45.000 Penduduk Miskin, Bupati Sikka Kampanyekan Lagi “Bela Sikka-Beli Sikka”

Maumere, Ekorantt.com – Dalam apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila di di Lapangan Umum Kota Baru Maumere, Kabupaten Sikka, Selasa (1/10) Bupati Robby mengkampanyekan lagi slogan “Bela Sikka – Beli Sikka.”

Slogan itu dikumandangkan Bupati Robby mengingat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sikka masih mencapai angka 14,2% atau sekitar 45.000 jiwa.

Robi memaparkan, dengan jumlah penduduk 317.000, terdapat 14,2% atau 45.000 penduduk Kabupaten Sikka hidup di bawah garis kemiskinan.

Sementara itu, 50% penduduk hidup pada pertengahan atau di antara garis kemiskinan.

Kelompok 50% penduduk ini adalah kelompok penduduk rentan.

iklan

Mereka bisa saja naik dari atau malah turun ke bawah garis kemiskinan.

Sisanya, sekitar 28% penduduk lainnya sejahtera.

Oleh karena itu, Bupati Robby menegaskan, berkaitan dengan visi misi kepemimpinannya tentang pemenuhan hak dasar menuju Sikka bahagia 2023, sedikitnya ada tiga tujuan yang mau mereka capai.

Pertama, dalam bidang kesehatan, setiap orang yang hidup di Nian Tana harus punya akses terhadap pelayanan kesehatan.

Kedua, dalam bidang sumber daya manusia (SDM), pemerintah berkomitmen menyekolahkan anak-anak di Sikka hingga perguruan tinggi.

Ketiga, dalam bidang ekonomi, pemerintah sudah mencanangkan slogan “Beli Sikka-Bela Sikka, Bela Sikka-Beli Sikka.” 

“Mulai sekarang, kita mencintai produk-produk lokal karya tangan masyarakat Kabupaten Sikka. Semua pihak harus Beli Sikka-Bela Sikka,” tandas Robby.

Bupati Robby mengatakan, bersama dengan masyarakat, pemerintah akan membentuk pasar berdasarkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Sikka.

Barang dan/atau jasa baru didatangkan dari luar kalau masyarakat tidak mampu memproduksinya.

“Seperti tenun ikat, kita akan perbanyak hari penggunaannya. Ini kita gunakan sudah seminggu dua kali. Kita akan upayakan tiga hari. Kita akan koordinasi dengan Bapak Uskup, kalau ke Gereja menggunakan pakaian tenun ikat. Kalau kita mau bela Sikka, kita harus beli Sikka dalam setiap kegiatan,” kata Robby.

Mantan Camat Nele ini mengatakan, dia akan berbicara dengan DPRD Sikka untuk membeli tenun ikat, menyimpannya dalam galeri, dan menjualnya kembali.

Hasil penjualan tenun ikat itu akan dimasukkan ke dalam pos penghasilan asli daerah (PAD).

“Kalau rekan-rekan DPRD memanfaatkan Pokirnya, satu orang Rp500 juta untuk membeli tenun ikat, berarti kita punya stok. Ke mana-mana kita gunakan tenun ikat,” ujarnya.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Kabupaten Sikka, Selasa (1/10) ini unik karena diwarnai dengan busana adat Sikka.

Hal itu tergambar dari pakaian adat yang dikenakan para peserta upacara pada  peringatan Hari Kesatian Pancasila di Lapangan Umum Kota Baru Maumere.

Disaksikan EKORA NTT, tampak Bupati Sikka Robby Idong dan Wakil Bupati Romanus Woga serta para peserta upacara mengenakan Utan (sarung wanita), Lipa (sarung pria), ikat kepala, dan selendang.

Bupati Robby mengajak semua pihak mengamalkan Pancasila di era milineal dengan membangun kesehatan, pendidikan, dan kemandirian ekonomi.

Bupati Robby Idong mengatakan, peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Mari kita wujudkan Negara dan bangsa Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Karya cipta kita selalu dinantikan oleh rakyat dan bangsa. Menjadi tekad kita bersama untuk terus berkontribusi guna menuntaskan berbagai pekerjaan yang belum selesai menjadikan masyarakat Sikka yang sejahtera, berdaya, dan berbudaya,” katanya.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA