Mahasiswa PGSD Unika St Paulus Ruteng Ikut Kompetisi Debat Nasional di Solo

Solo, Ekorantt.com – Dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa dan Pelajar (PIMPEL) 2019, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Lomba Debat Tingkat Nasional bertajuk “Menumbuhkan Generasi 4C (Creative, Critical Thinking, Collaboration, Communicative)  di era Revolusi Industri 4.0.”

Kegiatan itu berlangsung satu hari penuh pada Rabu (2/10/2019) di gedung Auditorium UMS, Jl. Garuda Mas No. 4B Mendungan, Pabelan, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Peserta dalam Kegiatan lomba debat nasional itu terdiri dari 14 tim. Semua peserta adalah mahasiswa jurusan PGSD dari 9 kampus di Indonesia. 

Sembilan kampus yang tercatat sebagai peserta lomba yakni Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Slamet Riyadi, Universitas Sebelas Maret, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jember, Universitas Veteran Bangun Nusantara, Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng, dan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 

Prodi PGSD FKIP Unika St. Paulus Ruteng mewakilkan satu tim debat. Para peserta debat yang diikutsertakan adalah mahasiswa Prodi PGSD yang meraih Juara I pada saat perlombaan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) tingkat program studi PGSD FKIP Unika St. Paulus Ruteng tahun 2019. 

iklan

Para mahasiswa itu yakin Aleksius Jeka, Agustina Rona, dan Katarina Metilda Sari Kada. Tim debat UNIKA St. Paulus Ruteng didampingi Marselinus Robe, M.Pd, dosen Prodi PGSD.

Kegiatan lomba debat tersebut dibuka secara resmi oleh ketua Prodi PGSD FKIP UMS, Ibu Nur Amalia, M.Teach. tepat pukul 08:00 waktu setempat. 

Dalam sambutannya, Nur Amalia menegaskan, mahasiswa yang hidup pada era post-truth perlu memiliki sejumlah keterampilan. Keterampilan-keterampilan itu harus diasah, salah satunya melalui kompetisi debat.

“Sekarang kita masuk pada era post-truth, era kaburnya fakta-fakta objektif dan banjirnya berita hoax di ruang publik. Situasi ini membutuhkan generasi-generasi yang memiliki keterampilan: kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif,” ungkap Nur.

“Dalam debat, keterampilan kolaboratif anda dilatih. Kreativitas anda dituntut. Selanjutnya, kekritisan anda dalam melihat suatu topik atau isu dari sudut pandang lain dibutuhkan. Dan, tentu saja cara komunikasi baik lisan dan gesture tubuh dalam mematahkan lawan sangat diperlukan.” lanjut Ketua Prodi PGSD UMS itu.

Pada babak penyisihan tim debat PGSD FKIP Unika St. Paulus Ruteng berhadapan dengan tim debat dari Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Veteran Bangun Nusantara. 

Sejak awal hingga akhir, kegiatan debat tersebut berlangsung tertutup.

Selvianus Hadun

TERKINI
BACA JUGA