Ende, Ekorantt.com – Gelombang pasang dan angin kencang yang melanda pesisir utara Kabupaten Ende menyebabkan ambruknya sayap labuh pada Dermaga Kayu Ropa di Desa Uludala, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende.
Bencana tersebut terjadi akibat arus gelombang laut terjadi tiga hari berturut-turut sejak 29 Januari hingga 1 Februari 2021 menyebabkan warga nelayan dan arus penumpang bagi warga Pulau Palue Kabupaten Sikka tidak dapat melabuhkan perahu di dermaga tersebut.
Kepala Desa Uludala Kecamatan Maurole Kabupaten Ende, Kosmas Sundu yang ditemui Ekora NTT di Terminal Pelabuhan Kayu Ropa pada Senin, (01/02/2021) mengaku jika musim tenggara tiba, pesisir pantai wilayah Ropa mengalami gelombang tinggi.
Dirinya meminta Pemerintah Kabupaten Ende untuk mengalokasikan anggaran perpanjangan pelabuhan kayu tersebut.
“Harus diperpanjang, jika tidak akan mubazir. Sejak gelombang pasang, kedua sisi kiri maupun kanan tempat labuh perahu telah ambruk. Pak liat sendiri toh, sekarang perahu sudah tidak bisa sandar lagi,”ujar Kades Kosmas.
Sekreraris Dinas Perhubungan Kabupaten Ende Albertin Djembu Djeen didampingi Kabid Laut Dinas Perhubungan Ende Dismas Demu terjun langsung ke lokasi untuk memantau kondisi dermaga kayu tersebut pada Senin,(01/02/2021).
Kepada media, Albertin mengatakan pihaknya akan melakukan telaan dan segera berkoordinasi dengan Bupati Ende H. Djafar H Achmad.
“Yah memang kalau secara teknis akan dilihat. Pada prinsipnya dermaga ini tidak boleh mubazir. Ini sangat strategis untuk melayani warga dan nelayan di wilayah Maurole. Setelah ini akan kita diskusikan dengan pak Kadis dan selanjutnya dinas akan melaporkan kepada bapak Bupati Ende,”kata Albertin.
Untuk diketahui, Dermaga Kayu Ropa dibangun pada tahun 2019 lalu. Pembangunan dermaga tersebut menelan Rp 1,2 Miliar yang dialokasi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).