Ende, Ekorantt.com – Kepala Desa Mbobhenga, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, AK ditemukan tak bernyawa di hutan belakang kantor Desa pada Jum’at, (28/8/2020) sore.
Kejadian tersebut sontak membuat warga desa geger dan mendatangi lokasi kejadian. Beberapa saksi mata bilang bahwa sang Kades masih menjalankan aktivitas di kantor desa pada pagi hari.
“Jam 6 pagi Pak Kades ke rumah saya. Dia meminta saya untuk segera menyelesaikan pembayaran penghasilan tetap aparat desa. Kebetulan kemarin (Kamis) kami baru bayar Siltap namun masih ada yang belum terbayar karena ada yang tidak hadir. Beliau minta supaya segera diselesaikan,” tutur Bendahara Desa Mbobhenga, Kristoforus Ado Mai.
Sekretaris Desa Mbobhenga, Herman Juma saat dikonfirmasi di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa kematian Kepala Desa Mbobhenga diketahuinya setelah meminta tiga orang warga untuk mengecek keberadaan sang Kades di kantor desa.
Sebelumnya, PPL Kecamatan Nangapanda Fulbertus dan seorang staf Dinas Pertanian Kabupaten Ende Costa yang bertandang ke kantor desa, menemukan pintu kantor dalam keadaan terbuka. Kepala desa tidak berada di tempat.
“Hari ini saya tidak masuk kantor. Kebetulan ada pegawai PPL yang mau tanda tangan SPPD. Mereka singgah di kantor desa dua kali. Pintu kantor semuanya terbuka namun kepala desa tidak ada,” ungkap Herman.
“Selanjutnya mereka sampaikan ke saya di Kampung Tendabhera. Saat itu, saya minta tiga orang warga untuk mengecek. Dan setelah mereka mencari di sekitar kantor desa, mereka temukan sudah tidak bernyawa kurang lebih 50 meter di belakang kantor desa,” tambahnya.
Sementara itu, PPL Kecamatan Nangapanda, Fulbertus mengatakan, sebelum sampai di kantor desa Mbobhenga, dirinya bersama Costa sempat menelpon kepala desa tapi tidak diangkat.
“Jam 1 kami sempat telepon Pak Kades. Masuk tapi tidak diangkat. Beberapa saat kemudian kami telepon lagi namun handphone sudah tidak aktif,” sebutnya.
“Kami singgah dua kali di kantor desa. Pertama kami singgah, semua pintu terbuka. Kami temukan tas di atas meja rapat dan motor parkir di halaman kantor desa. Karena tidak ada, kami ke Desa Tendambepa. Pulangnya, kami singgah lagi, tapi tetap saja kami tidak bertemu Pak Kades. Kami langsung ke kampung Tendabhera dan memberitahukan kepada sekretaris desa. Setelah warga datang cari, baru diketahui kalau Pak Kades sudah meninggal dengan posisi seperti ini,” ungkap Fulbertus.
Olah TKP
Mendengar kejadian ini, Aparat Polres Ende dipimpin Kapolres Ende AKBP Albertus Andreana turun ke lokasi.
Didampingi Kasatreskrim Polres Ende AKP Lorensius dan Kapolsek Nangapanda Ipda Rio Sukmayoni, AKBP Albertus memimpin langsung proses olah tempat kejadian perkara.
“Iya kalau ada korban meninggal, baik yang lakalantas ataupun kasus apapun maka Kapolres harus turun, untuk memastikan proses olah TKP berjalan proporsional dan profesional,” ungkapnya.
AKBP Albertus mengatakan polisi masih menyelidiki penyebab kematiannya.
“Kami masih mencari saksi sebanyak mungkin, mengambil keterangan sebaik mungkin, mengolah TKP sebaik mungkin secara detail baru akan kita gelar perkara awal,” sambungnya.
Beberapa saat kemudian, saat dikonfirmasi, AKBP Albertus menjelaskan bahwa pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Senada dengan itu, Kasatreskrim Polres Ende, AKP Lorensius mengatakan, polisi telah melakukan olah TKP dan berdasarkan hasil Visum et Repertum pihak medis dari Puskesmas Nangapanda, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Menurut AKP Lorensius, dari hasil penyelidikan awal, diduga korban bunuh diri. Selanjutnya, polisi masih mendalami kasus ini.
“Karena nanti setelah selesai, semua saksi diperiksa, dokter yang melakukan visum setelah hasil visum keluar. Nanti Kapolsek pimpin gelar perkara atau Kasatreskrim yang pimpin,” jelas AKP Lorensius.