Kena PHK, 6 Perawat Panti Santa Dymphna Mengadu ke Naketrans Sikka

Maumere, Ekorantt.com – Enam tenaga perawat yang bekerja di Panti Santa Dymphna Wairklau Maumere mengadu ke Naketrans Sikka pada 24 Agustus 2020 lalu.

Mereka datang mengadu karena merasa proses PHK yang dilakukan Pimpinan Yayasan Bina Daya Santu Vinsensius Cabang Sikka tidak masuk akal, diskriminatif, dan cacat prosedural.

Salah satu perawat yang di-PHK, Agustina Alvia Yelfiani kepada Ekora NTT Rabu 9 September 2020 mengatakan, pihak lembaga menilai ia dan lima perawat lain tidak patuh pada kebijakan lembaga.

“Masa kami perawat, kok ditugaskan untuk cuci dan masak bagi karyawan di kebun?” ungkap Yelfi.

Herannya lagi, lanjut Yelfi, jumlah perawat wanita ada tujuh orang. Yang ditugaskan masak enam orang. Satu teman lainnya tidak.

iklan

“Ini kan diskriminasi. Kalau kami di-PHK harus lewat tahapan. SP 1, 2, 3 bukan langsung PHK tanpa mendengarkan alasan dari kami,” ujar Yelfi.

“Ketika kami di-PHK tanggal 22 Agustus 2020, dua hari kemudian kami mengadu ke Naketrans Sikka. Tanggal 27 Agustus 2020 panggilan pertama tetapi pinpinan panti tidak mengindahkannya,” tambahnya.

Yelfi juga tidak puas karena saat mereka menanti surat PHK, tiba-tiba lembaga langsung menerima dua tenaga baru, ditambah satu orang lagi pada hari berikutnya.

Pimpinan Yayasan Bina Daya Santu Vinsensius Cabang Sikka, Suster Lucia, CIJ ketika dikonfirmasi Ekora NTT Kamis 10 September 2020 melalui pesan WhatsApp mengatakan, pihaknya memberhentikan 6 perawat ini sesuai dengan prosedur.

“Saya sudah pakai prosedur, tanya dari hati ke hati, tetap jawab tidak mau dan tidak bisa. Hanya masak untuk para tukang supaya mereka segera pulang. Usaha untuk orang kecil, untuk kesejahteraan kamu juga,” kata Suster Lucia.

Terhadap panggilan Nakertrans Sikka, Suster Lucia menegaskan untuk tidak akan pergi.

“Kenapa memaksa saya? Kan gaji di atas UMR? Tidak akan saya pergi. Tidak bisa orang awam mengatur lembaga kami. Maaf, saya tidak ladeni,” tulisnya.

“Mereka yang tidak mau bekerja. Awam tidak bisa mengatur yayasan kami. Ada saksi hidup tiga perawat yang mendengar komunikasi,” sebutnya.

Ia mengakui sudah menerima bidan dan perawat lain. Ada 80 lamaran yang masuk. Baginya, mengatur orang baru lebih mudah daripada mengatur orang lama, yang tidak pernah bersyukur.

“Gaji juta-juta. Kalau gaji di bawah UMR ya, pasti saya bertanggung jawab,” tutupnya.

Yuven Fernandez

TERKINI
BACA JUGA