Patris Usul Tambahan 1.500 Beasiswa PIP ke Nagekeo

0

Mbay, Ekorantt.com – Anggota DPRD NTT Patris Lali Wolo meminta pemerintah pusat menambahkan kuota beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) ke Kabupaten Nagekeo.

“Kita minta tambah 1.500 (beasiswa) untuk membantu masyarakat di Nagekeo,” ujar Patris saat acara penyerahan beasiswa PIP aspirasi oleh Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira di Balai Pelatihan Kantor Desa Ulupulu 1, Senin.

Tambahan kuota beasiswa yang diusulkan Patris berdasarkan aspirasi masyarakat yang ia tampung selama berada di Nagekeo.

Politisi PDIP itu menyebut beasiswa PIP merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk menekan biaya pendidikan yang dibebankan kepada orangtua siswa.

“Program ini (PIP) datang dalam waktu yang tepat. Di sini cengkih tidak berbuah tiga tahun, jambu mete mulai rusak akibat cuaca, penutupan irigasi, ternak babi terserang virus ASF sekarang baru mau recovery (pemulihan), ternak ruminansia terancam PMK. Jadi ini tantangan ekonomi yang masih melilit di tengah masyarakat,” beber Patris.

Atas dasar itu, Patris mengusulkan kepada pemerintah melalui Anggota DPR RI Andreas Hugo agar bisa menambahkan 1.500 beasiswa PIP tahun ini.

“Masih ada juga yang belum terserap di reguler dan belum ada di aspirasi. Mudah-mudahan tahap kedua bisa diakomodir,” katanya.

Untuk diketahui, pada Senin (18/7) Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Aspirasi kepada 1.673 peserta didik di 96 sekolah se-wilayah Kabupaten Nagekeo.

Beasiswa yang diberikan kepada ribuan peserta didik di Nagekeo itu merupakan hasil perjuangan Andreas di Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Tahun ini saya alokasi dengan kuota 35.000 PIP untuk seluruh daerah di dapil sini. Putaran pertama sesuai SK sudah 25 ribu dan sisanya putaran kedua ada 10 ribu,” ujar Andreas.

Ia menyebutkan tahun ini pemerintah mengalokasikan 84 triliun beasiswa PIP baik melalui jalur aspirasi maupun secara reguler. Anggaran sebesar itu sebagai komiten pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Andreas berharap dengan beasiswa tersebut kiranya membantu para orangtua untuk menekan biaya tinggi dalam bidang pendidikan.

AHP Sebut Aplikasi Dapodik Adalah ‘Nyawa’ Sekolah

0

Mbay, Ekorantt.com – Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira menyebutkan aplikasi data pokok pendidikan (Dapodik) ialah suatu sistem penting yang harus diperhatikan oleh sekolah secara teliti dalam pengelolaan.

Aplikasi yang disediakan pemerintah itu untuk menjadi data base di satuan pendidikan yang memberikan informasi kepada pengambil kebijakan untuk memperoleh informasi data.

Sehingga aplikasi itu diibaratkan ‘nyawa’ sekolah, kata Andreas.

Andreas mengingatkan kepada para sekolah dan operator agar teliti dalam proses penginputan data dalam aplikasi itu. Seringkali kesalahan menginput mempengaruhi kebijakan pemerintah terhadap satuan pendidikan.

“Operator tidak hanya isi data, tapi ada perbaharuan data dari waktu ke waktu,” ujar Andreas pada sela-sela penyerahan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasinya kepada 1.673 siswa Nagekeo di Balai Pelatihan Kantor Desa Ulupulu 1, Senin.

Ia menyatakan, pemerintah menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas pertama di Tanah Air. Penetapan 84 triliun beasiswa PIP tahun ini mengacu pada data yang diperoleh pada Dapodik satuan pendidikan masing-masing.

“Dapodik itu eksitensi atau nyawa sekolah. Jadi data itu harus terus menerus update karena dari data di aplikasi itu diakses langsung oleh Kemendikbud,” tutur dia.

Oleh karena itu, Andreas meminta pemerintah daerah agar bisa mendamping dan memberikan pelatihan kepada operator Dapodik. Selain itu, kesejahteraan tenaga operator juga harus diperhatikan.

“Karena mereka (operator) bekerja ekstra maka perlu juga perhatikan (kesejahteraan) mereka juga. Saya berkali-kali mengusulkan ke kementerian mengenai ini. Tapi di tingkat daerah juga harus melihat ini secara serius,” kata Andreas, menegaskan.

AHP Serah Beasiswa PIP Aspirasi kepada 1.673 Peserta Didik di Nagekeo

0

Mbay, Ekorantt.com – Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira menyerahkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Aspirasi kepada 1.673 peserta didik di 96 sekolah se-wilayah Kabupaten Nagekeo.

Penyerahan beasiswa tersebut diberikan langsung oleh Andreas kepada para kepala sekolah di Balai Pelatihan Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro Senin (18/7/2022) sore.

Beasiswa yang diberikan kepada ribuan peserta didik di Nagekeo itu merupakan hasil perjuangan Andreas di Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

“Tahun ini saya alokasi dengan kuota 35.000 PIP untuk seluruh daerah di dapil sini. Putaran pertama sesuai SK sudah 25 ribu dan sisanya putaran kedua ada 10 ribu,” ujar Andreas.

Ia menerangkan perjuangan beasiswa aspirasi tersebut sebagai langkah Komisi IX untuk mendukung pemerintah dalam menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai prioritas pertama.

Bicara SDM, Andreas melanjutkan, berarti berbicara tentang pendidikan. Sebab, pendidikan erat kaitan dengan kemajuan suatu negara.

“Kalau sumber daya alam tidak selalu linear dengan kemajuan suatu negara. Kalau pendidikan tentu menunjukkan kemajuan negara, intinya disitu. Karena ini pengelaman empiris,” katanya.

Ia menyebutkan tahun ini pemerintah mengalokasikan 84 triliun beasiswa PIP baik melalui jalur aspirasi maupun secara reguler. Anggaran sebesar itu sebagai komiten pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Andreas berharap dengan beasiswa tersebut kiranya membantu para orangtua untuk menekan biaya tinggi dalam bidang pendidikan.

‘Berkarang’, Cara Orang Larantuka Melepas Penat Sembari Mencari Lauk

0

Larantuka, Ekorantt.com – Saban sore, banyak orang datang ke beberapa titik di pantai Larantuka, Flores Timur. Biasanya mereka membawa serta ember, pisau, nere (anyaman dari daun lontar), dan alat pancing.

Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak terlihat sibuk mencari siput dan kerang di cela-cela karang dan pasir. Kegiatan ini dikenal dengan sebutan ‘berkarang’.

Karlin Kelen (19), salah satu gadis yang sedang ‘berkarang’ di Pantai Larantuka pada Sabtu sore, 16 Juli 2022, mengatakan kegiatan berburu siput dan kerang tersebut tidak hanya aktivitas mencari lauk, tetapi juga menjadi hiburan. 

“Berkarang itu indah sekali. Kita ramai-ramai, senang-senang. Intinya pulang dapat ikan buat tambo (lauk) malam,” ujarnya sembari tertawa.

“(Berkarang) hiburan saja. Intinya, ada waktu jalan-jalan ke pantai. Kalau dapat ikan, ya, syukur buat lauk malam hari. Kalau tidak, ya, syukur juga karena bisa menikmati pemandangan alam yang  bagus. Dan pokoknya, mata kita dan hati kita senang,” timpal warga lain, Damianus Aman (25).

Warga lain, Herlina Bone (31) menyebut ‘berkarang’ adalah salah satu cara untuk melepas penat setelah bekerja di rumah atau kantor. 

“Berkarang itu bahagia,” katanya.

Demonstrasi Tolak Tarif Masuk TN Komodo di Labuan Bajo, Ketua HPI Mabar: Ada Mafia

0

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Demonstrasi menolak kenaikan tarif ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,75 juta sedang digelar secara besar-besaran di Labuan Bajo, Senin (18/7/2022).

Aksi demonstrasi yang diikuti Asosiasi Formapp, Askawi, Gahawisri, HPI, ASITA, Dock, Jangkar, Awstar, masyarakat, dan lainnya tersebut membawa satu tekad besar, menolak kenaikan tarif ke TN Komodo.

Dari ujung barat Pulau Flores, teriakan massa memadati jalan-jalan di Labuan Bajo dengan membawa pernyataan sikap yang tegas.

Hal ini pun datang dari Asosiasi Kapal Wisata Manggarai Barat (Askawi). Ketua Umum Ahyar Abadi bersama kawan-kawan menyatakan sikap dengan berani.

Pertama, Askawi menolak kenaikan tiket masuk TN Komodo dan tegakkan PP No 12 tahun 2014.

Kedua, 3.750.000 membunuh semua pelaku wisata di Labuan Bajo.

Ketiga, 3.750.000 adalah nominal titipan dari kapitalis. Keempat, copot Menteri KLHK dan Kepala BTNK.

