Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, Kejari Sikka Beberkan Capaian Kinerja

0

Maumere, Ekorantt.com – Kejaksaan Negeri Sikka membeberkan sejumlah capaian pada momen Hari Bhakti Adhyaksa ke-62 di Kantor Kejari Sikka, Jumat (22/7/2022).

Kepala Kejaksaan Negeri Sikka, Fahmi menjelaskan bahwa di Bidang Pembinaan, realisasi PNBP dari seluruh Bidang Kejaksaan Negeri Sikka sebesar Rp697.796.596.

Fahmi mengungkapkan, adapun penyerapan anggaran pada Januari hingga Juli 2022 mencapai 61,94 persen.

Untuk Tindak Pidana Umum hingga Juli 2022, Kejari Sikka menangani 271 perkara dengan tindak pidana yang bervariasi dan 38 di antaranya telah dieksekusi atau diselesaikan.

Disebutkan perinciannya, yang sudah ada Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) 62 perkara, P-21 50 perkara, tahap (2) 49 perkara, pelimpahan ke pengadilan 49 perkara, penuntutan 17 perkara, upaya hukum banding 4 perkara, kasasi 2 perkara, eksekusi 38 perkara.

Sementara Bidang Tindak Pidana Khusus, beberapa kasus sudah naik ke tahap penyidikan.

Pihak Kejari Sikka pada saat Konferensi Pers di hadapan sejumlah wartawan/Ekora NTT

Dugaan tindak pidana penyalahgunaan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 Sikka Tahun 2021, misalnya, kini naik ke tahap penyidikan.

Selain itu, dugaan Tindak Pidana Korupsi pembangunan ruang rawat jalan Puskesmas Waigete tahun anggaran 2019 sudah naik ke tahap penyidikan. Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Desa pada BPMD Kabupaten Sikka tahun anggaran 2016 pun demikian.

“Jadi penyidikan ada tiga perkara yang kita naikkan yang kita tangani sekarang,” ujarnya.

Di bagian penuntutan, dugaan Tindak Pidana Korupsi pengadaan travo RSUD dr Tc Hillers Maumere telah dieksekusi. Dari kasus itu, Kejari Sikka sudah berhasil mengembalikan kerugian negara sebesar Rp567.300.000.

“Untuk dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Desa Gera tahun anggaran 2019 atas nama VOS sudah dibanding,” lanjut Fahmi.

Fahmi menambahkan bahwa pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, pihaknya sudah melakukan perjanjian kerja sama dengan Pelni, Pelabuhan Maumere dan BPJS Tenaga Kerja.

Hampir 50 Persen Anggota Pintu Air Cabang Ndona adalah Pelaku UMKM

Ende, Ekorantt.com – KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ndona memiliki 4.325 anggota yang tersebar di wilayah Kecamatan Ndona dan sekitarnya.

Hampir 50 persen dari angka itu adalah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Ada yang jualan di pasar, usaha sayuran, ternak babi itu lebih dominan,” terang Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ndona, Sediska Pudji saat dihubungi pada Rabu, 20 Juli 2022.

Don Ngera (47), warga Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona saat berada di tempat usaha atau kandang babi miliknya/Ekora NTT

Menurutnya, para pelaku UMKM sangat aktif dalam hidup berkoperasi. Tentu saja, hal itu akan memberikan dampak yang positif, baik bagi anggota sendiri maupun koperasi secara lembaga.

“Mereka kan pinjam untuk usaha produktif, pasti tidak sulit waktu pengembalian. Dengan modal yang diberikan Pintu Air, mereka juga bisa tingkatkan usahanya,” tutur Sediska.

Sediska mengatakan pihaknya memiliki perhatian khusus untuk para pelaku UMKM lewat pemberian modal usaha.

“Modal itu nanti dipakai untuk buka usaha atau tingkatkan volume usaha,” kata Sediska.

Ditambahkan Sediska, Kopdit Pintu Air memiliki produk bernama kredit mini, yang dikhususkan bagi anggota yang mau mengembangkan usaha produktif.

Biasanya kredit mini diajukan secara berkelompok dengan anggota minimal 15 orang. Adapun pagu pinjaman maksimal Rp10 juta per orang yang pengembaliannya dilakukan secara mingguan.

Diakui bahwa sudah banyak anggota yang memanfaatkan pinjaman untuk pembiayaan usaha produktif, bahkan memberikan keuntungan yang menjanjikan.

Sementara itu, Ketua Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano menegaskan bahwa usaha produktif akan meningkatkan ekonomi rumah tangga dan membuka lapangan kerja baru.

“Anggota yang punya usaha, pasti akan memperkerjakan orang sehingga pengangguran bisa berkurang,” tandas Jano.

Lima Kopdit Besar di NTT, Pintu Air yang Teratas

Pusat Informasi Credit Union (PICU) merilis anggota individual koperasi kredit Indonesia mencapai 3.279.415 orang dengan aset 37,735 triliun rupiah pada tahun buku 2021. Dipaparkan pula data peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 orang per 31 Desember 2021.

Dari 323 Kopdit yang masuk kategori ini, lima kopdit asal Provinsi Nusa Tenggara Timur masuk 10 besar daftar kopdit berdasarkan jumlah anggota lebih dari 1.000 orang. Berikut dipaparkan tiga kopdit tersebut.

  1. Pintu Air

Pintu Air lahir pada 1 April 1995 di dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dirintis oleh 50 warga dusun Rotat, Pintu Air lahir karena keprihatinan terhadap situasi ekonomi tak menentu.

Usaha bersama dalam wadah koperasi ini menunjukkan perkembangan pesat dari waktu ke waktu. Dari anggota awal 50 orang dan aset 500 ribu rupiah, kini anggota hingga 31 Desember 2021 sebanyak 268.151 orang dengan aset sebesar 1.529.400 triliun rupiah.

Data litbang Induk Koperasi kredit (Inkopdit) tentang peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 per Desember 2021 menempatkan Pintu Air pada posisi pertama dalam rangking kopdit primer seluruh Indonesia.

  1. Swasti Sari

Kopdit  Swasti Sari dicetus oleh Sr. Antari, CB dan berdiri pada 01 Februari 1988. Semula anggotanya hanya guru dan pegawai yayasan Keuskupan Agung Kupang (YASWARI KAK) serta anggota keluarga.

Seiring perjalanan waktu, Kopdit yang berpusat di Kota Kupang ini berkembang pesat dan mampu bersaing di panggung koperasi nasional. Per 31 Desember 2021, jumlah anggota Kopdit Swasti Sari mencapai 140.135 orang dengan aset mencapai 976.495 miliar rupiah. Data  tersebut menempatkan Kopdit Swasti Sari pada urutan kelima dalam peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 orang per Desember 2021.

  1. Obor Mas

Bermula pada tahun 1972, oleh karena kesulitan ekonomi yang dialami oleh guru-guru SD zaman itu, Bapak Yosef Doing (Kepala Dinas P&K Kab. Sikka saat itu) bersama Remigius Sinantong Parera menginisiasi lahirnya arisan di kalangan para guru Sekolah Dasar yang sekarang dikenal dengan nama KSP kopdit Obor Mas. Anggota awal berjumlah 98 orang dengan aset awal Rp105.500.

Dalam perkembangannya, Kopdit Obor Mas mampu menggetarkan panggung koperasi nasional dengan sederet prestasinya yang spektakuler seperti menjadi koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan koperasi pelopor digitalisasi.

Menurut data Inkopdit, sebagaimana yang dilansir Pusat Informasi Credit Union (PICU), Obor Mas menempati urutan keenam dalam peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 orang per desember 2021 dengan anggota sebanyak 119.608 orang dengan aset sebesar 1.106.963 triliun rupiah.

  1. Sangosay

KSP kopdit Sangosay bermula dari guru-guru yayasan persekolahan umat Katolik Ngada yang berhadapan dengan situasi ekonomi yang cukup sulit. Dalam tekad yang sama dibentuklah Kelompok Studi Tabung (KST) pada tahun 1977 dengan anggota awal 67 orang dan modal yang terkumpul sebesar Rp3.802.225.

Barulah enam tahun kemudian tepatnya 28 Mei 1983 kelompok ini diresmikan menjadi koperasi kredit di Aula susteran FMM Bajawa. Sejak saat itu, Sangosay berkembang pesat dan menjalarkan pelayanannya di berbagai tempat di pulau Flores, khususnya Flores bagian barat. Alhasil, berkat kerja keras pengurus, pengawas dan tim manajemen, Sangosay tumbuh menjadi kopdit yang besar dengan memiliki cabang-cabang di beberapa kabupaten di Pulau Flores, pulau Sumba dan pulau Timor.

Jumlah anggota Sangosay per 31 Desember 2021 sebanyak 93.683 orang dengan aset sebesar 1.004.860 triliun rupiah. Data anggota dan aset tersebut menempatkan kopdit yang berpusat di kota Bajawa, ibu kota Kabupaten Ngada ini pada urutan ketujuh kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 orang per desember 2021.

  1. Serviam

KSP CU Serviam didirikan pada tanggal 25 Agustus 1985 dengan anggota awal 31 orang dan  modal awal Rp510.000. Koperasi yang berpusat di Kupang ini berbadan hukum dengan nomor 01/PAD/BH/XXIX/2015, tanggal 31 Maret 2015.

Inkopdit mencatat CU Serviam menempati urutan kesepuluh dalam peringkat kopdit berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 orang per Desember 2021.

Data yang sama juga memaparkan bahwa jumlah anggota CU Serviam per 31 Desember 2021 sebanyak 54.067 orang dengan aset sebesar 370.775 miliar rupiah.

Peternak Babi di Ende Rajin Menabung di Pintu Air

Ende, Ekorantt.com – Don Ngera (47), warga Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona telah menjadi anggota Kopdit Pintu Air Cabang Ndona sejak tiga tahun lalu.

Ketika dihubungi Ekora NTT pada Rabu (20/7/2022), Don bilang ia memilih untuk menabung uang sebanyak-banyaknya di Kopdit Pintu Air.

“Saya lebih memilih simpan sebanyak-banyaknya setiap bulan,” katanya.

Dengan profesi sebagai peternak babi, Don bilang, ia juga membuka usaha kios untuk mendapatkan penghasilan sampingan yang mana akan disisipkan sebagian untuk simpan di Kopdit Pintu Air.

Sejak menjadi anggota, Don belum pernah meminjam, tetapi ia menyimpan untuk berjaga-jaga bila usahanya menghadapi kendala atau untuk menambah jumlah ternaknya.

Don juga mengatakan, dengan menyimpan, maka ia mempunyai peluang untuk meminjam dalam jumlah yang besar pada suatu saat nanti.

Hingga Juli 2022, ia memiliki simpanan Rp20.000.000, melalui Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka) dan Simpanan Masa Depan (Simada).

“Setiap bulan kita simpan. Belum pernah pinjam. Saya simpan saja untuk berjaga-jaga. Kami di rumah ini semua masuk anggota; orang tua juga anggota, istri juga. Kalau mau kembang lagi usaha pasti tidak sulit karena aset kita di Pintu Air sudah besar,” katanya.

Don mengaku ini sebagai bentuk investasi untuk masa depan bersama KSP Kopdit Pintu Air sebagai wujud budaya menabung dan membangun semangat gotong royong.

“Berkoperasi itu sama dengan arisan. Bedanya ini resmi dan uang kita aman dan terjamin. Apalagi di Koperasi Pintu Air, tidak ribet administrasi,” ujar Don.

Sementara itu, Ketua KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ndona, Sediska Pudji mengaku jika Donatus adalah anggota Pintu Air yang terbilang sukses.

“Dia itu peternak yang sukses. Setiap bulan dia simpan. Katanya mau pinjam tapi belum buat pengajuan,” ujar Sediska.

Sediska bilang, dari 4.325 anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Ndona, mereka semua rata-rata adalah para pelaku usaha kecil dan menengah.

“Hampir 50 persen anggota kita adalah pelaku usaha. Ada yang jualan di pasar, usaha sayuran, ternak babi itu lebih dominan,” terang Sediska.

Pintu Air Jadi Jawara Tingkat Nasional, Yakobus Jano: Buah dari Kerja Tim

Maumere, Ekorantt.com – Induk Koperasi kredit (Inkopdit) merilis peringkat Koperasi Kredit (Kopdit) berdasarkan jumlah anggota di atas 1.000 per Desember 2021. Litbang Inkopdit menempatkan KSP Kopdit Pintu Air pada peringkat pertama dari 323 kopdit primer secara nasional.

Data Inkopdit yang dilansir Majalah PICU (Pusat Informasi Credit Union) Edisi Mei-Juni 2022 menyebutkan jumlah anggota riil KSP Kopdit Pintu Air mencapai 268.153 orang dengan total aset 1,529 triliun rupiah per 31 Desember 2021.

Ini jadi catatan paling membanggakan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2019. Padahal sebelumnya, CU Lantang Tipo menempati peringkat pertama dengan anggota sebanyak 192.633 orang pada tahun buku 2018

Pada tahun berikutnya, anggota CU Lantang Tipo naik menjadi 201.820 orang. Sedangkan Pintu Air, dari 186.391 anggota pada tahun buku 2018 naik menjadi 229.018 pada tahun buku 2019.

Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano mengapresiasi “kerja tim” baik pengurus, pengawas, manajemen, maupun anggota atas capaian itu.

Bagi Jano, prestasi ini tentu menjadi kemajuan yang luar biasa. Kopdit Pintu Air terus mempertahankan filosofi berkoperasi yang benar bahwa “Koperasi adalah kumpulan orang-orang” dan bukan kumpulan modal.

Bagi Jano, definisi koperasi merupakan kumpulan orang-orang. Setiap orang bergabung menjadi anggota demi meningkatkan ekonomi keluarga dalam kebersamaan.

Pada prinsipnya Pintu Air “tidak ada sekat-sekat” dalam mengumpulkan anggota. Tidak hanya mempertimbangkan untung-rugi tapi juga memperhatikan sisi kemanusiaan.

“Kita mengayomi mereka yang terpinggirkan dan tertinggal. Jangan biarkan mereka terabaikan,” ujar Jano.

Ditambahkan pula dalam sambutannya pada RAT Tahun Buku 2022, Jano mengajak seluruh keluarga besar Kopdit Pintu Air untuk bekerja keras, melebarkan sayap pelayanan koperasi dan harus bisa melayani anggota satu juta orang pada tahun buku 2025.

Pekerja Bongkar Muat di Alor Jatuh Tercebur ke Laut, Operasi Pencarian Masih Dilakukan

0

Mbay, Ekorantt.com – Seorang pekerja bongkar muat (PBM) di Dermaga Desa Marataing, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, NTT, jatuh ke laut lalu menghilang.

Korban yang diketahui Terianus Famau (42) terjatuh usai aktivitas bongkar muat barang dari Kapal Sukaria, Kamis dini hari.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Lalu Wahyu Efendi mengatakan, proses pencarian telah dilakukan oleh masyarakat dan kerabat korban namun tubuh korban tidak ditemukan di permukaan air laut.

Kemudian informasi itu diterima Tim Rescue Pos SAR Alor. Petugas pencarian langsung terjun ke lokasi kejadian untuk bergabung dengan Tim SAR Gabungan lainnya.

Tim SAR Gabungan kemudian melakukan operasi pencarian hingga Kamis sore.

Tim SAR Gabungan terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Alor, Polres Alor, Polsek Alor, Kodim 1622 Alor, Pos AL Alor, Polair Alor, Syahbandar, dan Nautikal Dive Alor serta masyarakat melakukan pencarian di sekitar lokasi korban jatuh ke laut.

“Informasi hingga sore hari pencarian hari pertama masih nihil, pencarian hari kedua akan dilaksanakan esok hari,” kata Efendi dalam keterangan, Kamis (21/7) malam.

Luncurkan Rumah Restorative Justice, Bupati Manggarai: Kita Adopsi Warisan Leluhur Lonto Leok

0

Ruteng, Ekorantt.com – Bupati Manggarai, Herybertus G L Nabit, meluncurkan Rumah Restorative Justice, pada Rabu (20/7/2022).

Sementara Herybertus G.L Nabit dalam sambutan menyampaikan, bahwa menetapkan Mbaru Wunut sebagai tempat menyelesaikan masalah hukum adalah mengedepankan keadilan restoratif, maka kita juga mengadopsi nilai-nilai warisan leluhur orang Manggarai yaitu lonto leok (duduk melingkar).

“Karena sejak dahulu, apabila ada pihak-pihak yang bermasalah maka akan dipanggil di rumah adat (mbaru gendang) yang difasilitasi oleh tua-tua adat untuk memusyawarahkan penyelesaian masalah yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil dapat memuaskan semua pihak,” katanya.

Bupati Hery bilang, terkait dengan konsep Rumah Keadilan ini, tentunya harus dipahami bahwa tidak semua tindak pidana masuk dalam kategori yang bisa diselesaikan melalui pendekatan seperti itu.

Ia pun menyampaikan apresiasi karena terobosan Kejaksaan Agung RI merupakan tanda-tanda awal terwujudnya penegakan hukum pidana sesuai asas peradilan cepat, sederhana, biaya ringan, dan independen demi keadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Tentu ini adalah satu hal yang sangat positif untuk kita semua masyarakat Kabupaten Manggarai, sebagai salah satu alternatif penyelesaian permasalahan hukum secara damai tanpa paksaan, sehingga tidak sampai dilanjutkan ke meja hijau. Ini sangat luar biasa,” pungkasnya.

Lebih lanjut, peluncuran tersebut ditandai dengan pemukulan gong yang didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Manggarai, Bayu Sugiri didampingi Ketua DPRD Kabupaten Manggarai, Matias Masir dan Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten.

Dalam kesempatan tersebut, Bayu Sugiri menjelaskan bahwa Rumah Restorative Justice adalah tempat untuk dilakukannya pertemuan, musyawarah atau mediasi para pihak yang terlibat dalam persoalan hukum pidana (sebagai pelapor dan pihak terlapor) ataupun tersangka dan korban yang memiliki kehendak untuk menyelesaikan melalui proses penuntutan dan peradilan.

“Sehingga saya optimis dan apresiasi ketika Bapak Bupati yang telah menyarankan Mbaru Wunut adalah tempat yang tepat untuk menjadi pertemuan penyelesaian kasus secara damai, di mana permasalahan hukum di luar pengadilan jaksa penuntut umum bertindak sebagai fasilitator, sehingga terbangunnya kesepakatan kedua belah pihak,” kata Sugiri.

Dalam pertemuan restorative justice, tentu dihadiri oleh lembaga adat, pemerintah desa, kecamatan, pihak kepolisian, dan kejaksaan sebagai fasilitator. Hal ini seiring dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakat Manggarai berupa adanya tatanan lembaga masyarakat adat.

Sehingga, kata dia, hal ini juga sangat relevan dengan semangat restorative justice, di mana adanya kehendak dan kesepakatan antara korban dengan tersangka untuk tidak melanjutkan sampai proses penuntutan dan peradilan dengan dipenuhi langkah pemulihan korban, sehingga kembali pada posisi semula sebelum terjadinya permasalahan hukum.

“Bahwa untuk memastikan pemulihan aspek ketercelaannya dan pemulihan kerugian korban tidak terlepas juga dari peran serta tokoh lembaga adat, kepala desa, dan tokoh masyarakat,” jelasnya.

Sugiri berpendapat, restorative justice berdasarkan pada UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP.

Pasal 139 KUHAP sebagai implementasi dari asas domunus litis yang memberikan kewenangan penuh bahwa penetapan dan pengendalian kebijakan penuntutan hanya berada di satu lembaga kejaksaan.

Kemudian UU Nomor 11 Tahun 2021 yang mendasarkan pada asas oportunitas atau menyampingkan perkara demi kepentingan umum.

Dalam penjewantahannya, Jaksa Agung RI telah melakukan kebijakan yang merupakan terobosan hukum (progresive law), yakni Peraturan Jaksa Agung RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang penghentian penuntutan dengan cara restorative Justice dan secara teknis berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI Nomor: B-475/E/E5.2/02/2022 tentang pembentukan Rumah Restorative Justice.

Dikatakan, terobosan hukum dalam tahapan penuntutan oleh kejaksaan berupa penghentian penuntutan melalui cara restorative Justice, dalam pelaksanaannya tentu membutuhkan tempat yang lebih menyatu, dan memiliki nilai histori dengan masyarakat Kabupaten Manggarai.

“Setelah ditindaklanjuti oleh Bagian Hukum Sekda Manggarai dan koordinasi dengan Kasi Tindak Pidana Umum, maka rumah RJ ini kita kenal dengan Rumah Restorative Justice ‘Mbaru Wunut Lonto Leok‘,” terangnya.

“Ini bukan kepentingan kejaksaan semata, tapi kepentingan pemerintah daerah dan kepentingan masyarakat Manggarai, khususnya untuk mendapatkan kepastian hukum berdasarkan pada keadilan,” tambahnya.

Sugiri mengemukakan bahwa metode ini tentu berlaku terhadap perkara yang sudah dilakukan proses penyidikan oleh pihak kepolisian, lalu muncul kehendak masyarakat untuk tidak diproses lebih lanjut, di mana sudah dilakukan pemulihan kerugian korban dan telah melakukan perdamaian, sepanjang memenuhi syarat untuk dilakukan restorative justice.

Adapun persyaratan penyelesaian hukum melalui restorative justice, di antaranya ancaman hukuman maksimal 5 tahun, kerugian tidak lebih dari Rp2,5 juta, tersangka bukan pelaku pengulangan (recidivice), jaksa menilai tingkat ketercalaannya rendah, dan motif tersangka melakukan kecendrungan yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.

“Penyelesaian di luar pengadilan jauh lebih bermanfaat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat yang berhadapan hukum tersebut, maka upaya restorative justice dapat diproses,” tandasnya.

RS Pratama Raja-Nagekeo Belum Beroperasi, Ini Penjelasan Pemerintah

0

Mbay, Ekorantt.com – Kepala Dinas Kesehatan Nagekeo Emirentiana Reni Wahjuningsih mengatakan, Rumah Sakit (RS) Pratama Raja belum bisa beroperasi.

Rumah sakit yang dibangun pada 21 Juli 2020 senilai Rp26,2 miliar (sesuai kontrak) ini terkendala beroperasi lantaran permasalahan administrasi.

“Dari 12 item perizinan, masih ada tiga (item) yang belum,” kata Emirentiana setelah dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Rabu siang.

Ia menyebut, tiga item perizinan yang belum terselesaikan ialah surat izin gangguan atau Hinder Ordonnantie (HO), IMB (Izin Mendirikan Bangunan), dan SITU.

Emirentiana berkata, item-item perizinan itu sebagai syarat untuk mendapatkan izin operasional.

“Kemudian ada tambahan lagi secara teknis, profilnya, data sumber daya, data alat, lalu komite medik. Tapi itu teknis bisa lebih cepat selesai,” kata dia.

Selain itu, kendala lain yang dihadapi ialah belum adanya serah terima pekerjaan secara resmi (PHO) dari kontraktor. Proses ini belum dilakukan karena belum berfungsinya gas medik, kata Emirentiana.

Ia menerangkan gas medik diperlukan untuk menghasilkan oksigen yang dipasang di dinding-dinding kamar pasien. Saat ini dinformasikan masih menunggu tenaga teknis khusus medik.

Sementara mengenai alat kesehatan (alkes) sudah disiapkan sesuai standar RS Pratama. Alkes kini berada di Dinas Kesehatan Nagekeo.

Kini, selain proses administrasi di atas, pemerintah juga masih menyiapkan komite medik serta sumber daya yang minimal empat spesialis yaitu spesialis bedah, spesialis penyakit dalam, spesialis anak, dan spesialis kandungan.

“Sekarang masih urus proses perizinan. Target kita pada Desember; bertepatan HUT Nagekeo kita launching RS Pratama Raja,” tutur Emirentiana.

Perluasan Bandara Komodo untuk Penerbangan Langsung dari Luar Negeri

0

Mbay, Ekorantt.com – Presiden Joko Widodo meresmikan perluasan Bandar Udara Internasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Kamis (21/7) pagi.

Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muldjono.

Hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kominfo Jhonny G Plate, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Ibu Julie Sutrisno Laiskodat, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

Peresmian Bandara Komodo ditandai dengan pemukulan gendang oleh Jokowi diikuti rombongan. Presiden pun membubuhkan tanda tangan pada prasasti sebagai bukti peresmian perluasan bandara.

Dalam sambutan Perluasan Bandara Komodo, Jokowi menuturkan perluasan fasilitas bandara akan memudahkan penerbangan pesawat langsung dari luar negeri ke Labuan Bajo.

Dengan begitu maka wisatawan mancanegara akan bertambah dan Labuan Bajo semakin dikenal.

“Kalau tidak bisa tahun ini, maksimal tahun depan harus,” kata Presiden disambut tepuk tangan dari para undangan yang hadir.

Presiden Jokowi menjelaskan fasilitas terminal bandara akan terus dilengkapi seiring dengan kebutuhan masyarakat. Jika ada fasilitas yang kurang, maka perlu diperbaiki dan diperluas lagi.

Termasuk penambahan landasan pacu Bandara Komodo 100 meter dari 2600 meter saat ini untuk melayani pesawat wide body.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan saat ini Bandara Komodo masih melayani pesawat jenis narrow body.

Jika tambahan landasan pacu 100 meter, maka Bandara Komodo bisa melayani penerbangan 10 jam yang memungkinkan pesawat jenis wide body.

“Pengembangan ini masih gunakan APBN. Kita harapkan investor lain untuk kembangkan agar bandara ini lebih baik dan kompetitif,” kata Budi.

Mewakili Unipa di Konferensi Internasional Ilmu Komunikasi, Gerry Gobang: Literasi Media Jadi Kebutuhan

Maumere, Ekorantt.com – Universitas Nusa Nipa Indonesia berpartisipasi aktif dalam ajang Konferensi Internasional Ilmu Komunikasi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) bertempat di Lombok Raya Hotel, Mataram, NTB pada 20-21 Juli 2022.

Konferensi Internasional tersebut mengusung tema sentral “Strategic Communication In The Era of Data-Based, Advance Technology and Enviromental Crises”.

Pembicara utama dalam konferensi tersebut Dr. Franzizca Weder dari University of Queensland Australia, Prof. D.V.R. Murthy dari Andhra University India, Assoc Prof. Zulhamri A. dari University Putra Malaysia, Boy Kelana Subroto, Chairman of PERHUMAS and Head of Corporate Communications PT ASTRA dan Aghnia Adzkia, East Asia Visual and Data Journalist of BBC.

Universitas Nusa Nipa Indonesia mengutus Dr. Jonas K.G.D. Gobang di ajang konferensi internasional tersebut.

