Wabup Langoday: Kami di Lembata Merayakan Paskah dalam Duka

Lembata,Ekorantt.com – Hujan badai yang melanda Kabupaten Lembata pada Minggu (4/4/2021) dini hari membawa duka bagi ratusan warga dua kecamatan di lereng Ile Lewotolok yaitu kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.

Banjir bandang dari Ile Lewotolok menghantam ratusan rumah warga di 14 desa di dua kecamatan tersebut. 

Ada belasan nyawa melayang. Puluhan orang hilang. Ratusan warga mengungsi dan kehilangan harta benda.

“Ama, kami di Lembata merayakan Paskah dalam duka,” tulis Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, dalam pesan WhatsApp yang diterima Ekora NTT, Senin pagi.

Data sementara, tercatat 17 warga meninggal dunia, 37 orang belum ditemukan dan ratusan lainnya mengungsi.

iklan

“Info terkini 2 orang meninggal di Desa Lamawolo di Ile Ape Timur. 6 orang di Desa Tanjung Batu dan 6 orang di Desa Amakaka (ini masih simpang siur) dan 3 orang di Desa Waowala. Sementara korban hilang di Desa Waimatan 24 orang dan di Desa Tanjung Batu 13 orang. Desa lainnya belum ada info karena jaringan internet putus,” ungkap Langoday.

Wabup Langoday mengatakan, saat ini, sebagian warga Jontona, Amakaka, Tanjungbatu dan Waowala mengungsi ke kebun dan ke Lewoleba, ibu kota Kabupaten Lembata.

“Di Lewoleba data terkini 161 orang dari Desa Jontona. Dari Desa Waowala, Tanjung Batu dan Amakaka  belum terdata,” ujarnya.

“Korban luka dan patah tulang dievakuasi di Puskesmas terdekat dan rumah sakit di Lewoleba,” tambahnya.

Wabup Langoday mengatakan, hingga kini Pemerintah Kabupaten Lembata bersama warga, masih terus berupaya  mengevakuasi korban yang meninggal dunia serta mencari para korban yang dinyatakan belum ditemukan.

Menurutnya, sejak Minggu siang,  Pemkab Lembata telah menerjunkan alat berat untuk membuka akses jalan yang putus di Ile Ape dan Ile Ape Timur agar memudahkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan.

spot_img
spot_img
TERKINI
BACA JUGA