Sementara itu, ada banyak slogan pada pamflet yang dibawa oleh massa yang terlibat langsung dalam demonstrasi tersebut.

“Penaikan tarif TNK 3,75 juta adalah praktik monopoli bisnis yang membunuh usaha pelaku wisata lokal. Batalkan!” bunyi slogan pertama.

Pamflet lain tertulis “Tiket naik dengan dalil konservasi sembari ratusan hektar habitat Komodo diobral ke korporasi. TIPU-TIPU ORANG BERDASI! BASI!”

Lebih jauh, permintaan massa yang ikut dalam aksi ini membawa satu teriakan yang langsung ditujukan kepada Presiden Jokowi.

“Presiden Jokowi, cabut izin perusahan-perusahan di TN Komodo,” bunyi slogan lainnya.

Tidak hanya itu, Sebastian Pandang, Ketua HPI Manggarai Barat yang dihubungi Ekora NTT pada Senin (18/7/2022) mengatakan, semua baru sembuh dari Covid-19, tetapi pemerintah menghambat lagi semua gerakan yang sudah mulai pulih dan normal.

“Ini ada kepentingan atau mafia. Ada otak orang yang rakus duit bermain di balik semua ini demi uang, tentu saja, kami tolak. Titik!” kata Sebastian Pandang.

Sebastian bilang, konservasi itu cuma alasan karena dibuat oleh provinsi, bukan dari pusat yang mengambil sikap atau langkah itu.

Sebastian Pandang, Ketua HPI Manggarai Barat/Ekora NTT

Sementara, Fitri W. Rodja, praktisi pariwisata mengatakan, para pendemo sudah bergerak dari BTNK menuju Kantor Bupatai Manggarai Barat.

“Massa sudah bergerak dari BTNK, karena saat kami di sana, kepala BTNK-nya kabur. Beberapa pendemo masuk untuk menemui beliau, tetapi dia menghilang,” kata Fitri.

Fitri bilang, kepala BTNK suka membuat MoU tanpa ada sosialisasi atau persetujuan, bahkan kenaikan tarif masuk ke TN Komodo terkesan mendadak atau dipaksakan.

“Dengan kekuatan yang ada, semua yang hadir, juga masyarakat, kita menolak,” katanya.

Pemerintah Belum Respon Dampak Abrasi yang Mengancam SPBU Nelayan Ende

0

Ende, Ekorantt.com – Pemerintah Kabupaten Ende dalam hal ini dinas teknis belum merespon bencana dampak dari abrasi yang menyebabkan rusaknya tanggul dan pagar SPBU nelayan di Kelurahan Paupanda, Ende.

Abrasi terjadi setelah gelombang tinggi menerpa pesisir pantai Ende selama dua pekan terakhir hingga menyebabkan kerusakan pagar SPBU.

Namun, hingga kini Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum melakukan tindakan pencegahan atau perbaikan di lokasi tersebut.

Jika kondisi ini dibiarkan, bangunan SPBU tersebut akan roboh dan mengganggu aktivitas layanan bahan bakar bagi para nelayan di Ende.

Seperti disaksikan Ekora NTT pada Sabtu (16/7/2022) malam, hempasan gelombang tinggi membuat air laut masuk ke area pengisian bahan bakar.

Beberapa nelayan yang menyaksikan bencana tersebut meminta penanganan segera dari Pemkab Ende.

“Kami dengar mereka sudah datang survei. Tapi sampai saat ini belum ditangani,” ujar salah satu warga yang enggan identitas dipublikasikan media ini.

Thomas Tiba: Urusan Pendidikan Itu Mahal

0

Mbay, Ekorantt.com – Anggota DPRD NTT Thomas Tiba Owa mengatakan kualitas pendidikan di NTT perlu diperhatikan dari waktu ke waktu. Sehingga urusan pendidikan bukan dipandang biasa-biasa, harus menjadi urusan yang lebih mahal.

“Urusan pendidikan itu urusan mahal, bukan urusan biasa-biasa. Pola pikir kita termasuk para generasi harus ditingkatkan dari waktu ke waktu,” ujar Thomas Tiba saat reses di SMKN Ndora, Minggu (17/7/2022) siang.

Thomas menegaskan hal ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, perkembangan zaman yang begitu pesat perlu didukung oleh pola pikir (mindset) yang memadai, termasuk menyiapkan pengetahuan, kompetansi dan keterampilan (skill) para generasi di Ndora.

Ia melanjutkan, sekolah negeri (SMKN Ndora) merupakan tanggung jawab negara, baik ketersediaan gedung, ruang kelas maupun tenaga kependidikan dibiaya oleh pemerintah.

“Kita lemah pada komunikasi, dan komunikasi harus dilakukan banyak arah; ke pemerintah, DPRD, pihak swasta dan stakeholder untuk meningkatkan kualitasi pendidikan kita di sini,” kata Thomas.

Karena itu, ia berjanji akan membantu SMKN Ndora di tingkat provinsi baik di lembaga DPRD maupun kepada Pemprov NTT.

Meski begitu, ia juga meminta peran komite, pemerintah desa, orang tua murid dan masyarakat Ndora agar bisa membangun gedung darurat, sebagaimana dianjurkan Pengelola SMKN Ndora.

“Bangun gedung sekolah (SMKN Ndora) yang pantas, yang aman untuk kegiatan belajar mengajar. Pengelola bisa bantu merancang gedung darurat, nanti disampaikan kepada kami untuk kita rapat terbatas,” kata Thomas.

Pengelola SMK Negeri Ndora Simon Sedha, sebelumnya, menyampaikan beberapa kesulitan yang dialami lembaga sekolah itu.

Selain tenaga pengajar yang semuanya masih honorer, permasalahan yang dialami ialah belum tersedianya gedung sekolah dan ruang kelas. Selama ini proses kegiatan belajar mengajar (KBM) masih menggunakan ruang kelas SMPK Manungae.

“Kami sudah buat proposal ke provinsi, kami hanya minta dukungan bapak untuk bisa membantu dukungan dari DPRD Provinsi. Bapak bisa bantu kawal kebutuhan kami di sekolah ini,” kata Simon.

Ia berkata, dengan dukungan DPRD NTT tentu sangat membantu lembaga sekolah demi meningkatkan kualitas pendidikan di SMKN Ndora.

Simon berharap, melalui kegiatan tersebut, segala aspirasi yang disampaikan oleh sekolah bisa diakomodir oleh DPRD NTT.

“Kami kesulitan ruang kelas karena ada tiga jurusan (Peternakan, Pertanian dan Tata Boga). Kami masih menggunakan gedung SMPK Manungae, belum ada gedung sendiri. Kami minta DPRD NTT bisa membantu bangun gedung darurat,” kata Simon.

Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta Minta Pemerintah Tunda Pemberlakuan Pembatasan Pengunjung di TNK

0

Labuan Bajo, Ekorantt com – Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta meminta KLHK dan Pemerintah Provinsi NTT untuk menunda pemberlakukan pembatasan pengunjung di Taman Nasional Komodo (TNK) sampai ada kajian mendalam yang melibatkan masyarakat dan pelaku pariwisata di Manggarai Barat.

“Kami mendorong agar pemerintah perlu melakukan sosialisasi atas kebijakan tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,”  tulis koordinator Forum Mahasiswa Pascasarjana NTT-Jakarta,  Aldo Bole, dalam rilis yang diterima Ekora NTT, Sabtu (16/7/2022).

Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai TNK disebut telah melaksanakan kajian Daya Dukung Daya Tampung Wisata (DDDTW) berbasis jasa ekosistem di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Kajian dilakukan tim tenaga ahli yang diketuai oleh Dr. Irman Firmansyah (System Dynamics Center/IPB) dengan Komite Pengarah yaitu Prof. Jatna Supriatna, (Guru Besar Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia).

Tim DDDTW merekomendasikan, jumlah pengunjung ideal per tahun ke Pulau Komodo sebanyak 219 ribu orang dan ke Pulau Padar mencapai 39.420 wisatawan atau sekitar 100 orang per waktu kunjungan, dengan mempertimbangkan penyesuaian daya dukung berupa infrastruktur, seperti penambahan jumlah pos di area trekking, sarana sanitasi dan MCK, safety trekking, jumlah ranger serta tenaga medis atau ruang khusus untuk kesehatan.

Wakil Menteri LHK Alue Dolong mengatakan, pihaknya menganggap penting untuk memberlakukan pembatasan kuota pengunjung ke TNK demi menjaga kelestarian populasi komodo.

Menurut Alue, perlu ada jumlah maksimum yang dapat ditampung agar tidak berdampak terhadap kelestarian binatang purba komodo.

“Pengaturan pengunjung dengan sistem pembatasan atau kuota pengunjung ini tentunya dimaksudkan untuk meminimalisir dampak negatif kegiatan wisata alam terhadap kelestarian populasi biawak Komodo dan satwa liar lainnya,“ ujar Alue, Senin (27/6/2022), seperti dikutip dalam siaran pers KLHK.

Aldo mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi terkait kebijakan tersebut dan menyimpulkan bahwa pembatasan pengunjung atau wisatawan di TNK harus mempertimbangkan waktu dan tahapan pengambilan kebijakan. 

“Jangan sampai kebijakan ini dipaksa untuk diberlakukan tanpa memperhatikan peran serta masyarakat sehingga berpengaruh pada aktivitas wisata,” sebutnya.

Kopdit Pintu Air Optimalkan Pelayanan Kelompok

Maumere, Ekorantt.com – Kopdit Pintu Air berusaha untuk mengoptimalkan pelayanan kelompok. Faktor kunci dalam pelayanan berbasis kelompok ini adalah bagaimana cara melibat-aktifkan komite kelompok sebagai bagian yang tak terpisahkan dari organisasi KSP kopdit Pintu Air.

Mengapa? Kita memiliki prinsip gembala mengenal domba-domba. Konteks keberadaan dan kehadiran komite kelompok  dapat dijelaskan demikian:

“Ibarat gembala, para komite kelompoklah yang kenal betul domba-dombanya. Tugas mereka adalah mencari yang hilang, membalut yang luka, menyembuhkan yang sakit, ” kata Jano dalam pertemuan bulan Juli lalu di Kantor Pusat Kopdit Pintu Air.

Harus disyukuri bahwa komite kelompok yang merupakan ujung tombak di lapangan cukup mendapat tempat yang penting dalam pelayanan kita selama ini.

Tapi harus disadari juga, komite kelompok harus bekerja lebih maksimal lagi demi keberlanjutan KSP kopdit Pintu Air pada masa depan.

Cara agar komite kelompok lebih maksimal lagi dalam kerja mereka adalah diberi tanggung jawab yang lebih dengan job list yang jelas. Dan pendasaran pembagian tugas komite kelompok ini didasari pada dua sisi yakni tidak hanya mengejar pertumbuhan anggota (kuantitas), para komite juga harus fokus pada partisipasi aktif (kualitas) dari anggota yang dilayaninya.

Dari sisi kuantitas (pertumbuhan anggota), komite kelompok bertugas mengembangkan Pintu Air di kelompoknya ditandai dengan adanya pertambahan anggota dari waktu ke waktu.

Tugasnya misalnya; memberikan sosialisasi tentang Pintu Air kepada masyarakat dan memberikan sambutan pada saat acara apapun di kelompok mewakili KSP kopdit Pintu Air.

Sisi kualitas bertujuan untuk memastikan partisipasi aktif anggota dalam kegiatan koperasi yang pada akhirnya demi mencapai kesejahteraan anggota.

Hal ini dapat dicapai dengan misalnya memimpin rapat bulanan di kelompok sekaligus memberikan pendidikan koperasi kepada anggota. Selain itu melakukan kunjungan kepada setiap anggota.

Ketua komite kelompok juga harus membuat laporan pertanggungjawaban tentang perkembangan KSP kopdit Pintu Air di kelompok untuk kemudian disampaikan di pertemuan bulanan di cabang.

Yang perlu dicatat bahwa komite kelompok dalam menjalankan tugasnya harus senantiasa berkoordinasi dengan komite dan tim manajemen di cabang.

Tim Putra SMA Negeri Maurole Tantang SMA Negeri Pulau Ende pada Final Liga Pelajar 2022

0

Ende,Ekorantt.com – Pertandingan Bola Kaki Liga Pelajar tingkat Kabupaten Ende Tahun 2022 telah memasuki babak final.

Pada babak final yang akan digelar di Stadion Marilonga Ende pada Minggu, 17 Juli 2022 pukul 15.00 Wita ini mempertemukan tim putra SMA Negeri Maurole dengan SMA Negeri Pulau Ende.

Tim putra SMA Negeri Maurole lolos ke babak final setelah mengalahkan SMA Mutmainah dengan Skor 2:1 pada babak semifinal. Dan SMA Negeri Pulau Ende mengalahkan MAN Ende lewat drama adu penalti dengan skor 4:2.

Selain tim putra, pada babak final Liga Pelajar ini juga akan mempertemukan tim putri SMEA Negeri Ende dengan SMA Negeri 2 Ende. 

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, harga tiket masuk Stadion Marilonga pada laga final ini yakni 10 ribu rupiah untuk tribun utama dan 5.000 rupiah untuk kelas ekonomi.