Maumere, Ekorantt.com – Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021, sebanyak 16 tim debat bahasa Indonesia dari 15 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sikka mengikuti lomba debat. Lomba tersebut mengangkat tiga isu aktual, yakni pembelajaran daring, pembelajaran tatap muka, dan Covid-19.
Kegiatan ini dibuka secara virtual oleh Korwas Dikmen Kabupaten Sikka, Mikhael Maran, di SMK St. Gabriel Maumere, Senin (26/4/2021).
Dalam sambutannya, Mikhael mengatakan, perlombaan secara daring pertama kali dilakukan. “Pandemi Covid-19 walau memiliki sisi negatif, tetapi saat ini panitia dan peserta lomba dipaksa untuk berinovasi lewat zoom meeting yang baru pertama kali dilaksanakan,” ujar mantan Guru Bahasa Inggris SMAK St. Gabriel Maumere itu.
Ia meminta peserta lomba menunjukan semua kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, sebagai aplikasi dari materi yang sudah dipelajari di masing-masing sekolah.
“Debat itu bukan menghafal atau membaca. Tetapi membedah isu- isu aktual dengan berargumentasi yang didukung data,” tandasnya.
Ia juga mengimbau tim juri mengedepankan profesionalitas dengan menjunjung tinggi sportivitas, obyektivitas, dan transparansi sehingga memberikan kepuasan para penyelenggara lomba, pendamping dan peserta lomba.
Ketua Panitia Pelaksana Lomba, Alfrid Berlin Kedoh, dalam laporannya mengatakan, salah satu tujuan lomba adalah memperkuat karakter peserta didik untuk bersikap sportif, berani, konsisten serta bertanggungjawab atas pendapat dan keputusan menentukan pilihan.
Untuk diketahui penyenggara lomba menghadirkan tiga orang tim juri, yakni dua Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Muhammadyah Maumere, Robertus Adi Sarjono Owon dan Bertholomeus Djawa Bagha, serta jurnalis Ekora NTT, Yuvenalis Ansina Fernandez.
Selain debat bahasa Indonesia aneka lomba lainnya, yakni lomba menyanyi solo, cipta dan baca puisi, dan debat berbahasa Inggris.
Yuven Fernandez