Dr. Gerry demikian sapaannya menghadirkan kajiannya berjudul “Questioning on Press Role Toward Public Interest and The Need of Media Literacy”.

Menurutnya, hubungan yang terjadi antara media dan publik tidak selalu mengarah pada simbiosis mutualisme.

“Media dan publik dalam beberapa hubungan menimbulkan tarik ulur kepentingan, terkadang seimbang, terkadang tumpang tindih. Idealnya, media memosisikan diri sebagai penyedia konten yang proporsional kepada publik,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Ekora NTT, Kamis (21/7/2022).

Universitas Nusa Nipa Indonesia mengutus Dr. Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil.,M.A di ajang KI tersebut/Ekora NTT

Proporsional di sini, lanjut Gerry, dalam arti sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Namun dalam praktiknya, ia menjelaskan, ekonomi politik media merupakan masalah yang tidak dapat dihindari karena hubungan antara media dan publik juga melibatkan industri sebagai lingkungan di mana media itu berada.

Kemudian, ketika industrialisasi melekat pada media, hubungan antara media dan publik sangat mungkin berjalan tidak seimbang. Publik tidak lagi diposisikan sebagai pengakses informasi yang harus dilayani dan diperhatikan.

Bahkan, publik ditempatkan sebagai komoditas yang kepentingan medianya seolah terabaikan. Akibatnya, banyak konten media yang mengesampingkan kepentingan publik karena hanya mengejar modal. Dari sini, tuntutan masyarakat untuk aktif dan kritis menjadi penting.

“Pada akhirnya, gerakan literasi media tidak lagi menjadi tuntutan yang dibuat-buat, tetapi menjadi kebutuhan agar publik sebagai pemilik sumber daya terlindungi kepentingannya,” jelas Gerry mengulas topik yang dipresentasikan di ajang konferensi internasional Ilmu Komunikasi tersebut.

Lebih lanjut Gerry menyatakan, minat publik untuk belajar Ilmu Komunikasi terus meningkat dari waktu ke waktu.

Hal ini, kata Gerry, didukung juga oleh permintaan pasar kerja yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil di berbagai lembaga media dan industri kreatif ataupun konten kreator yang tumbuh subur di kalangan milenial.

“Hampir semua perguruan tinggi di dunia meyakini prospek lulusan ilmu komunikasi memiliki peluang yang besar di pasar kerja termasuk dapat secara mandiri menciptakan lapangan kerja baru,” katanya.

Untuk itu, Gerry menandaskan, Universitas Nusa Nipa sejak tahun 2005 telah membuka Program Studi Ilmu Komunikasi yang dari waktu ke waktu terus meningkatkan mutu lulusannya dengan berbagai strategi ataupun terobosan baru.

“Satu hal yang menjadi kontribusi dari kehadiran Program Studi Ilmu Komunikasi pada Universitas Nusa Nipa adalah munculnya kreator-kreator muda berbakat yang karya-karya mereka dapat diakses melalui media baru berbasis internet,” jelasnya.

“Ada penulis novel berbakat dari mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Unipa seperti Jessica Toji yang sudah menghasilkan beberapa novel yang dapat diakses melalui Wattpad @Jessie_Toji,” sambung Gerry.

Selain itu, Gerry bilang, banyak juga mahasiswa Ilmu Komunikasi atau pun lulusannya yang menjadi youtuber dengan berbagai konten kreatif yang memberikan penghasilan yang cukup tinggi.

Sebagai informasi, Ajang Konferensi Internasional Ilmu Komunikasi ini juga dipadukan dengan Kongres ASPIKOM pada tanggal 22-23 Juli 2022 dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum ASPIKOM yang baru.

Universitas Nusa Nipa juga memiliki hak suara dalam ajang Kongres ASPIKOM tersebut. Para peserta konferensi internasional dan kongres juga memanfaatkan waktu berada di Lombok untuk mengunjungi berbagi obyek wisata termasuk ke Sirkuit Motor GP di Mandalika.