Gubernur NTT Lepas Ekspor Perdana 12 Ton Ikan Tuna Sashimi ke Jepang

Maumere, Ekorantt.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat berkunjung ke PT Karya Cipta Buana Sentosa (KCBS) Maumere pada Minggu (27/7/2020). Ia sekaligus melepas ekspor perdana 12 ton ikan tuna sashimi ke Jepang.

“Kita bersyukur karena dalam situasi sulit di mana dunia mengalami masalah pandemi Covid-19, kita tahu Indonesia juga salah satu negara yang mengalami dampak buruk. Tapi kita harus bersyukur terus bersemangat bahwa di NTT, bupati dan seluruh masyarakat khususnya pengusaha yang berinvestasi di NTT terus mengerjakan tugasnya,” kata Viktor Laikodat.

Baginya, sektor perikanan punya peluang yang besar. Kendalanya terletak pada sumber daya manusia baik nelayan maupun pekerja pabrik. Juga masalah lain adalah kapal tangkap yang belum memadai.

“Ini kalau kita siapkan dengan baik, kekuatan ikan khususnya pengolahan ikan di NTT menjadi kekuatan. Dan saya yakin pemerintah provinsi, dan saya sudah sampaikan ke pak menteri dan bapak presiden untuk kita memperkuat basis ini menjadi kekuatan ekonomi yang penting,” kata Viktor Laiskodat.

Lebih lanjut, kata Viktor Laiskodat, pemerintah akan mendukung dengan mendesain anggaran.

iklan

“Kita desain anggaran, desain marketnya. Market yang ada ini harus ditambah. Kita akan rapat lagi kita akan menuju ke Jepang untuk bicara lagi dengan teman-teman di Jepang. Market-market di Jepang akan kita masuk karena kita punya sumber daya,” ungkap Viktor Laiskodat.

Viktor Laiskodat menambahkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan agar ekspor bisa langsung dari NTT mulai tahun depan.

“Kita harapkan di bulan Juni tahun depan kita sudah bisa langsung keluar dari NTT, kemana pun karena akan disiapkan dua pesawat besar dari kita nanti,” tandasnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sikka, Paulus Bangkur mengatakan pemerintah kabupaten akan membangun jejaring kerja sama, baik dengan pemerintah provinsi, pusat maupun dengan investor asing.

“Dengan adanya Undang-Undang 23 tahun 2013 kita lebih luas lagi. Jadi kami dari Sikka bisa tangkap sampai di Rote. Bahkan sampai di Belu karena kewenangan itu sudah diatur oleh pemerintah propinsi sampai dengan 12 mil,” ucapnya.

Pihaknya juga berharap, nelayan-nelayan bisa mendapatkan kapal-kapal yang bisa beroperasi sampai dengan ZEE.

“Saat ini nelayan kita hanya tangkap sampai dengan empat mil. Pergi sore pulang malam atau pergi malam pulang pagi. Jadi fishing grown kita dekat sekali. Karena memang lintasan ikan di laut Flores ini cukup besar karena kita kakinya terumbu karang di dunia yang ada di laut Flores,” jelasnya.

TERKINI
BACA JUGA