Keris Dongson, Satu-satunya Keris di Indonesia dan Hanya Ada di Maumere

Ledalero, Ekorantt.com- Museum Bikon Blewut Ledalero, Maumere-Flores, Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu museum di Indonesia, bahkan dunia, yang merekam jejak sejarah peradaban yang sangat tinggi dan bernilai. Di museum ini tersimpan satu buah keris yang berasal dari kebudayaan Dongson. Dan menjadi satu-satunya keris di Indonesia dan hanya ada di Maumere.

Keris ini lantas disebut keris Dongson. Nama Dongson diambil dari seorang penemu kebudayaan tersebut yang bernama Dong So’n, tepatnya di Annam Utara.

Konon menurut berita-berita Tionghoa (300 SM), di Indo-China hidup sekelompok penduduk Melayu Purba yang berkebudayaan Neolithicum tetapi telah dipengaruhi oleh kebudayaan Tionghoa. Penduduk ini sangat mahir menuangkan perunggu untuk dijadikan alat senjata dan perkakas serta barang-barang perhiasan.

Manuskrip yang terbaca di Museum Bikon Blewut Ledalero menyebutkan, dalam penelitian tim ekspedisi I di wilayah-wilayah Flores bagian tengah (Ngada, Ende, Lio dan Sikka) ditemukan jejak-jejak kebudayaan Dongson  dari zaman Perunggu di kampung Menge (Ngada) berupa keris dan golok yang terbuat dari perunggu.

Menurut Profesor R. Heine Geldern, penemuan ini adalah suatu kejadian yang istimewa karena keris Dongson di Flores ini adalah satu-satunya yang ditemukan di seluruh Indonesia.

iklan

Adapun sepenuturan Endi Paji, pegawai Museum Bikon Blewut, walaupun asal-usul keris ini tidak diketahui pasti, benda berharga ini memiliki kesamaan dengan dua keris yang terdapat di Annam Utara. Minimal penemuan ini dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa ada lukisan-lukisan keris yang terpahat pada arca-arca megalitikum di Pasemah, Sumatera Selatan.

Selain keris Dongson, tim ekspedisi I tadi juga menemukan tiga kapak perunggu di kampung Guru (Sikka) pada tahun 1952. Orang-orang tua penduduk lokal hanya mengatakan, kapak-kapak ini datang dari seberang lautan dan berdaya magis untuk mencekal setan (Bahasa Sikka, du’a helang) dan perampok serta juga untuk meminta hujan.

Almarhum Pater Piet Petu, SVD, salah satu sosok yang berjasa dalam pengumpulan sejumlah koleksi unik dan bersejarah di museum ini,  menamakan jenis kapak tersebut sebagai taka-plager.

Ayo ke Maumere. Jangan lupa berkunjung ke Museum Bikon Blewut dan temukan pesona keris ini.

 

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA