Aktivis GMNI Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Kebakaran di RSUD Aeramo

Mbay, Ekorantt.com – Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) cabang Nagekeo, Hendrikus Goa Dhalu, meminta pihak Kepolisian Resort (Polres) Nagekeo untuk mengusut tuntas kasus kebakaran yang terjadi di RSUD Aeramo.

Kebakaran yang terjadi di ruangan Farmasi RSUD Aeramo pada Sabtu pekan lalu itu, menyebabkan sejumlah obat dan APD Covid-19 hangus terbakar.

Menurut Dhalu, saat ini masyarakat Nagekeo tengah menunggu hasil penyelidikan pihak polisi untuk mengungkapkan misteri penyebab kebakaran dua ruangan tersebut.

“Kasus kebakaran ini harus diusut secara tuntas,” ujarnya kepada Ekora NTT, Kamis (14/05/2020).

Sementara itu, rekan Dhalu, Yakobus Toa Bhaso menyebut kebakaran tersebut tidak saja menyebabkan kerugian negara, tetapi juga meninggalkan pengalaman pahit bagi pasien yang ada di RSUD Aeramo saat kejadian.

iklan

Ia mengatakan, “mendukung secara penuh langkah kepolisian dalam mengusut tuntas kasus ini”.

“Kalau kemarin pihak kepolisian sudah ungkapkan dugaan sementara korsleting listrik, kita berharap tidak sampai di situ saja, tapi harus dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Kapolres Nagekeo AKBP Agustinus Hendrik Fai, mengatakan kepada Ekora NTT pada Senin (11/5), pihaknya sudah mengambil keterangan saksi terkait kebakaran itu.

Berdasarkan keterangan saksi, Ririn (23) yang merupakan petugas kesehatan di RSUD Aeramo, sekitar pukul 03.00 Wita, ia keluar membuang sampah.

Ketika sampai di depan pintu masuk RSUD Aeramo, Ririn mendengar ada bunyi benda yang jatuh sebanyak satu kali. Ia pun berhenti dan melihat ke arah datangnya bunyi tersebut, yang diduga berasal dari Ruang Farmasi.

Saksi kemudian lanjut membuang sampah. Ia kemudian masuk kembali ke ruang kerja dan menyampaikan kepada Ronny, rekan kerjanya.

“Ririn kemudian kembali mendengar bunyi seperti ada barang yang terjatuh ke lantai. Tiba-tiba Ririn mencium adanya bau aneh yang menusuk seperti ada barang yang terbakar,” kata AKBP Agustinus.

Ririn lalu menceritakan dan mengajak Ronny untuk mencari tahu datangnya bau aneh tersebut.

Tidak lama kemudian, Ririn melihat ada asap yang keluar dari ruangan Farmasi.

Ririn dan Ronny akhirnya membangunkan beberapa petugas jaga RSUD untuk memadamkan api. Meteran listrik dimatikan. Ririn beserta beberapa petugas berteriak  meminta pertolongan warga sekitar.

“Sesaat kemudian, warga datang dan bantu padamkan api yang mulai membesar,” kata Kapolres Nagekeo.

“Api yang membesar itu akhirnya menghanguskan ruang Farmasi dan sejumlah obat,” imbuhnya.

Menurut Agustinus, dugaan sementara, kebakaran itu terjadi karena korsleting listrik.

“Kita sedang olah TKP. Untuk penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan. Perkiraan sementara karena korsleting listrik,”katanya.

Belmin Radho

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA