Orang Muda Mesti Kreatif dan Mandiri

Larantuka, Ekorantt.comYayasan Flores Children Development (FREN), mitra dari Childfund International Indonesia mendorong segenap anak muda di Kabupaten Flores Timur untuk menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri.

Harapan akan peran pemuda sebagai harapan lewotanah ini mengemuka dalam talkshow bertajuk ‘Merawat Semangat Proklamasi Dalam Zaman Yang Berubah (Partisipasi  Kaum Muda dalam Mengisi Kemerdekaan Indonesia)’ bertempat di ruang rapat Simpasio Institut Larantuka pada Senin (24/8/2020).

Talkshow yang dipandu oleh Monika Bataona itu menghadirkan tiga narasumber. Ada Kepala Dinas Kesbangpol Kabupaten Flores Timur, Andreas Kewa Aman, dan perwakilan kaum muda, Magdalena Oa Eda Tukan dan Ryan Diaz.

Menurut Kadis Andreas, generasi muda harus cerdas, memiliki ide kreatif, dan sehat. Kemerdekaan bagi generasi muda adalah anak muda yang mampu menentukan masa depannya.  Kaum muda jangan hanya berjuang untuk menjadi PNS. Kaum muda juga harus mengembangkan kreativitas yang dimiliki.

“Anak muda harus berada di garda terdepan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Karena itu anak muda harus berpartisipasi aktif untuk mengisi kemerdekaan. Anak muda tidak boleh mengeluh tapi harus pintar menggali potensi dirinya. Untuk mengisi kemerdekaan itu, kaum muda harus mengembangkan semua potensi yang ada dalam diri. Anak muda yang cerdas, sehat, dan kreatif sangat dibutuhkan dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan,” kata Kadis Andreas.

iklan

Sementara itu sebagai anak muda, Ryan mengakui adanya kelunturan dalam  semangat proklamasi.

Bagi dia, satu-satunya semangat yang tertinggal adalah semangat sumpah pemuda. Menilik peristiwa penculikan di Renglasdengklok yang menciptakan hari proklamasi, upaya pelengseran Soekarno, hingga penggulingan Soeharto dan adalah dorongan dari  semangat sumpah pemuda.

Selain itu, bagi dia upaya mengembangkan potensi diri adalah ibarat tersesat di jalan yang benar. Inti dari usaha mengembangkan potensi adalah wadah.

“Generasi muda kita pempunyai potensi yang sulit untuk dikembangkan karena terkendala kepastian hidup hingga hari tua. Kemapanan adalah rintangan terbesar bagi kaum muda dalam berjuang di jalan hidup yang mereka mau,” tandasnya.

Sementara itu, Eda Tukan mengemukakan bahwa kemerdekaan bagi kaum muda adalah kebebasan yang bertangggung jawab dan hidup mandiri.

Eda menegaskan, kaum muda harus mandiri dalam menciptakan lapangan kerja, bertindak inovatif dalam usaha mengembangkan potensi diri. Ada banyak program yang mendukung kerja orang muda. Intinya kalau harus berjuang di atas kaki sendiri maka harus  terus berinovasi, pantang mundur dan optimis,

“Kita bisa berdiri sebagai citra orang Lamaholot dan citra bangsa. Jika menerima bantuan dalam usaha, maka manfaatkan bantuan itu dengan baik. Jangan takut menjadi beda dan jangan lahir menjadi biasa,” jelasnya.

Menurutnya, kaum muda juga harus berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Semua orang punya kesempatan untuk menjadi teman belajar.

“Simpasio Institut telah empat  tahun bergerak  di bidang literasi, membuka lapak baca, mendongeng, dan melakukan kerja-kerja kesenian dan budaya. Melalui media sosial, hal yang kami lakukan dapat dilihat oleh orang banyak,” pungkasnya.

Kontributor: Magdalena Eda Tukan

TERKINI
BACA JUGA