Menuju Kota Berkarakter Pariwisata, Pemkab Ende Benahi 8 Titik Drainase

Ende, Ekorantt.com – Drainase perkotaan menjadi salah satu faktor penentu kebersihan sebuah kota. Wajah kota yang bersih akan mewedar keindahan para penghuninya.

Karakter kota seperti inilah yang sedang digiatkan oleh Pemerintah Kabupaten Ende dalam membangun citra Kota Ende sebagai kota pariwisata.

Bukan sebuah upaya yang tergesa-gesa. Penataan drainase jadi bagian geliat Pemkab Ende dalam “Membangun Desa, Menata Kota”.

Khusus tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Ende berencana mengatur ulang atau menata kembali 8 titik genangan air terjadi akibat drainase Kota Ende yang buruk.

Delapan titik itu meliputi area Pasar Wolowona, Jalan Gatot Subroto area Mako Brimob Ende, Jalan Gatot Subroto area Barata, Simpang Lima Bandara H. Aroebusman, Jalan Ahmad Yani area Star Mart,  Jalan H. Doko area Terminal BBM Ende, Jalan Undana area Gereja Syalom Ende dan area Jalan Ikan Paus.

iklan

Selain memperhatikan delapan titik genangan air, Master Plan ini mendesain drainase area hulu di wilayah Udayana Kelurahan Onekore dan area kampus Uniflor, Kelurahan Paupire.

Salah satu titik desain drainase Kota Ende

Hal ini dijelaskan Staf Ahli Konsultan Perencana PT. Konindo Panorama Konsultan, Siprianus Reda saat memberikan sosialisasi Master Plan Drainase Perkotaan Ende di Aula Cita Rasa, Selasa (8/10/2019)

Menurutnya, dokumen Master Plan Drainase Kota Ende ini akan dihitung dengan mempertimbangkan rasio pertumbuhan penduduk dan perkembangan tata ruang wilayah.

Kepala Dinas PU Kabupaten Ende, Frans Lewang ketika dikonfirmasi Ekora NTT menjelaskan, Kota Ende memiliki luas 14.5 kilometer persegi. Rencana tata ruang drainasenya mencapai 65 km.

Hal ini tentu saja membutuhkan dana besar. Karena itu, menurut Frans, pembangunan akan dilakukan secara bertahap.

Ketua komisi II DPRD Kabupaten Ende, Yulius Cesar Nonga berharap, Master Plan drainase perkotaan yang dibuat harus mempertimbangkan keseluruhan faktor baik existing maupun drainase baru akibat perkembangan penduduk.

“DPRD sangat mendukung perencanaan yang terukur dengan adanya dokumen ini. Sehingga kita minta pemerintah benar-benar mempertimbangkan seluruh hal baik jaringan drainase tersier maupun sekunder,” kata Cesar Nonga.

TERKINI
BACA JUGA