangkap hari Minggu malam sekitar pukul 23:00 Wita. Diamankan saat terpidana mau melaporkan kasus kehilangan HP miliknya,” jelas Abdul.

Saat itu pula, lanjutnya, aparat kepolisian Pospol Oesapa Timur melaporkan keberadaan terpidana kepada Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Kota Kupang, Agus Deddy.

Masih dilanjutkan Abdul, mendengar informasi tersebut, Kasi Pidum Kejari Kota Kupang bersama tim bergerak menuju lokasi yakni Pos Polisi Oesapa Timur dan terpidana langsung diamankan.

Ditambahkan Abdul, berdasarkan putusan kasasi dengan Nomor: 4498K/Pidsus/2021/MA RI tanggal 31 Desember yang mana terpidana melanggar Pasal 36 ayat (3) dan Pasal 36 ayat (2) Undang – Undang Nomor: 7/2021 tentang uang palsu.

Berdasarkan putusan kasasi MA ini, katanya, terpidana dijatuhi hukuman selama lima (5) tahun penjara dan denda Rp300.000.000 subsidair 3 (tiga) bulan kurungan.

“Dalam kasus ini barang bukti yang dimiliki terpidana sebanyak uang pecahan Rp100 ribu sebanyak 3.530 lembar dan pecahan Rp50. 000 sebanyak enam lembar,” terang Abdul.

“Usai diamankan terpidana langsung digiring menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang untuk ditahan guna menjalani hukumannya,” tambah Abdul.

Dalam kasus ini, terpidana kasus uang palsu Yupiter Fredik Biliu masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejari Kota Kupang selama sembilan (9) bulan lamanya.

Terpidana Yupiter Fredi Biliu selama sembilan bulan sulit untuk diamankan karena terpidana selalu berpindah – pindah tempat tinggal.

Patrik Padeng

Patah Pucuk Perjuangan PSN Ngada Rebut Trofi ELTMC 2022

0

Lewoleba, Ekorantt.com – PSN Ngada gagal merebut trofi liga El Tari Memorial Cup 2022 yang berlangsung di Kabupaten Lembata.

Begitu besar pucuk harapan mereka, tetapi bola memberikan misteri yang tak bisa terungkap secara pasti.

Tim terbaik PSN Ngada pun harus beranjak kaki dari Kota Lewoleba usai menerima kekalahan saat melawan PERSIM Manggarai lewat drama adu penalti yang berlangsung di Lapangan Polres Lembata, Selasa (20/9/2022).

Klub dengan julukan Raja Bola NTT itu dua kali gagal mengeksekusi pinalti lewat kaki Joiz dan Charles Bhuru.

Tendangan Joiz jauh di atas mistar gawang, sedangkan tendangan Charles Bhuru gampang ditepis oleh kiper PERSIM Manggarai.

Awalnya PSN Ngada unggul pada babak pertama dengan skor 1-0 lewat sundulan kepala sang punggawa Ochta Pone.

Namun, PERSIM Manggarai berhasil menyamai kedudukan lewat kaki Andika, pemain bernomor punggung 9. Skor tatap imbang 1 – 1 hingga akhir pertandingan.

Kedua tim pun bermain lewat drama adu penalti. Penendang kedua PERSIM Manggarai nomor punggung 21 gagal merobekkan gawang.

Beruntungnya, empat penendang lainnya berhasil menyelamatkan PERSIM untuk gulung tikar. PERSIM Manggarai akhirnya lolos ke 8 besar dengan skor 4-3.

Manajer PERSIM Manggarai, Agus Tandur mengemukakan, kemenangan PERSIM Manggarai merupakan sebuah kemenangan yang diberikan Tuhan. Sebab PSN Ngada merupakan tim yang hebat.

“Saya mengagumi pemain PERSIM hari ini, karena mereka sangat hati-hati dan mampu memanfaatkan peluang dengan baik,” ungkapnya.

Terpisah, Charles, warga Manggarai menyampaikan apresiasi atas kemenangan PERSIM Manggarai walaupun ia menyaksikan pertandingan tersebut lewat siaran langsung di media sosial.

“Jadikan kemenangan ini menjadi daya pacu semangat untuk berlaga di laga selanjutnya. Dan targetnya harus juara,” harap Charles.

Kebun Warga Jadi Lokasi Tur Kopi ‘Bajawa Coffiesta’ dalam Wolobobo Ngada Festival

0

Bajawa, Ekorantt.com – Salah satu rangkaian acara dalam tiga tema utama Wolobobo Ngada Festival 2022 ialah Tur Kopi.

Tur Kopi yang merupakan bagian dari Bajawa Coffiesta adalah salah satu potensi yang dipromosi dalam festival itu, selain bambu dan tenun ikat.

Tur ini sebagai edukasi proses kopi Arabika Bajawa dari hulu hingga ke hilir.

Peserta Tur Kopi berasal dari kelompok mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pertanian (Stiper) Flores Bajawa dan Universitas Udayana. Selain juga diikuti oleh wisatawan dari luar daerah serta mancanegara yakni dari Perancis dan Jerman.

Adapun dua kebun kopi yang menjadi lokasi pilihan yakni kebun milik Marselina Walu di Wajamala dan kebun milik Maria Goreti Kedi di Beiwali.

Marselina dan Maria Goreti merupakan petani pengusaha kopi yang sudah berjasa mengembangkan Kopi Arabika Bajawa.

Marselina ialah petani kopi sekaligus Q Grader atau penguji cita rasa kopi yang berlisensi internasional. Ia adalah sosok seorang perempuan memiliki segudang prestasi memperkenalkan kopi Arabika Bajawa ke kancah internasional.

Selain itu, Marselina juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk turut terlibat dalam budidaya kopi.

Dari sana, peserta juga mengunjungi kebun milik Maria Goreti di Beiwali, Wolowio. Sejak 2008, Maria Goreti mengalihkan lahan holtikultura milik keluarganya menjadi kebun kopi Arabika yang berada sekitar 500-meter dari Bukit Ata Ga’e lokasi Patung Bunda Maria Wolowio.

Di lahan seluas 17 are, Maria Goreti merawat kopi didukung oleh keluarganya. Berkat ketelatenannya, ia berhasil mengumpulkan poin tertinggi dalam lelang kopi jenis natura yang dilakukan saat Covid-19 melanda Indonesia tahun lalu.

Selanjutnya, peserta Tur Kopi juga mengunjungi Unit Pengolahan Hasil (UPH) Fa Masa Beiwali. Di sana peserta ditunjukkan bagaimana proses pasca panen kopi Arabika Bajawa yang baik dan benar sehingga terjaga mutu kopi.

“Saya terkesan sekali dengan tour ini, khususnya di Wajamala, narasi Mama Lina merintis usaha kopi sangat konstekstual bagaimana berangkat dari titik tidak ada menjadi ada,” kata Vianey Zhaka peserta dari Sikka.

Begitupun Agustina Moi peserta dari Sekolah Tinggi Pertanian Flores (Stiper) amat senang selama belajar dalam perjalanan tamasya itu.

“Semoga saya bisa turut bergiat memberi manfaat bagi geliat kopi di Flores,” ujar dia.

Antisipasi Permintaan

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Ngada Paskalis Wale Bai saat Workshop Kopi di Taman Kartini, Senin (19/9) menjelaskan tentang pentingnya kepedulian akan eksistensi kopi Arabika Bajawa karena pengalihan lahan dari lahan kopi ke kebun holtikultura yang cukup mengkhawatirkan.

Sebab, kata dia, dampak produksi ialah permintaan Kopi Arabika Bajawa meningkat tapi kuantitas menurun.

Berdasarkan data, penurunan kuatintas secara signifikan pada tahun 2015 dari produksi 3000 ton turun menjadi 2200 ton pada tahun 2022

Untuk mengantisipasi itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pagar Ganda untuk menyeimbangkan ruang pembagian lahan antara lahan kopi dengan lahan holtikultura, kata mantan Kadis Pertanian Ngada itu saat Workshop Kopi di Bajawa.

Pintu Air Itu Rumah yang Memberikan Kehangatan Bagi Semua

Maumere, Ekorantt.com – Salah satu sosok yang sangat sibuk menerima tamu dan tampak gesit untuk mengontrol perhelatan acara peresmian KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria adalah Alfrilianus C. Cartono Deo. Pria berusia tiga puluh lima tahun ini adalah manajer cabang Lokaria.

Kepada Ekora NTT yang mewawancarainya pada Senin (19/9/2022), Nong Deo, demikian sapaannya, mengaku pengalaman bekerja selama tujuh tahun sejak jadi relawan hingga dipercayakan mengemban tugas sebagai manajer saat ini, refleksinya yang paling mendalam adalah bahwa Pintu Air sungguh-sungguh menjadi rumah yang memberikan kehangatan.

“Saya merasakan sentuhan yang berbeda sejak pertama kali bergabung hingga saat ini,” ujar Nong Deo.

Nong Deo mengakui bukti dari kehangatan bekerja dalam tim sungguh-sungguh memberikan aura yang berbeda.

“Kalau orang luar lihat kita saja mereka langsung tahu oh ini pak pasti kerja di Pintu Air,” ucapnya lagi.

Menurutnya hal ini terjadi karena spirit dan budaya kerja di KSP Kopdit Pintu Air yang mengharuskan para pegawai untuk sungguh-sungguh menjadi pelayan.

Ia menceritakan pengalaman yang berharga adalah ketika menemui anggota dan ada dialog, saling share dan menemukan jalan keluar dari persoalan yang dialami anggota.

Spiritualitas kehadiran di tengah-tengah anggota saat rapat bulanan maupun dalam kunjungan ke tengah kelompok sungguh menjadi pembeda yang membuktikan bahwa Pintu Air itu hadir memberikan kehangatan dan kesejukan kepada semua anggotanya.

Sebagai koperasi yang mengemban semangat kau susah aku bantu, aku susah kau bantu dan melayani yang tak terjangkau dan menjangkau yang tak terlayani, Nong Deo mengaku siap bersama segenap pengurus dan manajemen juga semua staf di kantor cabang Lokaria untuk bersama-sama memajukan KSP Kopdit Pintu Air.

“Kami akan terus bekerja dan ikut berjuang dalam impian besar mencapai target 1 juta anggota yang akan bergabung bersama KSP Kopdit Pintu Air pada tahun 2025 nanti,” tutup Nong Deo.

KCP Pintu Air Lokaria Resmi Jadi Kantor Cabang, Anggota Minta Tingkatkan Pelayanan

Maumere, Ekorantt.com – Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kopdit Pintu Air Lokaria resmi berubah status menjadi kantor cabang. Hal ini ditandai dengan pembukaan selubung papan nama oleh Wakil Bupati Sikka Romanus Woga, Senin (19/9/2022).

Dengan adanya peningkatan status dari KCP menjadi kantor cabang Lokaria, sejumlah pihak menaruh harapan besar kepada komite, manager serta staf manajemen agar dapat meningkatkan pelayanan kepada anggota.

Selain Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano, permintaan peningkatan pelayanan juga disampaikan oleh anggota.

Adalah Maria Salome salah seorang anggota yang juga menjadi peserta dalam kegiatan peresmian tersebut ketika dimintai komentarnya perihal perubahan status dari KCP menjadi Kantor Cabang KSP Kopdit Pintu Air Lokaria berpesan agar pelayanan kepada semua anggota lebih ditingkatkan.

“Sejauh ini saya dan keluarga merasa sangat beruntung bergabung menjadi anggota Pintu Air. Bukan saja kami dilatih untuk menabung, tetapi kami juga diberikan pemahaman tentang menejemen berusaha setelah  mendapatkan pinjaman buat berusaha,” tutur Maria .

Kesan Maria selama ini, pelayanan yang diberikan oleh manajemen ke anggota sudah baik. Namun, ke depanya perlu ditingkatkan agar anggota sebagai pemilik lembaga semakin mencintai lambaga yang menaunginya untuk memperbaiki hidupnya.

Maria juga mengungkapkan hal yang luar biasa yang dialaminya adalah dirinya bersama sang suami mendapatkan dana solidaritas untuk kesehatan (Solkes).

Stimulan dana itu diterima saat ia dan suami mengalami musibah kecelakaan, yang mana pihak Pintu Air langsung memberikan solkes tanpa membutuhkan administrasi persyaratan yang berbelit-belit.

“Kami dua dapat dana masing-masing satu juta rupiah untuk pengobatan kaki kami yang mengalami cedera berat karena kecelakaan kendaraan,” kata Maria menambahkan.

Pada sisi lain, Maria juga berpesan agar pertemuan bulanan yang dilakukan ditingkat kelompok melibatkan anggota sebanyak mungkin. Karena melalui forum seperti itu anggota akan lebih berani berbicara dibandingkan mengikuti pertemuan di tingkat yang lebih tinggi.

Selain itu, melalui pertemuan kelompok kecil itu, informasi-informasi berkaitan dengan kebijakan serta perkembangan lembaga akan disampaikan kepada anggota lebih awal, bukan menunggu saat RAT.

Manager KSP Kopdit Pintu Air Cabang Lokaria Aflrilianus C. Cartono Deo mengatakan manajemen dan komite berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada semua anggota dengan tanpa membeda-bedakan.

“Pada prinsipnya saya bersama komite dan semua staf terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik kepada semua anggota,” tutur Alfrilianus.

Disampaikan bahwa merekrut anggota sebanyak-banyak serta menyalurkan pinjaman lebih banyak lagi menjadi target kerja bersama. Hal ini dilakukan agar bisa mewujudkan komitmen bersama untuk meningkatkan jumlah anggota pada tahun 2025 hingga mencapai satu juta anggota.

Wabup Romanus Apresiasi Peresmian Kantor Cabang Pintu Air ke-53

0

Maumere, Ekorantt.com – Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga mengapresiasi KSP Kopdit Pintu Air yang membuka Kantor Cabang ke-53.

Kantor tersebut adalah KSP Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Cabang Lokaria, terletak di Jalan Nairoa, Dusun Langir, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.

Wabup Romanus menyampaikan profisiat kepada KSP Kopdit Pintu Air atas peresmian Kantor Cabang Lokaria.

“Ini adalah anugerah Tuhan, sehingga kita meresmikan Kantor Cabang Lokaria yang adalah Kantor Cabang Kopdit Pintu Air yang ke-53,” ungkapnya, Senin (19/9/2022).

Menurutnya, ada tiga hal yang membuat manusia menjadi lebih dewasa dalam kehidupannya.

Pertama, kesabaran. Menurutnya, kesabaran adalah mutiara kehidupan. Pada masa Covid-19, Kantor Cabang Lokaria belum mencapai taget, namun karena kesabaran maka jumlah anggota pun sudah mencapai ribuan.

“Itu karena buah dari kesabaran,” tandasnya.

Kedua, ketulusan. Wabup Romanus bilang, dalam menjalankan tugas seseorang harus tulus, dan tidak boleh menipu.

Dan ketiga adalah rasa syukur. Ia menambahkan, segala sesuatu patut disyukuri karena jumlah anggota di Kopdit Pintu Air sudah mencapai 300 ribuan.

Tak hanya itu, Wabup Romanus menegaskan, ada tiga hal yang membuat manusia berharga yakni, komitmen, kerendahan hati, dan kejujuran.

Om, Maafkan Kami!

0

Oleh: Avent Saur, SVD*

Jelang pertengahan September 2022, saya mendengarkan kabar duka dari Manggarai Timur, Pulau Flores. “Om (nama, saya rahasiakan!) sudah pergi selamanya!”

Kabar itu dikirim relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) yang ia peroleh dari perawat pengelola program kesehatan jiwa pada salah satu Puskesmas. Sesegera mungkin, saya menghubungi perawat itu bukan untuk mendapatkan kepastian kabar duka, melainkan untuk mencari informasi tambahan terkait kepergian Om.

“Kemungkinan besar, ia embuskan napas terakhir malam hari. Siang hari ketika istrinya berikan makanan buatnya, ia ditemukan sudah kaku. Sudah sekian lama, istri hanya berikan makanan siang. Pagi tidak. Malam kadang. Ya hanya karena Om kurang nafsu makan.”

Mengerikan tentunya ketika mendapat kabar dari perawat itu. Memilukan. Perlakuan seorang istri terhadap suami tentu sangat disayangkan.

Namun dukacita yang paling mendalam terkait kepergian Om bukan terutama terkait perlakuan istri terhadapnya, melainkan satu hal lain yang sangat tidak diinginkan terjadi. Apa? Om mengembuskan napas terakhir dalam keadaan terpasung. Dan ia terpasung dua kaki pakai kayu di sebuah pondok reyot di samping rumahnya.

***

Kenapa keadaan seperti itu menggoreskan dukacita yang paling mendalam? Tentu ada narasinya. Sejak organisasi relawan Kelompok Kasih Insanis dibentuk tahun 2016 silam, salah satu perjuangan utama yang senantiasa digelorakan adalah bahwa seorang penderita gangguan jiwa tidak boleh meninggal dalam keadaan terpasung.

Aneka solusi telah relawan tempuh untuk menggapai hal ini. (1) Mendatakan kasus-kasus pasung. (2) Mengadvokasi kepentingan pelayanan medis buat penderita kepada pemerintah khususnya dinas kesehatan dan dinas sosial, bahkan berjuang keras berdiskusi dengan kepala daerah dan para wakil rakyat.

(3) Mengadvokasi kepada Kementerian Kesehatan agar memberikan pelatihan kesehatan jiwa buat para dokter dan perawat di puskesmas-puskesmas; agar para tenaga kesehatan memiliki kompetensi dalam menegakkan diagnosis yang tepat dan memberikan terapi medik kepada para penderita.

Selain itu, (4) sukarelawan juga mendorong keluarga konsumen kesehatan jiwa agar rutin mendampingi para penderita dalam menjalani terapi medik. (5) Mendorong keluarga konsumen kesehatan jiwa agar berubah pandangan dan perilaku terhadap penderita gangguan jiwa.

(6) Memberikan edukasi kesehatan jiwa kepada keluarga dan masyarakat agar tidak cepat-cepat mengambil keputusan pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa yang kambuh, yang gaduh gelisah, atau yang agresif. Dan tentu dalam proyek Indonesia bebas pasung atau daerah bebas pasung, (7) sukarelawan mendorong keluarga dan masyarakat serta pemerintah agar bersama-sama membebaskan orang dengan gangguan jiwa dari pasungan bila keadaannya sudah pulih.

Dan lebih dari itu, (8) setelah semua pihak membebaskan penderita gangguan jiwa dari pasungan, secara sukarela para sukarelawan mengantar penderita gangguan jiwa ke Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose di Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai, Pulau Flores.

Dan tentu hal lain yang sukarelawan lakukan adalah (9) memberikan edukasi dan mengadvokasi pihak kepolisian agar mengendalikan kecenderungan masyarakat pada praktik pemasungan mana kala polisi menerima laporan terkait orang dengan gangguan jiwa yang melakukan kekerasan.

***

Langkah-langkah perjuangan yang sangat nyata seperti ini tentu sangat mahal harganya. Mahal dari sisi kerumitan. Mahal dari sisi energi, waktu, dan pikiran serta perasaan. Mahal dari sisi finansial dan mahal dari sisi nyali. Semuanya itu dilakukan secara sukarela, tanpa sedikit pun imbalan ekonomi.

Namun maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Ketekunan perjuangan sukarelawan diwarnai sekian banyak kendala. (1) Usai berdiskusi dengan kepala daerah (Bupati) atau wakil rakyat (DPRD), pemerintah tak kunjung menyediakan anggaran untuk pengadaan obat-obatan yang memadai buat penderita gangguan jiwa. (2) Para tenaga kesehatan belum maksimal melakukan kunjungan rutin dan belum rutin memberikan edukasi kesehatan jiwa kepada masyarakat.

(3) Pemerintah desa tak kunjung peduli pada warganya yang menderita gangguan sehingga nomenklatur layanan bagi penderita gangguan jiwa yang termuat dalam alokasi dana desa tidak lebih daripada sebuah formalitas belaka.

(4) Pemerintah daerah tak kunjung menyediakan poli jiwa, apalagi ruang rawat inap jiwa di rumah sakit-rumah sakit umum. (5) Pemerintah daerah tak lekas membangun rumah singgah buat penderita gangguan jiwa yang terancam mengalami pemasungan atau penderita gangguan jiwa yang sudah puluhan tahun terpasung, atau juga yang menggelandang.

(6) Luka pada kedalaman perasaan keluarga dan masyarakat atau apa yang disebut dengan trauma lantaran pernah mengalami kekerasan serius dari perilaku penderita gangguan tidak kunjung pulih. (7) Keluarga belum terlalu maksimal mendampingi dan merawat anggotanya yang menderita gangguan jiwa sebagaimana terjadi dalam kasus Om yang mengembuskan napas terakhir di pondok reyot itu. Maafkan kami, Om!

(8) Sukarelawan belum terlalu mampu membiayai perawatan penderita gangguan jiwa di panti rehabilitasi jiwa khususnya bila keluarga memberikan syarat bahwa “boleh bongkar pasung, tetapi jangan langsung tinggal bersama dengan keluarga atau harus dibawa keluar dari kampung untuk dirawat intensif di panti hingga benar-benar pulih.” Maafkan kami, Om!

Langkah-langkah yang sukarelawan tempuh secara militan beserta kendala-kendala yang saya utarakan secara keras di sini menunjukkan bahwa komitmen “tidak boleh ada orang dengan gangguan jiwa meninggal dalam pasungan” adalah sesuatu yang sangat serius.

Sebab hal ini sangat bersentuhan langsung dengan penghargaan terhadap martabat manusia seorang penderita gangguan jiwa yang notabene harus diperlakukan secara manusiawi, bukan sebaliknya, diperlakukan seperti binatang (subhuman).

***

Kembali kepada kasus Om di atas tadi. Beberapa hari setelah kepergian Om, saya menulis refleksi singkat buat para sukarelawan Kelompok Kasih Insanis di daerah-daerah melalui grup-grup media sosial.

“Kita memang tahu keluarga kurang serius merawat dia selama terpasung sejak 2012 silam. Namun patutlah kita mengakui kekurangan-kekurangan kita sebagai sukarelawan. Kita juga kurang mampu menyelamatkannya dari kayu pasungan.”

“Kita sudah menyatakan komitmen sukarela peduli pada keadaannya. Kita memikul tanggung jawab moral pada keselamatan beliau. Karena tanggung jawab moral itu belum sampai sepenuhnya pada dia, maka patutlah kita merasa bersalah.”

“Kekurangan keluarga adalah kekurangan kita juga. Kesalahan keluarga adalah kesalahan kita juga. Dan dukacita keluarga adalah dukacita kita juga.”

Pada refleksi singkat itu, saya menyertakan satu gambar Om selagi ditemukan kaku di pondok reyot tempat pemasungannya. Gambar lainnya adalah sebuah video pada saat saya dan sukarelawan serta perawat puskesmas mengunjunginya beberapa waktu lalu.

Dalam gambar itu, kita melayani dia dalam hal yang sangat sederhana yakni memotong kuku jari kaki dan kuku jari tangannya yang sudah panjang, mengeras, dan belum pernah disentuh air sedikit pun sejak tahun 2012 silam.

Pada video itu, ia tampak tenang dan bisa berkomunikasi dengan cukup baik. Ia sama sekali tidak agresif, tidak seperti yang orang-orang lain komentari.

Kala itu, saya berpikir bahwa kesehatannya akan segera pulih. Deritanya dalam pasungan juga akan segera berakhir.

Namun toh itu hanya sebuah pikiran belaka. Pada jelang pertengahan September 2022, ia justru mengembuskan napas terakhir pada kayu pasungan itu. Tubuhnya berbujur kaku dengan dua kaki tetap merentang pada lubang-lubang balok pasungan itu.

Om, maafkan kami! Entah maaf ini sampai kepadamu atau tidak, refleksi mendalam tentang ziarah hidupmu sebagai manusia korban pemasungan pasti akan membekas pada perasaan dan ingatan kami untuk terus belajar peduli pada kemanusiaan sesamamu yang hingga kini masih terpasung di pondok-pondok reyot yang keluarga bangun buat mereka.

“Tuhan, Engkau tahu semua apa yang telah, sedang, dan akan terjadi pada hidup setiap ciptaan-Mu di dunia ini. Amin.”*

Ende-Flores, 17-9-2022

*Pendiri Sukarelawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa NTT