Cegah Corona di Lembata, Plan Indonesia Distribusi Alat Kesehatan di 79 Desa

Lewoleba, Ekorantt.com – Plan Indonesia Program Implementation Area Lembata bersama Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday memberikan penyuluhan dan mendistribusikan perlengkapan kebersihan diri kepada 79 desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Lembata yaitu Ile Ape, Ile Ape Timur, Omesuri, Buyasuri, dan Lebatukan.

Penyuluhan dan distribusi alat kesehatan (hygiene kit) merupakan bentuk dukungan Plan Indonesia kepada Pemerintah Indonesia di Kabupaten Lembata dalam mencegah Covid-19 yang dilakukan selama 25 hari, sejak 1 hingga 25 April 2020 mendatang.

Kegiatan tersebut melibatkan 25 staf Plan Indonesia, Yayasan Stella Vitae, Forum Penanggulangan Risiko Bencana Kabupaten Lembata, dan Kader Komunikasi terlibat dalam kegiatan tanggap pencegahan virus corona Kabupaten Lembata.

Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengucapkan terima kasih kepada Plan Indonesia yang telah membantu pemerintah daerah dalam pencegahan penyebaran virus corona.

“Upaya tanggap darurat Plan terhadap pencegahan Covid-19 sangat cepat. Kehadiran Plan Indonesia sangat membantu Pemerintah Kabupaten Lembata,” ujar Langoday saat membagikan peralatan kebersihan diri kepada warga di Desa Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Senin (06/04/2020).

iklan

Selain distribusi alat kebersihan diri, tim Plan Indonesia bersama Wabup Langoday juga melakukan penyuluhan tentang pandemik Covid-19 seperti mengenal gejala, cara penularan, upaya pencegahan, dan promosi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). 

Sementara itu Program Implementation Area Manager Plan Indonesia, Erlina Dangu mengatakan, Plan Indonesia mendistribusikan Hygiene Kit kepada 7.785 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima kecamatan dampingan dengan jumlah sekitar 10.000 Sponsor Child (SC) atau anak asuh Plan Indonesia yang menjadi target distribusi perlengkapan kebersihan diri.

Hydiene kits ini berupa sabun batang, shampo, sikat gigi, odol, gunting kuku, handuk, permainan ular tangga, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan langkah-langkah CTPS yang tertera di tas.

“Kegiatan distribusi ini berpedoman sesuai Standard Operating Procedure (SOP) sehingga keamanan staf dan kader adalah prioritas utama sejak pendataan penerima manfaat, persiapan, dan pelaksaan distribusi,” kata Erlina.

“Saat distribusi semua staf Plan dan mitra diberikan penjelasan SOP distribusi dalam situasi pandemik COVID-19 dan kode etik Plan Indonesia. Kami harus memilih lokasi distribusi di titik yang aman, memberikan informasi kepada pemerintah desa dan kader tentang tujuan, proses, dan jumlah material yang akan dibagikan,” tutup Erlina.

TERKINI
BACA JUGA