Proyek Pasar Mbongawani Belum Rampung, Mama Umi Jualan di Pinggir Pantai Ende

Ende, Ekorantt.com – Pengerjaan proyek Pasar Mbongawani-Ende belum rampung. Persentase pengerjaannya belum mencapai 100 persen hingga awal Desember 2019.

Pengerjaan proyek yang menelan anggaran 15 miliar rupiah ini dikhawatirkan tidak tuntas hingga selesai masa kontrak pada pertengahan Desember 2019 nanti.  

3 Desember 2019, Ekora NTT menelusuri lokasi proyek Pasar Mbongawani-Ende. Nampak beberapa buruh proyek yang dipekerjakan kontraktor pelaksana PT Wae Laku Abadi sibuk memasang rangka baja.

Fakta ini membenarkan soroton anggota DPRD Ende rapat bersama Tim Pengguna Anggaran Daerah dan anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Ende di Ruang Rapat Komisi Kantor DPRD Ende 21 November 2019.

Kala itu, anggota DPRD Ende Orba Kamu Ima menyoroti beberapa proyek di Kabupaten Ende yang mengalami deviasi volume yang tinggi.

iklan

Beberapa proyek yang disoroti adalah Proyek Peningkatan Jalan Dalam Kota yang menelan anggaran 12 miliar rupiah, Proyek Penataan Taman dan Monumen Pancasila Simpang Lima senilai 4 miliar rupiah, Proyek Peningkatan Jalan Puu Kungu Orakose senilai 6,5 miliar rupiah, Proyek Pembangunan Gedung Pasar Mbongawani dengan dana 15 miliar rupiah, dan 6 paket proyek Pembangunan Gedung Puskesmas.

Kondisi proyek pembangunan Pasar Mbongawani Ende pada 3 Desember 2019 (Foto: Ansel Kaise)

Pemandangan berbeda terjadi di area sekitar pembangunan Pasar Mbongawani. Puluhan pedagang menjajakan barang jualannya di tempat seadanya.

Para penjual berdempet-dempet tak karuan. Bahkan ada yang membuka lapak jualan hingga  ke pinggir pantai, tepatnya berdekatan dengan terminal labuh dermaga penyeberangan Ende-Pulau Ende.

Sejak proyek Pasar Mbongawani dimulai, puluhan pedagang yang dievakuasi masing-masing harus mencari tempat berjualan di area Pasar Mbongawani .

Umi Salama, 50 tahun, pedagang yang sebelumnya berjualan nasi, kopi dan jajahan di los Pasar Mbongawani mengeluh karena sudah hampir 6 bulan dirinya harus berjualan di pinggir pantai Ende.

“Kami harap proyek itu cepat selesai. Sudah 6 bulan saya jualan di sini. Penghasilan menurun drastis,” kata Mama Umi.

Menurut Mama Umi, menurunnya penghasilan disebabkan pembeli jarang datang ke pinggir pantai. Jika kondisi ini terus terjadi, Mama Umi dan beberapa pedagang lainnya akan mengalami kesulitan ekonomi.

“Dulu di atas (los Pasar Mbongawani), kami bisa dapat pendapatan 100 ribu rupiah sehari. Sekarang paling tinggi saya dapat 40 ribu rupiah. Kami hidup hanya harap jualan begini pak. Pemerintah tolong kami,” ujar ibu empat anak ini.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA