Belum Laporkan Data Pelepasan Hutan 3,2 Juta Hektare, Ansy Lema Minta KLHK Harus Transparan

0

Jakarta, Ekorantt.com – Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema menagih komitmen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar segera membuka data izin pelepasan kawasan hutan.

Diketahui, hingga saat ini KLHK belum melaporkan rincian data perusahaan yang belum mendapatkan izin pelepasan kawasan hutan sebesar 3,2 juta hektare. Data yang baru diberikan oleh KLHK dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya pada Kamis lalu (3/2/2022) seluas 713 ribu hektare.

“Artinya, masih ada sekitar 2,487 juta hektare data yang belum diberikan rincian nama-nama perusahaannya. Dalam Raker sebelumnya, KLHK berjanji akan membuka semua data 3,2 juta hektare yang belum mendapat izin. Kami tagih janji KLHK tersebut dalam Raker tersebut,” ujar politisi muda yang akrab dipanggil Ansy Lema di Jakarta, (Jumat 2/2/2022).

Buka Data Izin Pelepasan Hutan

Menurut Ansy, KLHK sebagai penjaga konservasi seharusnya memiliki data-data rinci terkait izin pelepasan kawasan hutan. Tidak bisa KLHK secara gampang beralasan mengategorikan 3,2 juta lahan yang tidak berizin tersebut sebagai “data indikatif.” Itu berarti, KLHK mau mengatakan bahwa data 3,2 juta hektare kawasan hutan tanpa izin pelepasan merupakan perkiraan, bukan data objektif.

Padahal, sebelumnya KLHK justru mengakui bahwa pada tahun 2019 tercatat 2,611 juta hektare dari 3,372 juta hektare kawasan hutan untuk kelapa sawit merupakan lahan tanpa proses permohonan pelepasan kawasan hutan. Artinya, pelepasan hutan tersebut riil dan praktik ilegal telah terjadi sekian tahun.

“Ironisnya, KLHK juga tidak mampu membuktikan melalui data obyektif bahwa 3,2 juta hektare tersebut hanya sebagai perkiraan atau data indikatif. Jangan sampai ini hanya menjadi dalih KLHK untuk tidak membuka data atau tidak transparan kepada publik,” tegas Ansy.

Ansy menegaskan, 3,2 juta hektare kawasan hutan yang tidak berizin bukan angka yang kecil. Karena itu, KLHK  harus membuka data tersebut agar menjadi rujukan obyektif dalam membuat penindakan tegas kepada individu ataupun korporasi yang melakukan aktivitas ilegal di kawasan hutan.

Ansy menambahkan, aktivitas ilegal di kawasan hutan tidak saja merusak alam, melainkan secara ekonomi juga merugikan negara karena negara tidak mendapatkan pendapatan dari aktivitas bisnis yang dilakukan korporasi maupun perorangan di kawasan hutan. Padahal, keuntungan yang diperoleh pasti sangat besar.

Penindakan Tegas

Apalagi Presiden Joko Widodo baru-baru ini menginstruksikan KLHK untuk mencabut ratusan izin sektor kehutanan seluas jutaan hektare. Pertama, pencabutan SK Konsesi Kawasan Hutan selama periode september 2015 hingga Juni 2021 yang berjumlah 44 SK seluas 812.796,93 hektare.

Kedua, pencabutan 192 unit perizinan/perusahaan seluas 3.126.439,36 hektare.

Ketiga, evaluasi dan penertiban izin usaha keseluruhan yang dimulai dengan 106 unit perizinan/perusahaan seluas 1.369.567,55 hektare.

“Semangat Presiden menertibkan perizinan di sektor kehutanan harusnya menjadi semangat KLHK. Namun, hal ini harus didukung data yang transparan dan obyektif oleh KLHK, sehingga kebijakan yang diambil tepat untuk melindungi hutan,” tambahnya.

Akhirnya, Ansy mengingatkan bahwa izin pelepasan kawasan hutan sangat erat terkait dengan kepentingan konservasi keanekaragaman hayati. Masa depan bumi sebagai rumah bersama sangat ditentukan oleh kelestarian hutan dan ekosistemnya. Maka KLHK harus menindak tegas perusahaan yang melakukan aktivitas di hutan tanpa izin.

“KLHK harus melarang dan memidanakan korporasi/perorangan yang tanpa izin melakukan aktivitas di kawasan hutan. Serentak KLHK menertibkan bahkan mencabut izin korporasi yang merusak hutan dan mencemari lingkungan hidup,” tutupnya.

Uskup Sensi Apresiasi Inovasi PLN Bedah Rumah Warga Pakai FABA

0

Ende, Ekorantt.com – Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota mengapresiasi inovasi PLN dalam membedah rumah warga tak mampu memanfaatkan FABA (Fly Ash and Bottom Ash). Hal itu disampaikan saat peresmian UMKM Material Konstruksi Berbasis FABA dan peresmian bedah rumah di Boanawa, Kabupaten Ende, Sabtu 5 Februari 2022.

Uskup Sensi mengatakan, pemanfaatan FABA mendorong sirkulasi ekonomi demi mencapai target-target TPB (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).

“Kegiatan bedah rumah merupakan bukti konkret saling berprihatin, saling peduli di antara kita,” kata Uskup Sensi.

Menurutnya, apa dilakukan PLN merupakan ungkapan kepedulian untuk kemanusiaan.

“Seperti pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan oleh PLN berupa bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu,” tutur Uskup Sensi.

“Saya sebagai Uskup dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada jajaran PLN yang telah memberikan hati untuk masyarakat yang membutuhkan. Semoga kegiatan baik yang sudah dilaksanakan ini dilanjutkan, dan menjadi contoh yang baik untuk pihak yang lain,” sambungnya.

Sementara itu, General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko menuturkan bahwa selain menghadirkan energi listrik, PLN juga membantu masyarakat lewat program pengolahan sampah organik menjadi energi, pemanfaatan FABA untuk pembangunan, program budi daya kelor, dan rumah kreatif BUMN untuk memasarkan produk UMKM di Ende.

“Kehadiran UMKM material konstruksi berbasis FABA yang tumbuh saat ini merupakan bagian dari program pengelolaan FABA untuk lebih bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Jatmiko.

FABA, urai Jatmiko, merupakan abu yang dihasilkan dari sisa pembakaran batu bara untuk menghasilkan energi listrik. FABA yang ada sekarang telah digunakan untuk pembangunan sarana umum seperti tempat ibadah, jalan lingkungan, dan bedah rumah sederhana sehat layak huni bagi masyarakat kurang mampu. Selain itu, FABA juga telah digunakan untuk pembangunan sarana umum milik negara sehingga menambah nilai aset negara.

“Dengan tumbuhnya UMKM material konstruksi berbasis FABA, masyarakat dapat memproduksi sendiri dengan terbukanya lapangan kerja baru. Harganya lebih murah dan masyarakat yang memanfaatkan material tersebut juga mendapat manfaat dari kehadiran FABA,” terang Jatmiko

Jatmiko menambahkan, FABA dapat digunakan membuka akses jalan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) yang dapat mendukung aktivitas dan produktivitas masyarakat.

“Pemanfaatan FABA untuk pembangunan mengurangi penggunaan bahan galian C, sehingga mengurangi kegiatan eksploitasi alam dan mendukung pelestarian lingkungan. Semoga pemanfaatan FABA terus didukung oleh Pemda dan stakeholder lainnya sehingga kehadiran FABA lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.

Untuk diketahui, PLN memberikan bantuan berupa 40.000 bata interlock dan dana tunai 100 juta rupiah.

Salah satu penerima manfaat, Yosefina Uma berterima kasih kepada PLN dan Keuskupan Agung Ende atas bantuan yang diterimanya.

Dinding dan atap rumah Yosefina sebelumnya berlubang. Kini rumahnya sudah berdinding batu dengan atap seng baru sehingga dia bisa hidup lebih nyaman.

Kadis Lingkungan Hidup Manggarai Timur Meninggal Dunia

0

Borong, Ekorantt.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Timur, Donatus Datur, meninggal dunia di RSUD Ben Mboi Ruteng pada Senin (7/2/2022) pagi.

“Meninggal dunia di (ruangan) ICU tadi,” kata salah seorang kerabat Alm. Donatus seperti dikutip LabuanbajoTerkini.com.

Sebelum meninggal, Donatus dikabarkan mendapat perawatan selama beberapa hari di rumah sakit tersebut.

Donatus disebut punya riwayat penyakit diabetes dan jantung. Namun, belum ada informasi resmi terkait penyebab ia meninggal dunia.

Jenazah mantan Camat Borong itu rencananya akan dibawa ke Borong pada hari ini.

Pantauan Ekora NTT, banyak orang mulai berdatangan ke rumah almarhum di Kembur, Kelurahan Satar Peot.

Donatus menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Timur sejak 2019.

Ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan bijaksana.

Raih Opini WTP, Kopdit Obor Mas Terus Tingkatkan Mutu Pelayanan

Maumere, Ekorantt.com – KSP Kopdit Obor Mas kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) setelah melewati rangkaian audit terhadap kinerja keuangan tahun buku 2021. Hal ini merupakan hasil kerja keras pengurus, pengawas, tim manajemen dan seluruh anggota.

Dalam keterangan pers di kantor pusat KSP Kopdit Obor Mas, Sabtu (5/2/2022), auditor dari KBP Hendro, Busroni, Alamsyah (HBA), Muhamad Sukron mengatakan proses audit dilakukan dalam beberapa pendekatan yakni observasi, on the spot, audit komplain, aset lembaga, dan mengecek laporan laba rugi.

Setelah melalui beberapa tahap audit, KBP HBA beropini bahwa “laporan keuangan KSP Kopdit Obor Mas posisi per tanggal 31 Desember 2021 menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, serta laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas publik. Dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian.”

Diakui Sukron, meskipun di tengah pandemi, kinerja keuangan Kopdit Obor Mas pada tahun buku 2021 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja naik karena adanya perluasan pelayanan.

Di sisi lain, sambung Sukron, perluasan pelayanan harus dibarengi dengan pengawasan yang lebih ketat.

Sementara itu, Ketua Pengurus KSP Kopdit Obor Mas, Andreas Mbete mengatakan bahwa opini WTP merupakan hasil dari proses yang tidak mudah. Butuh tanggung jawab dan komitmen bersama.

“Setiap bulan dilakukan pertemuan untuk mengetahui perkembangan di setiap cabang,” kata Andreas.

Dalam tahun buku 2022, kata Andreas, Kopdit Obor Mas merencanakan pembukaan cabang di beberapa wilayah di NTT. Perencanaan ini tentu melewati pertimbangan dan pembahasan yang matang.

“Kita buka cabang harus lewat perencanaan yang matang. Pembukaan cabang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada anggota,” kata Andreas.

Menurut Andreas, bersama pemerintah, Obor Mas mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

“Kita punya moto bahwa UKM sukses, Obor Mas bangga,” tandasnya.

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering (Foto: Kumparan.com)

Sistem dan IT

Raihan opini WTP tidak membuat Kopdit Obor Mas jemawa. Malah, kopdit yang berpusat di Kota Maumere ini didorong untuk terus meningkatkan mutu pelayanan.

General Manajer KSP Kopdit Obor Mas, Leonardus Frediyanto Moat Lering mengatakan bahwa mutu pelayanan dapat terwujud dengan mengandalkan sistem.

“Kita siapkan SOP dan SOM yang bisa mengontrol aktivitas pelayanan kepada anggota,” jelas Yanto.

Menurutnya, sistem menjadi panglima yang mengendalikan roda organisasi koperasi. Tanpa sistem, organisasi berjalan di tempat.

“Kita di Obor Mas tidak mengandalkan figur tapi sistem. Kalau orang berganti tidak terpengaruh, karena sistemnya sudah mantap,” jelas Yanto.

Sistem, lanjut Yanto, mampu melahirkan pelayanan efektif, efisien, dan ekonomis tanpa mengabaikan pelayanan prima kepada anggota.

Selain sistem, Kopdit Obor Mas juga mengandalkan IT dalam pelayanan. Kehadiran IT memudahkan pelayanan kepada anggota.

Misalnya OborMas Pay, kata Yanto, sangat membantu anggota. Dengan aplikasi ini, rekening tabungan Sibuhar dapat dikoneksikan dengan rekening tabungan bank apa saja. Tentu memberikan kemudahan bagi anggota dalam bertransaksi.

“Anggota dapat memindahkan uang mereka dari rekening tabungan Sibuhar mereka ke rekening bank mana saja dan juga sebaliknya dari rekening bank langsung dipindahkan ke rekening tabungan Sibuhar anggota. Dengan aplikasi ini pula anggota dapat melakukan transaksi berupa pembayaran tagihan dan juga top up pulsa, dan lain-lain,” tuturnya.

Baik sistem maupun IT, pungkas Yanto, mendorong kinerja karyawan yang bermuara pada peningkatan ekonomi anggota.

Kecam Pemerkosaan Anak di Manggarai Timur, Komnas Disabilitas Minta Polisi Tindak Tegas Pelaku

0

Jakarta, Ekorantt.com – Komisioner Nasional Disabilitas (KND) menanggapi kasus pemerkosaan terhadap anak disabilitas tunawicara yang berumur dua tahun di Desa Golo Ros, Kecamatan Rana Mese, Manggarai Timur yang terjadi pada Sabtu (5/02/2022)

Anak tunawicara berinisial P tersebut diperkosa oleh pria yang diketahui bernama Iren.

Terkait kasus tersebut, anggota Komisi Nasional Disabilitas, Jonna Damanik meminta kepolisian menindak tegas dan proses hukum kepada pelaku sesuai aturan yang berlaku yakni UU Perlindungan Anak.

Jonna juga meminta agar semua pihak memperhatikan hak-hak penyandang disabilitas.

“Hal ini sesuai UU No.8 tahun 2016 pasal 5 ayat 3, bahwa anak penyandang disabilitas memiliki hak perlindungan khusus dari diskriminasi, penelantaran, pelecehan, eksploitasi serta kekerasan seksual,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, KND mengajak lembaga-lembaga hak asasi manusia dan lembaga terkait (Kepolisian, Komnas HAM, KPAI, Komnas Perempuan, Kompolnas, LPSK) secara serius mengawal tuntas kasus-kasus kekerasan terhadap anak, agar tidak terulang lagi.

“Maka, KND sebagai lembaga dalam penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas akan mengawal proses hukum dan pemulihan korban agar masa depan anak terus diperhatikan,” ujarnya.

Sementara, Kikin Tarigan yang juga anggota KND memandang bahwa kasus ini sering terjadi bahkan berulang-ulang. Hal ini menandakan bahwa kelompok rentan seperti anak dan disabilitas masih sering mengalami kekerasan seksual.

“Untuk itu, KND mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut menyampaikan atau melaporkan kasus-kasus yang menimpa kelompok rentan seperti anak dan disabilitas,” tandasnya.

Secara khusus, UU no.8 tahun 2016 pasal 125 menegaskan, pemerintah daerah wajib menyediakan unit layanan informasi dan tindak cepat untuk perempuan dan anak penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan.

“Untuk memastikan hal tersebut, KND meminta kasus seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah dengan pembentukan regulasi perlindungan disabilitas di level daerah,” harapnya.

Menurutnya, isu-isu terkait disabilitas masih luput dari urgensi perhatian pemerintah daerah. Ia kemudian meminta Pemda agar serius memperhatikan regulasi tersebut.

“Maka kami juga meminta pemda secara serius memperhatikan perintah UU tersebut,” pungkas Kikin.

Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan Bocah Autis dan Ibunya di Ngada

0

Bajawa, Ekorantt.com – Aparat Polres Ngada telah menangkap Silvianus Nae, pelaku penganiayaan ibu dan anak di Kelurahan Ngedukelu, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Sabtu (5/2/2022).

Kabar penangkapan tersebut disampaikan Kapolres Ngada, AKPB Abilio Dos Santos melalui pesan WhatsApp kepada Ekora NTT, Minggu (06/02/2022).

“Sudah diamankan di Polres tadi malam,” tulisnya singkat.

Pelaku kemudian diamankan di Mapolres Ngada untuk menjalankan proses hukum selanjutnya.

Namun sampai saat ini Ekora NTT masih mendalami informasi terkait motif penganiayaan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, ibu anak Maria Katarina Pati Uge alias Rina (43) dan Greselo Oktaviano Prama Alias Raysa (12) menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Silvianus Nae (31) dengan menggunakan parang di kios milik korban, Sabtu (5/2/2022).

Pelaku merupakan seorang ASN asal Kabupaten Nagekeo.

Kasat reskrim Polres Ngada Iptu Bayu Rizki Subagyo mengatakan bahwa tindak pidana penganiayaan berat tersebut terjadi pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.30 Wita.

Kedua korban, kata Bayu, sedang menjalani perawatan intensif oleh petugas Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa.

Ibu kandung Rina, Anastasia Susanti menuturkan bahwa dirinya tidak mengenal dekat pelaku. Namun dia mengetahui kalau orang tua pelaku pernah bermasalah dengan korban yang adalah anaknya.

“Memang pernah diurus di Polres Ngada terkait uang yang dikirim ke rekening anak saya. Tetapi setega itu sampai anak dan cucu saya dianiaya seperti ini,” ungkapnya.

Dikatakannya, akibat penganiayaan menggunakan parang tersebut anaknya mengalami luka robek hingga telapak tangan kanan terbelah sampai hampir putus dan luka robek di pelipis kanan.

Cucunya yang merupakan anak pengidap autis dan mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Bajawa mengalami luka robek di bagian mulut.

Belmin Radho

Pemilik Kios di Sikka Tebas Kaki Pembeli

0

Maumere, Ekorantt.com – Pemilik kios yang berinisial L tega menebas kaki kiri pembeli dengan sebilah parang. Peristiwa naas itu terjadi di kios pelaku di Nangameting, Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Minggu (6/2/2022) pagi.

Pembeli yang berinisial FK terpaksa menahan sakit akibat luka serius di kaki kiri. FK lalu dilarikan ke RSUD Tc. Hillers Maumere untuk menjalani perawatan intensif.

Sementara polisi sudah turun dan memasang police line di TKP. Polisi juga telah mengamankan pelaku di Mapolres Sikka.

Menurut saksi mata, kejadian bermula saat korban datang ke kios tersebut untuk membeli minuman beralkohol dan makanan ringan sebagai lepeng.

Nong ini mabuk, mereka duduk minum di mana mungkin, datang beli bir dengan kacang tapi penjaganya ini lupa isi kacang jadi dia datang lagi,” kata seorang saksi mata yang tak mau namanya disebut.

Korban dan penjaga kios bertengkar perihal makanan ringan itu.

“Mungkin penjaga tidak percaya dia atau bagaimana, tiba-tiba kami dengar teriak perampok empat kali jadi kami langsung lari keluar,” kata ibu tersebut.

“Pas kami keluar, dia sudah kena potong,” sambungnya.

Setelah menebas kaki FK, pelaku langsung melarikan diri.

Beberapa teman korban sempat mendatangi kios pelaku dan mengamuk tapi pelaku sudah lebih dulu melarikan diri.

Informasi yang dihimpun Ekora NTT, korban sudah kembali ke rumahnya di Jalan Brai setelah dirawat RSUD Tc. Hillers Maumere.

Pasutri Asal Tanawawo Sukses Berbisnis Bawang, Ini Rahasianya

Maumere, Ekorantt.com – Anita Sue dan Haryanto, pasangan suami istri asal Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka sudah menjalankan usaha jual beli bawang sejak dua tahun silam. Kini, usaha mereka berkembang pesat dan mendatangkan keuntungan yang menjanjikan.

Gambaran sederhana bisnis bawang yang digeluti oleh Anita dan Haryanto yakni mereka mendapatkan pasokan bawang dari luar daerah seperti Bima, Pota, Kupang, dan Makassar. Lalu dijual ke pedagang-pedagang lokal di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Sikka.

“Sistem bisnis yang dikembang adalah pengadaan bawang, lalu dijual ke anggota-anggota yang sudah saling percaya yang ada di Pasar Alok, Pasar Wuring, Minimarket, Pasar Lekebai,” tutur Anita saat ditemui di Pasar Alok, Jumat, 4 Februari 2022.

“Pengadaan bawang kurang lebih dua tahun. Dua ton bawang akan laku terjual dalam waktu dua minggu, artinya setiap minggu satu ton laku terjual,” sambungnya.

Untuk menjadi seperti sekarang, Anita dan Haryanto sudah melewati pasang surut usaha. Seperti roda kendaraan, kadang di atas, kadang di bawah.

Seperti yang dialami di pertengahan perjalanan bisnis ini, mereka terkendala modal. Modal yang kecil tidak bisa menopang cakupan usaha dengan perputaran rupiah yang cukup besar.

“Iya, ketersediaan modal yang sangat terbatas, membuat usaha kami kurang berkembang karena dalam satu kali pengadaan, kami harus membutuhkan modal di atas Rp20 juta dengan persediaan kurang lebih 2 ton bawang,” kata Anita.

Beruntung Anita telah bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air sebelumnya. Dia menjadikan Pintu Air sebagai tempat investasi dan menabung.

Atas kesepakatan bersama, keduanya berkonsultasi di Pintu Air Cabang Paga untuk mengakses modal usaha. Mereka mendapatkan tanggapan yang positif dan difasilitasi untuk mendapatkan kredit.

“Kami dapat modal, lalu kami pakai untuk tambah modal usaha bawang,” kata Anita.

Dalam perjalanan waktu, mereka membutuhkan tambahan modal usaha. Hal itu dilakukan untuk memperbesar volume usaha. Setelah berkonsultasi, mereka mendapatkan lagi pinjaman.

“Kami menyampaikan terima kasih banyak kepada Pintu Air yang betul-betul mendukung dan mendorong usaha kami dengan memberikan  modal, dengan pelayanan prima dan proses pinjaman yang sangat cepat,” kata Anita

“Ini juga yang membuat kami tertarik dan jatuh cinta pada Pintu Air,” sambung Haryanto, suami Anita.

Ketua Komite Pintu Air Cabang Paga, Marianus Napa menuturkan bahwa Anita dan Haryanto merupakan anggota Cabang Paga yang punya usaha produktif. Mereka harus didukung melalui pembiayaan modal usaha.

“Waktu mereka datang ke kantor untuk konsultasi, kita sangat mendukung. Modal usaha kita bantu cepat,” kata Marianus.

Menurut Marianus, pihaknya bekerja sama dengan tim manajemen untuk mendampingi dan menopang usaha produktif anggota. Dengan begitu kesejahteraan anggota terwujud, sesuai dengan visi KSP Kopdit Pintu Air.

Putra Ende, Mayjen Gabriel Lema Jadi Pangdam Kasuari

0

Ende, Ekorantt.com – Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Gabriel Lema mengemban tugas baru sebagai Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII Kasuari, Papua Barat.

Serah terima jabatan (Sertijab) pangdam Kasuari dilakukan dalam apel bersama dan penyerahan risalah Pangdam di Lapangan Makodam Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Rabu, 2 Februari 2022 lalu.

Mayjen TNI Gabriel Lema menjabat Pangdam Kasuari sejak 31 Januari 2022 dan telah resmi menerima tongkat estafet kepemimpinan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari ke-4 menggantikan pangdam sebelumnya Mayjen I Nyoman Cantiasa yang dimutasi menjadi Pangkogabwilhan III.

Diangkatnya Mayjen Gabriel Lema menjadi Pangdam Kasuari mendapatkan apresiasi dari tokoh muda Kabupaten Ende, Pedro Demu Bata.

“Selamat untuk Bapak Geby. Ini jadi Inspirasi bagi kaum muda Kabupaten Ende untuk pengabdian terhadap bangsa dan negara,” ujar Pedro.

Geby, demikian Gabriel Lema disapa, merupakan buah hati dari Yohanis Lema, asal Wolojita Ende, seorang purnawirawan polisi berpangkat Aiptu dan Helena Teu Lema.

Kakak kandung Gabriel Lema bernama Raimundus Lema, yang merupakan ayah anggota DPR RI asal Kabupaten Ende, Ansy Lema.

Suami dari Alin Lusiawati ini lahir di Hokeng, Flores Timur pada 24 Maret 1968 dan menghabiskan masa kecil di Kupang.

Ia menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Kupang. Sekolah Dasar di SD St. Yosep Kupang (1975-1981), SMP Frateran Kupang (1981-1984), dan SMA Giovani Kupang (1984-1987).

Geby memutuskan untuk menjadi prajurit TNI. Dia pun mengikuti pendidikan Akademi Militer pada satuan Infanteri dan lulus tahun 1990.

Ayah dari Nikeforus R. Lema dan Mechtildis Clarabele Gelin Lema ini mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) pada tahun 2004. Lalu tahun 2011, ia meraih strata satu di Universitas Patimura.

Alumni Lemhanas ini juga menuntaskan pendidikan di Sesko TNI Bandung pada tahun 2014.

Geby menjabat Ir Kodiklatad TNI AD sebelum Panglima TNI Andika Perkasa memberinya tugas sebagai Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII Kasuari, Papua Barat.

Jun Juje Minta Maaf

0

Maumere, Ekorantt.com – ASN Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Thomas Claudius Ali Junaidi, atau yang akrab disapa Jun Juje meminta maaf atas perbuatannya yang mengintimidasi wartawan floresku.com, Elisabet Mardat di Maumere pada Selasa, 1 Februari 2022.

Diakuinya, hal itu dilakukan lantaran dirinya berada di bawah pengaruh alkohol.

Permintaan maaf disampaikan Jun di hadapan Kabag Humas Protokol Kabupaten Sikka Even Edomeko dan beberapa wartawan di Kantor Bupati Sikka, Jumat (4/2/2022).

“Saya telah mengeluarkan pernyataan-pernyataan dan kalimat-kalimat kepada seorang wartawati media online floresku.com atas nama Elisabet Mardat, yang di dampingi oleh wartawan Harian Timor Expres atas nama Karel Pandu,” kata Jun dalam pernyataan tertulisnya.

Dia mengakui bahwa pertanyaan-pertanyaan, pernyataan-pernyataan dan kalimat-kalimatnya telah melukai perasaan Elisabet Mardat, baik sebagai seorang wartawati maupun sebagai seorang pribadi.

Hal tersebut, kata Jun, juga menyinggung perasaan semua rekan wartawan lainnya.

“Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada saudari Mardat sebagai wartawan dan bersama media online floresku.com juga sebagai pribadi bersama seluruh keluarganya,” ucapnya.

“Bahwa saya juga memohon maaf kepada semua rekan wartawan khususnya di Kabupaten Sikka atas peristiwa tersebut,” lanjutnya.

Jun pun berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan itu. Jika mengulanginya, maka dirinya siap untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.